Nah, bagi kamu yang berminat ingin mengajukan kepemilikan rumah KPR sebaiknya ketahui dulu cara menghitung simulasi KPR per bulannya. Kamu perlu mengetahui jenis suku bunga KPR, tenor dan lain sebagainya.
Lantas bagaimana caranya? Kamu bisa simak artikel ini secara lengkap karena tim Mustakim Media akan menjelaskan caranya secara lengkap. Simak sampai akhir ya!
Besar angsuran atau cicilan KPR biasanya akan di informasikan langsung oleh developer atau saat akad dengan Bank akan dilakukan. Namun, kamu bisa menghitung atau memperkirakan sendiri besar cicilanmu berdasarkan tenornya.
Dengan begitu, kamu tahu berapa harga rumah yang sesuai dengan budget yang kamu miliki nantinya. Untuk memahami perhitungan angsuran KPR mari kita bahas dan asumsikan terlebih dahulu dengan sebuah contoh.
Anggaplah kamu akan mengambil rumah KPR dengan harga Rp.300 juta dengan DP sebesar 15% dari harga rumah dengan tenor pinjaman selama 10 tahun. Jadi kamu bisa menggunakan bunga flat (tetap) sebesar 10% maka cicilanmu adalah:
Pokok Pinjaman= harga-DP = Rp.255 juta
Cicilan bulanan= Pxl x t/ Jumlah bulanan
P= Plafon
L= Besar Suku Bunga
T= tenor
Jika merujuk pada contoh di atas maka besaran angsuran yang harus kamu bayar perbulannya adalah sebesar berikut ini:
Rp.255.000.000,- x 10% x10/ 120 bulan = Rp.3.369.844 per bulan dan itu perkiraan dana yang perlu kamu keluarkan untuk membayar KPR seharga Rp.300 jutaan.
Nah, perlu kamu ketahui juga jika ingin menghitung simulasi KPR kamu juga perlu mengetahui jenis bunga cicilan KPR. Ada beberapa sistem bunga yang bisa digunakan oleh Bank di Indonesia untuk produk kredit yang mereka sediakan.
Dan berikut beberapa jenis bunga cicilan KPR yang perlu kamu ketahui agar lebih mudah cara menghitung simulasi KPR nantinya, diantaranya adalah:
Nah, yang pertama adalah suku bunga flat, seperti namanya suku bunga ini nilainya akan sama dari awal sampai akhir tenor. Meskipun suku bunga Bank Indonesia mengalami kenaikan, besar cicilan KPR-mu akan tetap sama.
Nah, ini jenis bunga bank yang berlawanan dengan bunga pertama dimana suku bunga Floating berubah sesuai dengan kebijakan suku bunga dari Bank Indonesia. Jika suku acuan naik maka cicilanmu akan naik pula. Dan berlaku sebaliknya.
Untuk suku bunga Hybrid ini menggabungkan antara suku bunga flat dengan floating. Jadi, selama beberapa tahun awal kamu harus membayar cicilan dengan bunga flat.
Sementara di sisa cicilan, nilai angsuranmu berubah sesuai dnegan suku bunga yang diberlakukan oleh Bank Indonesia nantinya.
Nah, jadi cara menghitung simulasi KPR kamu perlu pastikan terlebih dahulu bunga bank apa yang digunakan saat mengambil KPR nantinya. Hal tersebut tentunya berguna untuk memperkirakan pembayaran kamu nanti.
Seperti yang telah kita ketahui besarnya penghasilan sangat menentukan berapa plafon dan tenor pinjaman yang bisa diberikan bank. Kamu bisa menghitung berapa cicilan maksimal yang bisa kamu peroleh.
Dengan menghitung penghasilanmu saat ini kamu bisa mempertimbangkan mengambil KPR apa dan jenis bunga apa. Berikut simak beberapa contoh di bawah ini:
Jika penghasilan kamu berkisar di Rp.5.000.000,- anggaplah kamu ingin membeli rumah KPR dengan tenor 20 tahun dengan bunga flat 10%. Jumlah cicilan maksimal per bulan dengan 30% dari total penghasilan Rp.1.500.000,-.
Maka cara menghitung simulasi KPR mu adalah sebagai berikut:
Nah, dengan angsuran DP 20% tenor 20 tahun dan bunga flat 10%, maka besaran cicilan untuk rumah KPR seharga Rp.300.000.000,- adalah berikut cara menghitung simulasi KPR nya:
Kemudian contoh selanjutnya jika kamu ingin memiliki KPR seharga Rp.800 juta lantas berapa untuk biaya cicilannya? Jika kita masih dengan asumsi DP 20%, tenor 20 tahun dan bunga tetap 10% maka cara menghitung simulasi KPR nya adalah:
Suku bunga KPR ini bermacam-macam seperti yang telah saay jelaskan sebelumnya. Suku bunga KPR Floating atau mengembang dapat di pilih bagi kamu yang bisa mengambil resiko. Namun ada beberapa keunggulan yang bisa kamu dapatkan yaitu:
Begini cara menghitung simulasi KPR dengan bunga floating asumsikan saja kamu akan mengambil KPR dnegan harga Rp.500 juta dengan tenor 10 tahun.
Dan cicilan ini memiliki suku fluktuatif sebesar 10% dari tahun ke-1 hingga ke 3, sedangkan pada tahun ke-4 dan seterusnya naik menjadi 12% maka perhitungannya sebagai berikut.
Rp.500.000.000,- x 10% x 3 bagi 36 = Rp.4.166.666 (cicilan KPR per bulan selama tiga tahun pertama)
Rp. 500.000.000,- x 12% x 3 bagi 36= Rp.5.000.000,- (cician KPR Per bulan dari ke 4 da seterusnya)
Jadi, tentunya biaya tersebut di luar tambahan dan total biaya bank lainnya. serta total biaya notaris yang di dalamnya termasuk akta jual beli dan Bea balik Nama. Nah, cara menghitung simulasi KPR ini cukup mudah bukan?
Dan pastikan yang lebih penting kamu bisa mengukur berapa penghasilan kamu setiap bulannya dan jangan lupa ada juga biaya atau dana tidak terduga seperti ketika kita sakit dan sudah tidak produktif lagi.
Demikian penjelasan mengenai cara menghitung simulasi KPR baik menggunakan bunga flat atau jenis bunga Bank floating. Semoga apa yang tim Mustakim Media jelaskan di atas dapat membantu kamu yang sedang mencari informasi mengenai hal tersebut semoga bermanfaat ya!
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.