Sitasi merupakan salah satu cara untuk mencantumkan sumber informasi dalam kutipan karya ilmiah dan hal ini sangat penting dilakukan ketika kamu akan membuat sebuah karya ilmiah dan membutuhkan sumber dari pihak lain.
Dalam kesempatan kali ini kami akan jelaskan mengenai cara menulis sitasi secara benar dan beserta aturan dan contoh penulisannya. Untuk lebih jelasnya kamu bisa simak artikel ini sampai selesai agar dijelaskan semakin paham.
Sebelum beranjak ke cara menulis sitasi alangkah baiknya kita pahami dulu apa itu sitasi dan berikut penjelasan lengkapnya.
Saat menulis karya ilmiah, sangat penting untuk mencantumkan sumber informasi yang digunakan untuk menghindari plagiarisme dan menunjukan apresiasi kepada penulis asli.
Salah satu cara untuk mencantumkan sumber informasi adalah dengan menulis sitasi atau kutipan dalam karya ilmiah.
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sitasi atau kutipan merupakan kegiatan pengambil alihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri.
Sementara itu, Pakar Bahasa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Anwar Efendi menjelaskan pada prinsipnya sitasi merupakan kegiatan mengutip pendapat atau teori orang lain untuk memperkuat dan menjadi landasan dalam menulis.
Selain mengetahui pengertian sitasi untuk cara menulis sitasi yang baik dan benar kamu ketahui juga macam-macam sumber sitasi dan sumber sitasi bisa berasal dari buku, jurnal, koran/majalah dan website. Masing-masing sumber memiliki aturan penulisan sitasi.
Nah, selanjutnya kita fokus kepada fokus utama pembahasan kita yaitu tentang bagaimana cara menulis sitasi yang baik dan benar dan berikut beberapa cara menulis sitasi yang baik dan benar dari berbagai sumber. Diantaranya adalah:
Nah, jika kamu akan menulis sitasi dari sumber website atau internet berikut cara menulis sitasi yang baik dan benar dari sumber internet.
Penulis, judul artikel dan publikasi jika sesuai, serta URL, dan tanggal saat situs diakses.
Dan jika kamu akan menulis sitasi dari sumber jurnal ini akan sedikit berbeda juga dan berikut cara menulis sitasi dari sumber jurnal yang perlu kamu pahami yaitu:
Penulis, judul artikel, judul jurnal, tanggal terbit, dan nomor halaman.
Seperti yang kita ketahui bahwa sumber sitasi tidak hanya dari situs website atau juga jurnal tapi kamu juga bisa mengambil sitasi dari buku. Dan berikut cara menulis sitasi dari sumber buku, yaitu:
Penulis, judul buku, tempat penerbitan, penerbit, tanggal penerbitan, dan nomor halaman jika sesuai.
Nah, ini tidak kalah penting untuk kamu pelajari dalam cara menulis sitasi yang baik dan benar kamu perlu memahami bagaimana aturan penulisan sitasi yang benar. Dan bagi amu yang penasaran bagaimana caranya kamu bisa simak berikut beberapa caranya di bawah ini:
Penulisan sitasi dapat ditulis di bagian awal dan di bagian akhir kutipan.
Penulisan nama hanya ditulis nama belakangnya terlebih dahulu, baru diikuti dengan nama depan si penulis. Barulah diikuti sumber kutipan tersebut dicetak atau diterbitkan pada tahun berapa.
Dan barulah diikuti dengan kutipan yang hendak diambil. Sebagai catatan tambahan, terkait dengan penulisan tahun dipisahkan oleh tanda koma (,) setelah penulisan nama belakang.
Apabila sitasi tersebut ditulis lebih dari satu orang, misalnya dua orang. Maka kedua nama penulis wajib dituliskan atau dicantumkan dengan menggunakan kata hubung ‘dan’.
Hanya saja penulisan ‘dan’ menggunakan simbol (&). Jadi setiap kata hubung tidak dibolehkan menggunakan ‘dan’ ataupun ‘and’ sekalipun literatur berasal dari bahasa asing.
Kecuali jika isi dari naskah karya ilmiah yang anda tulis menggunakan bahasa inggris, maka kata hubung bisa menggunakan bahasa asing ‘and’.
Apabila penulisan sitasi terdapat penulisnya lebih dari dua, maka cukup ditulis satu penulis saja. Dibagian belakang barulah ditambah et al yang diambil dari (and others), atau bisa pula disederhanakan dengan istilah dan kawan-kawan (dkk).
Khusus penulisan sitasi yang diambil dari literatur terjemahan (berlaku untuk artikel, dan buku) maka yang harus dituliskan bukan penerjemahnya, melainkan penulis aslinya.
Setelah itu, barulah diikuti oleh tahun terbit literatur asli. Si penerjemah di tuliskan di daftar pustaka.
Terakhir dari pembahasan artikel mengenai cara menulis sitasi ini kamu yang membutuhkan contohnya kamu bisa lihat di bawah ini contoh penulisan sitasi.
Contoh :
Nama belakang (tahun)
Andre (2020) menyatakan bahwa…..
Menurut Irukawa (2020: 99), diksi adalah…..
Contoh penulisan sitasi dua penulis di awal kalimat :
Irukawa dan Hanifa (2020) menyebutkan bahwa sitasi merupakan hal wajib yang ada dalam penulisan buku akademik, ataupun tulisan yang berbau ilmiah.
Contoh penulisan sitasi dua penulis di akhir kalimat :
Sitasi merupakan hal wajib yang ada dalam penulisan buku akademik, ataupun tulisan yang berbau ilmiah lainnya (Irukawa & Hanifa, 2020)
Contoh sitasi di awal kalimat :
Irukawa et al. (2020) menyebutkan bahwa sitasi merupakan hal wajib yang ada dalam penulisan buku akademik, ataupun tulisan yang berbau ilmiah lainnya.
Contoh sitasi di akir kalimat :
Sitasi merupakan hal wajib yang ada dalam penulisan buku akademi, ataupun tulisan yang berbau ilmiah lainnya (Irukawa et al., 2020).
Contoh : Elisa (2019, 2020)
Jika ingin ditulis disertai dengan tahun terbit sama, maka penulisannya harus dibedakan. Contoh : Irukawa (2009a, 2009b).
Contoh :
Menurut Badan Pusat Statisti (2009)…..
Ikatan Dokter Gigi Indonesia (2020) berpendapat…..
Demikianlah penjelasan mengenai cara menulis sitasi yang baik dan benar dari berbagai sumber mulai dari website, jurnal dan juga buku beserta contohnya semoga apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat ya!
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.