7 Contoh Cerpen Perjuangan Paling Seru & Inspiratif

Contoh Cerpen Perjuangan Paling Seru

Contoh Cerpen Perjuangan akan kamu temukan dalam artikel ini.  Sebagai referensi bagi kamu yang sedang mencari contoh cerpen artikel ini sudah merupakan artikel yang tepat untuk di kunjungi. Simak yuk berbagai contoh cerpen dengan tema perjuangan berikut ini.

1 Promo 3

Kumpulan Contoh Cerpen Perjuangan

Berikut merupakan contoh cerpen perjuangan, diantaranya adalah:

1. “HARI KARTINI”

Wanita tua yang sedikit membungkuk sedang mendorong gerobak sampah. Jalannya yang pelan menghambat lalu lintas di kota yang padat merayap. Terkadang sebagian mobil membunyikan klakson dengan berisiknya mengisyaratkan agar wanita itu cepat berlalu.

Ada beberapa ibu-ibu yang yang berwara wiri menuju kantor wali kota. Dengan berkebaya lengkap dan riasan cantiknya. Karena bertepatan dengan hari peringatan hakekat wanita Indonesia.

Cucunya si Tini iseng-iseng bertanya kepada mbahnya itu.
“Tanggal 21 april itu hari apa mbah?”
“Ya, hari kamis” jawab Mbah Ncum dangkal tanpa mengenai esensi pertanyaan cucunya.

Tentu saja Mbah Ncum tidak pernah tahu apa maksudnya. Lalu datanglah Mbah Bejo ia merupakan suami Mbah Ncum yang merupakan seorang tukang becak. Dan berkatalah ia.

1 Promo 3

“Mak, sebaiknya hari ini emak gak usah memulung.”
“Memangnya kenapa?”
“Ya, sekali-kali istirahatlah. Sehari dalam seminggu. Seperti para pegawai itu.”
“Mereka kan gak kerja sebulan juga di bayar. Kalau kita, gak kerja sehari berarti gak makan pak.”

Mbah Bejo hanya manggut-manggut sambil menghabiskan sarapannya. Benar juga pikirnya.
“Kalau begitu, emak pergi ke balai kota saja. Pasti di sana banyak kotak bekas kue dan botol akua gelas”
“Loh, di sana ada apa, pak?”
“Ada upacara”
“Upacara apa?”
“Mana aku tahu toh mak, wong tukang becak di tanya soal upacara segala.”
“Ya sudah, aku kesana.”

Setelah tiba di sana kebetulan ada lagu “Ibu kita Kartini” Mbah Ncum tiba-tiba teringat dengan nyanyian tersebut sebelum Si Tini menanyakan tentang tanggal 21 April.

Dan ternyata hari Kartini toh dalam hati Mbah Ncum berkata. Lalu tersenyum dan menyanyikan lagu. “ibu kita Kartini, putri sejati.”
Dan ia akan terus bersemangat untuk terus berjuang seperti Kartini.

1 Promo 3

2. “Demi Pendidikan”

Aku Shopia anak dari keluarga kurang mampu dari desa Mekar Wangi. Aku sudah mencapai semester akhir di SMP Pelita. Aku ingin sekali bersekolah di SMA Nusa Bangsa karena merupakan SMA Negri yang terdekat di desaku.

Namun melihat keadaan orang tua aku merasa sedikit ragu. Antara melanjutkan atau berhenti sekolah dan bekerja membantu orang tua.

Orang tuaku hanya buruh tani musiman yang ada di desa bekerja apabila musim panen dan menggarap sawah saja baru ayah ku mendapat pekerjaan untuk memotong padi atau mencangkul sawah, selebihnya tidak ada karena hanya keahlian itu yang ayah punya.

Ada tetanggaku yang menawarkan aku untuk berjualan rempeyek dan kue buatannya dengan senang hati aku berdagang dan berharap memiliki biaya lebih untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

1 Promo 3

Setiap pulang sekolah aku menjajakkan dagangan mengelilingi kampung. Untuk menjemput asaku yaitu impianku bersekolah di SMA Negri. Demi pendidikan akan aku tempuh dengan keringat dan semangat

3. “Perdamaian Dunia”

“Nabila hanya kamu satu-satunya orang yang bisa mengalahkan Monster itu” Ucap ayah sambil terbata.

“Pergilah ke Goa Lembah Hitam di sana terdapat sebuah pedang cahaya yang memiliki kekuatan memusnahkan Monster itu.”

“Tikamlah Raja Monster tepat di dadanya agar Monster tersebut musnah.” Lalu ayah mulai mencengkram dadanya dengan kuat dan mulai melemah seiring dengan hembusan nafasnya yang terakhir.

1 Promo 3

Aku menjerit tak kuasa untuk kehilangan orang terkasih kembali. Sebelumnya ibu dan adikku kini orang satu-satunya di hidupku pun ikut lenyap. Dari kejauhan suara Monster mulai beranjak ke tempat kami.

