Teks anekdot adalah salah satu bentuk teks yang sering digunakan untuk menghibur atau memberikan kritikan dengan cara yang ringan dan menggelitik. Teks ini biasanya mengandung humor, sindiran, atau refleksi terhadap kejadian sehari-hari.
Untuk memahami lebih dalam tentang teks anekdot, kita perlu mengetahui ciri-ciri kebahasaan yang ada di dalamnya. Di artikel ini sudah saya tuliskan ciri ciri kebahasaan teks anekdot lengkap dengan contoh kalimatnya.
Teks anekdot adalah sebuah teks yang menceritakan pengalaman atau kejadian yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang.
Teks anekdot biasanya berisi cerita yang lucu, menghibur, atau menginspirasi, dan sering kali digunakan untuk menghibur, mengajar, atau menginspirasi pembaca.
Ciri-ciri kebahasaan teks anekdot adalah sebagai berikut:
Selain itu, teks anekdot juga menggunakan kata yang menduduki fungsi keterangan waktu yang menunjukkan cerita masa lalu atau lampau, kata seru untuk menunjukkan ekspresi, dan ungkapan bahasa (kata, frasa, kalimat) yang maknanya dianggap lucu dan menyebabkan orang tersenyum atau tertawa.
Berikut adalah contoh kaidah kebahasaan teks anekdot:
Contoh: “Kemarin, saya pergi ke pasar dan bertemu dengan teman lama.”
Dalam contoh di atas, kata kerja “pergi” dan “bertemu” menggunakan bentuk lampau.
Contoh: “Dulu, saya selalu berjalan kaki ke sekolah.”
Dalam contoh di atas, kata keterangan “dulu” menunjukkan waktu lampau.
Contoh: “Dia adalah seekor harimau di lapangan sepak bola.”
Dalam contoh di atas, kata “harimau” digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan seseorang yang sangat kuat dan tangguh.
Contoh: “Saya pergi ke pasar, kemudian saya bertemu dengan teman lama. Kami berbicara tentang masa lalu.”
Dalam contoh di atas, kata penghubung “kemudian” digunakan untuk menghubungkan dua kalimat, dan tanda baca titik (.) digunakan untuk memisahkan kalimat.
Contoh: “Saya lahir di Jakarta, kemudian saya pindah ke Bandung. Saya bersekolah di sana selama 3 tahun.”
Dalam contoh di atas, cerita diceritakan secara runtut dan menggunakan kata penghubung untuk menghubungkan antara satu kejadian dengan kejadian lainnya.
Contoh: “Saya memiliki seekor anjing yang sangat lucu dan pintar.”
Dalam contoh di atas, kata sifat “lucu” dan “pintar” digunakan untuk menggambarkan kata benda “anjing”.
Contoh: “Siapa yang tidak suka makan es krim? Saya sendiri sangat suka makan es krim.”
Dalam contoh di atas, pertanyaan retorik “Siapa yang tidak suka makan es krim?” digunakan untuk memulai cerita.
Contoh: “Gue pergi ke pasar tadi pagi dan beli beberapa barang.”
Dalam contoh di atas, bahasa informal “gue” digunakan sebagai kata ganti orang pertama tunggal.
Contoh: “Saya pernah melihat seekor gajah di kebun binatang. Gajah itu sangat besar dan memiliki telinga yang lebar.”
Dalam contoh di atas, cerita memadukan antara fakta (gajah memiliki telinga yang lebar) dengan kejadian unik (melihat gajah di kebun binatang).
Berikut adalah unsur kebahasaan teks anekdot:
1. Kata Kerja
2. Kata Keterangan
3. Kata Sifat
4. Kata Benda
5. Kata Majemuk
6. Konjungsi
7. Interjeksi
8. Metafora
9. Personifikasi
10. Repetisi
11. Rhetorical Question
12. Bahasa Figuratif
Berikut adalah struktur teks anekdot:
I. Orientasi
Contoh: “Saya masih ingat masa kecil saya di desa. Saya tinggal di sebuah rumah kecil di pinggir sungai.”
II. Inciting Incident
Contoh: “Suatu hari, saya menemukan seekor anjing liar di sungai. Saya sangat takut, tapi saya juga sangat penasaran.”
III. Rising Action
Contoh: “Saya mencoba untuk mengambil anjing itu, tapi ia sangat agresif. Saya harus berlari untuk menyelamatkan diri.”
IV. Climax
Contoh: “Tiba-tiba, anjing itu menggigit saya. Saya sangat takut, tapi saya juga sangat marah.”
V. Falling Action
Contoh: “Saya dibawa ke rumah sakit dan diobati. Saya sangat bersyukur bahwa saya tidak terlalu parah.”
VI. Resolution
Contoh: “Sejak itu, saya menjadi lebih berhati-hati saat bermain di sungai. Saya juga belajar untuk tidak takut menghadapi masalah.”
VII. Koda
Contoh: “Saya sangat bersyukur bahwa saya memiliki pengalaman itu. Saya belajar bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh dengan tantangan dan kesempatan.”
Berikut adalah tujuan teks anekdot:
1. Menghibur
2. Mengajar
3. Menginspirasi
4. Menghibur dan Menginspirasi
5. Menceritakan Pengalaman Pribadi
6. Menggambarkan Karakter
7. Menggambarkan Budaya atau Tradisi
8. Menggambarkan Peristiwa Sejarah
9. Menggambarkan Emosi
10. Menggambarkan Pengalaman Hidup
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.