55 Contoh Kalimat Majas Personifikasi dan Artinya

55 Contoh Kalimat Majas Personifikasi dan Artinya

Majas personifikasi adalah salah satu jenis gaya bahasa yang sering digunakan dalam karya sastra untuk memberikan sifat-sifat manusia kepada benda mati, tumbuhan, atau hewan.

1 Promo 3

Penggunaan majas ini memberikan warna dan nuansa yang lebih hidup pada sebuah tulisan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian majas personifikasi dan memberikan 55 contoh kalimat majas personifikasi dan artinya.

Pengertian Majas Personifikasi

Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang memberikan sifat-sifat manusia kepada objek yang sebenarnya tidak memiliki sifat-sifat tersebut.

Majas ini sering digunakan untuk memperkaya imaji dan menggugah emosi pembaca, sehingga mereka dapat merasakan dan membayangkan suasana yang digambarkan oleh penulis dengan lebih jelas.

Contoh Kalimat Majas Personifikasi dan Artinya

Berikut adalah 55 contoh kalimat majas personifikasi beserta artinya untuk membantu Anda memahami cara penggunaannya dalam berbagai konteks:

1 Promo 3

1. “Angin malam berbisik lembut di telingaku.”

Arti: Angin malam digambarkan seperti manusia yang bisa berbisik, memberikan kesan tenang dan menenangkan.

2. “Daun-daun menari mengikuti irama angin.”

Arti: Daun-daun digambarkan seperti manusia yang menari, menggambarkan gerakan daun yang tertiup angin dengan indah.

1 Promo 3

3. “Mentari pagi tersenyum cerah menyambut hari baru.”

Arti: Matahari pagi digambarkan seperti manusia yang tersenyum, memberikan kesan positif dan ceria pada suasana pagi.

4. “Air sungai itu berlari kencang menuju hilir.”

Arti: Air sungai digambarkan seperti manusia yang berlari, menunjukkan arus sungai yang deras.

1 Promo 3

5. “Buku itu memanggil-manggil untuk dibaca.”

Arti: Buku digambarkan seperti manusia yang memanggil, menekankan daya tarik buku yang membuat seseorang ingin membacanya.

6. “Bintang-bintang berkelip riang di langit malam.”

Arti: Bintang-bintang digambarkan seperti manusia yang berkelip dengan riang, memberikan kesan malam yang cerah dan penuh keindahan.

1 Promo 3

7. “Hujan menangis deras sepanjang malam.”

Arti: Hujan digambarkan seperti manusia yang menangis, memberikan kesan sedih dan intensitas hujan yang lebat.

8. “Jam dinding berteriak kencang saat malam tiba.”

Arti: Jam dinding digambarkan seperti manusia yang berteriak, menunjukkan suara alarm yang keras di malam hari.

1 Promo 3

9. “Embun pagi membelai lembut wajahku.”

Arti: Embun pagi digambarkan seperti manusia yang membelai, memberikan kesan sejuk dan lembut saat terkena embun.

10. “Kupu-kupu menyapa bunga-bunga dengan ceria.”

Arti: Kupu-kupu digambarkan seperti manusia yang menyapa, menunjukkan interaksi indah antara kupu-kupu dan bunga.

1 Promo 3

11. “Awan hitam menatap dengan muram.”

Arti: Awan hitam digambarkan seperti manusia yang menatap muram, menunjukkan suasana yang suram atau mendung.

12. “Laut bergelora marah saat badai datang.”

1 Promo 3

Arti: Laut digambarkan seperti manusia yang marah, menggambarkan kondisi laut yang bergelombang tinggi saat badai.

13. “Pohon-pohon bergoyang mengiringi lagu alam.”

Arti: Pohon-pohon digambarkan seperti manusia yang bergoyang, menunjukkan gerakan pohon yang tertiup angin.

14. “Lilin itu menangis saat apinya padam.”

Arti: Lilin digambarkan seperti manusia yang menangis, menunjukkan lilin yang meleleh saat apinya padam.

15. “Hati kecilku berbicara kepadaku setiap malam.”

Arti: Hati kecil digambarkan seperti manusia yang berbicara, menunjukkan perasaan atau intuisi yang muncul dalam pikiran.

16. “Ranting-ranting tua itu merintih saat tertiup angin.”

Arti: Ranting-ranting digambarkan seperti manusia yang merintih, menunjukkan suara ranting yang berderit saat tertiup angin.

17. “Sepatu tua itu setia menemani setiap langkahku.”

Arti: Sepatu tua digambarkan seperti manusia yang setia, menunjukkan sepatu yang selalu digunakan dalam setiap perjalanan.

18. “Kereta api bernyanyi di atas rel.”

Arti: Kereta api digambarkan seperti manusia yang bernyanyi, menunjukkan suara kereta api yang bergerak di atas rel.

19. “Langit menangis saat hujan turun.”

Arti: Langit digambarkan seperti manusia yang menangis, menunjukkan turunnya hujan dari langit.

20. “Salju menyelimuti bumi dengan lembut.”

Arti: Salju digambarkan seperti manusia yang menyelimuti, menunjukkan salju yang menutupi permukaan bumi dengan lembut.

21. “Gurun itu diam membisu dalam kesunyian.”

Arti: Gurun digambarkan seperti manusia yang diam, menunjukkan suasana sepi dan sunyi di gurun.

22. “Bunga mawar tersipu malu saat dipuji keindahannya.”

Arti: Bunga mawar digambarkan seperti manusia yang tersipu, menunjukkan reaksi terhadap pujian.

23. “Daun jatuh dengan pelan seakan-akan enggan berpisah dari pohonnya.”

