5 Cerpen Romantis Islami Terbaru dan Bikin Baper [Fresh]

Cerpen romantis Islami punya sisi menarik dibalik ceritanya. Kisah cinta yang dibalut dengan agama selalu punya sisi eksentrik untuk jadi bahan bacaan.

Tidak jarang bahkan kisahnya membuat kita haru saat membacanya. Apalagi kita yang sebagai seorang muslim/ah. Bacaan seperti ini tentu akan sangat seru.

Buat kamu yang butuh referensi bacaan seperti ini, ini adalah kumpulan cerpen romantis islami yang bisa jadi sumber referensi menarik.

Di sini ada beberapa cerita pendek tentang kisah cinta yang islami dengan ide cerita yang unik dan menarik.

Kumpulan Cerpen Romantis Islami Terbaru

Berikut ini adalah contoh cerpen romantis islami dengan ide cerita yang fresh dan menarik.

1. Sebuah Nama di Ujung Sajadah

“Ya allah jika ia di takdirkan menjadi jodohku tolong beri kami jalan untuk bisa bersatu, jika tidak maka gantikanlah ia dengan orang yang benar-benar mencintaiku… mas azam bisakah dia menjadi jodohku ya Allah”.

Namaku fatimah aku berusia 25 tahun dan masih lajang di usia ku yang sudah matang untuk menikah ini. Orang tuaku sudah memilihkan jodoh untukku. Bukan hanya sekali tapi sudah tiga kali.

Namun, lagi-lagi selalu gagal ketika akan melangsungkan pernikahan. Ujian yang aku rasakan begitu berat rasanya ada yang mengatakan aku perawan tua karena belum ada jodohnya.

Nama yang selalu aku sebutkan mungkinkah penyebabnya?

Sehingga laki-laki lain yang ingin menikahiku menjadi mengundurkan niatnya. Mas Azam adalah sosok lelaki yang selalu aku puja secara diam-diam.

Dia lelaki tampan dan juga berakhlah sangat santun dan baik. Bukan hanya itu dia seorang hafidz dan pandangannya selalu terjaga. Bacaan Qur’annya yang indah menghipnotis setiap pendengaran.

Berlebihankah diri ini berharap kepada-Nya untuk meminta mas Azam yang sempurna untuk menjadi jodohku. Aku hanya wanita biasa yang sebetulnya masih banyak harus memperbaiki diri.

Jika disandingkan mungkin akan seperti langit dan bumi dengan sosok itu. Namun, apakah tidak boleh Ya Allah aku menginginkan hal tersebut?

Dan Allah telah mendengar do’a do’aku. Tiga tahun te;ah berlalu.

Di usiaku yang hampir 30 tahun sekarang aku di pinang oleh seorang lelaki yang bisa di bilang wajahnya biasa namun akhlak dan kemampuannya hampir sama.

Allah telah mengabulkan do’aku yang lainnya yaitu lelaki lain yang lebih baik dari nama yang selalu aku sebut di dalam do’a.

2. Takdir Cinta

Namaku Zahra aku merupakan seorang hafizah yang telah memakai niqob sejak usiaku 15 tahun yang lalu. Dan kini usiaku 23 tahun. Setiap hari aku merojaah al-qu’an satu kali putaran.

Untuk menjaga hapalanku. Sehingga tidak banyak waktuku mengenal dunia luar. Dan hari ini ayahku ingin berbicara serius denganku. Mengenai perjodohanku dengan salah satu anak kiai dari sahabat ayahku.

Aku yang talah beristikhoroh pun mulai mendapatkan jawaban dan aku mengiyakan permintaan ayah untuk aku segera menikah. Hari ini hari ijab kobulku di mulai.

Aku melihat tanganmu menjabat tangan ayah dan memulai ijab dengan sakral. Aku menitikan air mata. Inilah jodohku dan saat kami mulai di sandingkan. Aku yang malu-malu dan grogi karena tak terbiasa memegang tangan lawan jenispun terasa canggung.

Ternyata kamupun sama saat tangan kita sama-sama beradu terlihat bergetar dengan wajah yang canggung kamu mulai menelisik manik mataku. Karena hanya itu yang bisa di lihat saat ini kamu melempar senyum.

Yang hanya bisa aku balas di balik cadar ini. Semoga pernikahan ini menjadi pernikahan yang saqinah, mawaddah dan warohmah. Meski belum cinta namun berniat ibadah karena Allah SWT.

Baca juga: Cerpen Kemarau: Identitas, Sinopsis, Intrinsik

3. Jodohmu Takdirmu

Aku bernama Aisyah mataku tak dapat melihat sejak usiaku menginjak 5 tahun. Entah apa yang terjadi namun ujian itu telah Allah timpakan pada kelurgaku.

Ayahku seorang guru ngaji dan ibuku seorang guru SD negri di kampung Telaga ini. Meski aku buta di usiaku yang berusia 21 tahun ini sduah mampu menghapal Al-Qur’an dengan baik.