Dan aku mulai bersembunyi di bebatuan besar dan hendak pergi ke Goa di seberang sana. Tak hentinya aku menangis dalam diam. Ketika Monster telah berlainan arah.

Aku mulai mengendap pergi ke Goa Lembah Hitam sesuai pepatah ayahku aku harus mencabut pedang cahaya agar bisa mengalahkan Monster tersebut.

Ternyata pedang itu di kelilingi api biru aku mulai takut namun atas rasa marah dan sedih di hati aku harus kuat. Dan bangkit dan mencoba mendaratkan tanganku di pegangan pedang tersebut.

1 Promo 3

Dengan susah payah akhirnya pedang itu berhasil di cabut. Dan aku mencoba memainkannya dan betapa kuatnya pedang tersebut. Cahaya birunya mampu melelehkan batu besar di hadapanku.

Di luar Goa terjadi banyak keributan di mana para Monster masih memburu para manusia. Dengan tekad kuatku aku mulai keluar dan mulai membabad habis Monster-Monster itu.

Tak ada satupun yang ku lewatkan. Amarah yang selama ini aku pendam aku keluarkan dengan membunuh monster-monster tanpa ampun. Sehingga sebagian monster takut dan mulai memanggil raja monster.

Datanglang sang raja monster tubuhnya 10 kali lipat dari anak-anak monternya. Dengan senyum mengejek.

1 Promo 3

“Mau apa kau anak kecil?”
“Mau bermain denganku?” kekehnya mulai mengeras.
“Apakah tidak ada lawan yang sebanding dari manusia?”

“Diaaaaaaam” teriakku
“Hai, monster jelek sini hadapi aku jika kau berani” bentakku lagi. “Manusia kecil, berani kau ya?” baiklah” ia mulai menyerang.

Peperangan antara Monster dan Nabila tak terelakan lagi. Ia mulai menyerang dengan sekuat tenaga. Karena terlalu angkuh sang Monster tidak melindungi dadanya. Sehingga Nabila berkesempatan menikam tepat di bagian dada raja Monster.

1 Promo 3

Dan akhirnya Monster pun ambruk dan datanglah angin bertiup yang meniup seluruh Monster menjadi abu dan menghilang. Akhirnya perdamaian dunia datang kembali. Banyak orang yang bersorak sorai atas kejadian ini.

Damailah dunia meski kami telah kehilangan banyak orang namun hidup harus terus berjalan membuka kisah baru.

4. “Demi Ibu”

Setiap hari aku membantu ibuku berjualan di Restoran Chines Food milik ibu. Aku Marisa aku sangat senang bekerja di sini sehabis pulang kuliah. Suatu hari aku kedatangan teman lama ku Anita dia melamar pekerjaan di tempat kami.

Ia sangat rajin dan gesit di hari pertama ia kerja. Sikapnya yang santun dan ramah sangat membuat pelanggan suka dengan pelayanannya. Kerja Anita sangat memuaskan di banding dengan karyawan lainnya.

Dan ketika gajihan pertama para karyawan sudah berkumpul untuk menerima gaji mereka dan terpancar kebahagiaan di raut wajah mereka termasuk Anita dia sangat bahagia.

Karena Anita bekerja dengan sangat baik ia mendapatkan hadiah uang lebih dari ibu. Dan Anita sangat senang dengan hal tersebut. Lalu ia berpamitan untuk pulang. Setelah esok dan dua minggu setelahnya Anita tidak pernah muncul lagi di tempat kami.

Dan hal tersebut membuat kami khawatir dan berniat ingin mengunjungi rumah Anita. Dan singkat cerita kami menemukan rumah Anita dan mulai duduk di rumah tersebut dan mencoba menanyakan kemana Anita pergi.

Di rumah tersebut hanya ada wanita paruh baya yang terlihat masih pucat berbaring di kasur. Dan mulai menceritakan apa yang terjadi. Anita sudah berhenti berjuang sekarang ibunya bercerita dengan penuh air mata.

Ternyata Anita mendonorkan ginjalnya untuk ibunya dan ia meninggal karena kehabisan banyak darah. Dan selama ini ia menabung untuk biaya operasi. Dan gaji dari keluarga kami adalah gaji terakhir yang ia kumpulkan agar dapat melunasi biaya operasi.

5. “PERJUANGAN ANAK DI DESA TERTINGGAL”

Aku bernama Hamdan aku merupakan salah satu murid kelas IV dari SD Negri di pelosok Garut Selatan. Aku menempuh waktu satu jam untuk bisa sampai kesekolah. Melewati sawah, jembatan goyang dan sedikit hutan.

Suatu hari ada pengumuman akan diadakannya lomba cerdas cermat tingkat kecamatan. Dan ibu guru mengajak aku jadi peserta dengan dua teman lain yaitu Nadhira dan Nurdin.