Dengan A-l-qur’an khusus dan bermodal audio beberapa qori. Aku bisa mengaji dengan berbagai irama qori terkenal. Dan karena aku buta aku tak tahu kalau selama ini adik perempuanku.

Selalu memposting aku mengaji tersebut ke sosial media. adiku selalu mengupload kegiatan keseharianku dan mengajiku. Dan tanpa disangka ternyata hal tersebut ratusan sampai jutaan ribu yang ikt like dan share.

Dan dari konten itulah adiku mulai bisa membantu keuangan ayah dan ibu bukan hanya itu. Suatu hari kami kedatangan tamu dari pulau jawa ada seorang anak kiai yang terpesona dengan keindahan lantunan bacaan Qur’anku.

Dan mereka langsung mengkhitbah aku dan kami akhirnya berjodoh hanya satu minngu dari pertemuan kami menikah.
“Kekurangan mu membuatku malu dan aku suka sejak awal aku melihatmu.”

4. Jodoh Tak Salah Alamat

Namaku Zian aku hari ini akan melamar seorang gadis dari salah satu sahabat ayahku. Ayahku seoran ustad yang cukup populer dia memilki sahabat seorang kiai yang memiliki pesantren.

Sahabatnya tersebut memiliki 3 gadis yang siap untuk menikah hari ini aku akan di pertemukan dengan salah satu gadis tersebut. Aku mulai menghayal aku akan memilih yang paling cantik batinku.

Setelah sampai kami di sambut baik oleh keluarga sahabat ayah tersebut. Dan kami mulai membicarakan akad nikah dan nama sang calon mempelai. Ternyata yang akan di jodohkan kepadaku adalah anisa.

Dan tanpa di duga anisa tersebut adalah teman kuliahku yang selalu tinggal di asrama kampus dan jarang bicara tersebut. Sebetulnya wanita itulah yang selalu membuatnya penasaran.

Gadis sederhana anggun dan selalu bertutur kata lembut dan sopan. Pakain panjangnya yang santun sesuai dengan sikapnya yang lemah lembut dan memiliki senyum manis menurutku.

Tingkahnya yang selalu menunduk dan malu-malu ketika berhadapan dengan lawan jenis. Aku benar-benar tak menyangka dan dengan segera aku mengiyakan perjodohan tersebut.

Karena telah sekian lama aku mendamba kini gayung bersambut jodoh memang tak salah alamat kata hati selalu benar. Senyumku terus mengembang setelah pertemuan itu.

Baca juga: Cerpen Kasur Tanah: Sinopsis, Identitas & Unsur Intrinsik

5. Jodoh yang Tertunda

Kamu punya sahabat kecil? Laki-laki?

Aku punya dulu sahabat ayahku menitipkan putranya bernama Syakir karena harus pergi ke luar negri karena tugas. Ibu syakir sedang koma di rumah sakit mereka tak memiliki sanak saudara.

Sikap syakir yang menjadi pelindung dan baik waktu aku kecil menjadikan dia sebagai role model aku dalam mencari jodoh. Dulu syakir kecil yang cerdas dan tampan sangat berkesan meski hanya tinggal di rumah kami satu minggu.

Dan kini 15 tahun telah berlalu. Aku tak memiliki kabar beritanya setelah dia memutuskan untuk ikut ayahnya pergi ke luar negri karena setelah seminggu itu aku mendengar kabar ibunya yang koma telah meninggal.

Tak ada perpisahan di antara kita namun sosoknya sudah terpatri di hati. Kini usiaku 22 tahun aku sangat merindukan sosoknya. Seandainya di pertemukan apalagi menjadi jodoh aku sangat bahagia.

Tanpa di sangka saat ibuku sakit tak sengaja aku menabrak seseorang dan ternyata dia adalah syakirku. “Laila” katanya dia masih mengingatku “Syakir” tanyaku.

Ia mengangguk, mataku berkaca-kaca akhirnya bisa bertemu lagi. Siapa yang sakit la? Tanyanya. Ibu jawabku. Dan kamu sedang apa disini apa om indra sakit? Tanyaku.

“Bukan, la aku ke sini menjenguk istriku yang sedang koma” apa istri katanya. Pupuslah harapan ini. Sudah dulu ya aku ke ruangannya dulu pamitnya.

Aku hanya menganggukan kepala dan bersandar ke dinding serasa runtuh ternyata pujaan hatiku selama ini telah memiliki istri.

Dan tak lama Syakir dan tim medis lain mendorong brangkar yang tertutupi kain putih dan aku lihat Syakir begitu terpuruk. Ternyata istrinya baru saja meninggal.

Setelah dua tahun kemudian kami bertemu kembali. Dan ternyata dia mulai menyimpan rasa dari dulu hanya saja dia harus menerima perjodohan dari ayahnya.

Dan akhirnya kamipun hidup bersama jodoh kita mungkin tertunda namun Allah merencanakan kebahagian yang tak pernah kita sangka sebelumnya.