Kami giat belajar dan terus berlatih dengan soal-soal yang ibu guru berikan. Ketika sehari lagi akan mengikuti lomba ternyata sepatuku jebol. Dan tidak bisa dipakai lagi.

Sepatu satu-satunya ini yang selalu di pakai menyusuri jalan saat ke sekolah merupakan pemberian iparku yang ada di kota. Seragam pun sama meski sedikit pudar warnanya namun masih layak dipakai.

Dan sore harinya Ali meminjamkan sepatunya dan memberikan semangat agar aku menang dalam lomba nanti. Ali adalah teman seperjuanganku melewati sawah dan sungai menuju sekolah.

Tibalah lomba tersebut aku merasa minder dengan penampilan kami dari SD pelosok yang sangat sederhana berbeda dengan penampilan anak-anak yang mendekati kota terlihat rapi.

Namun siapa sangka kami yang berpakaian sederhana ini memenangkan lomba tersebut. Dan melanjutkan perjuangan kami untuk lomba di Kabupaten. Sehingga tidak Usaha yang mengkhianati hasil kerja keraslah yang akan menentukan meski kami di Desa tertinggal.

6. “SEORANG ISTRI YANG TEPAT”

Telah terjadi kecelakaan yang terdapat di jalan Madura simpang lima yang menewaskan satu buah keluarga. Dan pelakunya adalah aku. Iwan Setiawan di nyatakan bersalah dan menerima hukuman selama 10 tahun.

Dan saat itu aku merupakan pengantin yang baru tiga bulan menikah terpaksa harus berpisah dengan istri tercintaku Aisyah. Dengan uraian air mata ia menerima kabar ini dan ikhlas dengan apa yang terjadi.

Dan kini 10 tahun itu telah berlalu aku mencari-cari keberadaan keluargaku yang selama sepuluh tahun tak pernah menjengukku di penjara. Dan rumah lama ku ternyata sudah di huni oleh orang lain.

Lewat kabar tetanggaku bahwa istriku kembali ke desa dengan petunjuk dia aku mulai menuju alamat tersebut. Ketika aku sampai dan mematung di sebuah pintu ada anak laki-laki kira-kira kelas 3 SD menyapaku.

“Cari siapa pak?” Lalu aku sebutkan nama ayahku. Dan anak itu mulai menyuruhku untuk menunggu di dalam. Lalu terdengar suara wanita yang tidak asing di telingaku. Aisyah ia terbengong melihat aku di pintu dan aku mulai memeluknya pilu aku sangat rindu kepadanya.

Begitu banyak kisah yang telah kita lewati. Dia meminta maaf karena tak pernah jenguk saat aku masuk penjara ia sedang hamil dan mulai merawat kedua orang tua ku.

Ayahku meninggal karena serangan jantung dan Shok aku di penjara. Sedangkan istriku yang hamil besar mulai merawat ibuku yang terus sakit-sakitan karena di tinggal ayah.

Aku berterima kasih selama ini ia telah setia merawat ayah dan ibuku. Dan membesarkan anak kita seorang diri kamu memang wanita sholehah yang kuat dan tepat Aisyah aku semakin mengeratkan pelukan itu.

Jangan khawatir kini aku ada di sampingmu dan memikul beban yang berat ini bersama-sama.

7. “PERJUANGAN CINTA”

Aku adalah seorang tukang ojeg yang mencintai seorang gadis bernama Khumaira. Khumaira gadis kelas 1 SMA yang aku cintai saat pertama kali melihatnya. Aku selalu mencoba mendekatinya dan ia mau.

Lalu pada saat semester dua kelas X. Aku melamar ia untuk bertunangan dengannya. Dan aku mulai membiayai seluruh kebutuhannya. Mulai dari baju, sepatu, tas dan uang jajannya setiap hari.

Dan saat ia keluar SMA aku ingin mengajaknya menikah dan ia menyetujuinya. Dan setelah kami menikah dan memiliki anak ia meminta untuk melanjutkan pendidikannya. Karena sayang aku mengizinkan dan membiayainya hingga ia lulus Serjana.

Perjuangan kami menempuh pendidikan banyak sekali drama di tambah ia hamil anak kami yang kedua namun itu tidak menyurutkannya untuk terus menuntut ilmu hingga lulus. Dan kini ia mulai mengajar di sebuah sekolah.

Perjuanganku dari SMA hingga ia bekerja aku lakukan dengan ikhlas karena aku sangat menyayangi kekasih halalku itu. Jika itu kebaikan akan aku lakukan untuknya. Perjuangan kita untuk membesarkan kedua anak kami akan terus berlanjut sampai kami menua bersama.

Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.

You might also like

Portal Informasi Buku, Novel, Cerita dan Soal-Soal Pelajaran

Menu