Arti: Daun digambarkan seperti manusia yang enggan, menunjukkan daun yang jatuh perlahan dari pohon.

24. “Gelombang laut memeluk pantai dengan penuh kasih.”

Arti: Gelombang laut digambarkan seperti manusia yang memeluk, menunjukkan interaksi antara laut dan pantai.

25. “Langit malam penuh bintang tersenyum padaku.”

Arti: Langit malam digambarkan seperti manusia yang tersenyum, menunjukkan suasana malam yang cerah dan indah.

26. “Kerikil jalanan menyapa setiap langkahku.”

Arti: Kerikil jalanan digambarkan seperti manusia yang menyapa, menunjukkan interaksi antara kerikil dan langkah kaki.

27. “Hutan itu bernapas dalam sunyi.”

Arti: Hutan digambarkan seperti manusia yang bernapas, menunjukkan kehidupan yang tenang di dalam hutan.

28. “Badai mengamuk menghancurkan segalanya.”

Arti: Badai digambarkan seperti manusia yang mengamuk, menunjukkan kekuatan destruktif dari badai.

29. “Jendela rumahku menangis saat hujan turun.”

Arti: Jendela digambarkan seperti manusia yang menangis, menunjukkan tetesan air hujan di kaca jendela.

30. “Embun pagi menyapa dedaunan dengan lembut.”

Arti: Embun pagi digambarkan seperti manusia yang menyapa, menunjukkan interaksi antara embun dan dedaunan.

31. “Lilin itu berjuang melawan angin.”

Arti: Lilin digambarkan seperti manusia yang berjuang, menunjukkan api lilin yang tetap menyala meski tertiup angin.

32. “Batu karang berdiri kokoh melawan ombak.”

Arti: Batu karang digambarkan seperti manusia yang berdiri kokoh, menunjukkan kekuatan batu karang dalam menghadapi ombak.

33. “Burung-burung bernyanyi menyambut pagi.”

Arti: Burung-burung digambarkan seperti manusia yang bernyanyi, menunjukkan kicauan burung di pagi hari.

34. “Pohon itu merangkul angin dengan ranting-rantingnya.”

Arti: Pohon digambarkan seperti manusia yang merangkul, menunjukkan interaksi pohon dengan angin.

35. “Gunung tersenyum dalam keheningan.”

Arti: Gunung digambarkan seperti manusia yang tersenyum, menunjukkan suasana damai dan tenang di gunung.

36. “Awan berlari mengejar matahari.”

Arti: Awan digambarkan seperti manusia yang berlari, menunjukkan pergerakan awan di langit.

37. “Buku harian menyimpan semua rahasiaku.”

Arti: Buku harian digambarkan seperti manusia yang menyimpan, menunjukkan peran buku harian sebagai tempat menyimpan rahasia.

38. “Gema suara itu menari di dinding gua.”

Arti: Gema suara digambarkan seperti manusia yang menari, menunjukkan pantulan suara di dinding gua.

39. “Jam weker berteriak membangunkanku pagi ini.”

Arti: Jam weker digambarkan seperti manusia yang berteriak, menunjukkan suara keras jam alarm.

40. “Senja itu menggandeng malam dengan lembut.”

Arti: Senja digambarkan seperti manusia yang menggandeng, menunjukkan peralihan waktu dari senja ke malam.

41. “Pelangi tersenyum cerah di langit biru.”

Arti: Pelangi digambarkan seperti manusia yang tersenyum, menunjukkan keindahan pelangi di langit.

42. “Rembulan bercahaya lembut di malam hari.”

Arti: Rembulan digambarkan seperti manusia yang bercahaya, menunjukkan cahaya bulan di malam hari.

43. “Sungai berkelok-kelok dengan lincah.”

Arti: Sungai digambarkan seperti manusia yang berkelok-kelok, menunjukkan aliran sungai yang berliku.

44. “Rumput menari di bawah hembusan angin.”

Arti: Rumput digambarkan seperti manusia yang menari, menunjukkan gerakan rumput yang tertiup angin.

45. “Api unggun berkedip dalam kegelapan malam.”

Arti: Api unggun digambarkan seperti manusia yang berkedip, menunjukkan nyala api yang berkobar di malam hari.

46. “Tetesan air mata bulan membasahi malam.”

Arti: Bulan digambarkan seperti manusia yang menangis, menunjukkan turunnya embun di malam hari.

47. “Pohon tua itu memeluk langit dengan dahannya.”

Arti: Pohon tua digambarkan seperti manusia yang memeluk, menunjukkan tinggi dan besar pohon yang menjulang ke langit.

48. “Pagi menyambut dengan senyuman hangat.”

Arti: Pagi digambarkan seperti manusia yang menyambut, menunjukkan suasana pagi yang menyenangkan.

49. “Kabut pagi menyelimuti lembah dengan mesra.”

Arti: Kabut pagi digambarkan seperti manusia yang menyelimuti, menunjukkan kabut yang menyelimuti lembah dengan lembut.

50. “Bayangan pohon menari di atas tanah.”

Arti: Bayangan pohon digambarkan seperti manusia yang menari, menunjukkan gerakan bayangan pohon yang tertiup angin.

51. “Gelombang laut bernyanyi di tepi pantai.”

Arti: Gelombang laut digambarkan seperti manusia yang bernyanyi, menunjukkan suara ombak yang menghantam pantai.

52. “Pepohonan berbisik tentang rahasia alam.”

Arti: Pepohonan digambarkan seperti manusia yang berbisik, menunjukkan suara daun yang tertiup angin.

53. “Aroma kopi pagi ini menyapa indra penciumanku.”

Arti: Aroma kopi digambarkan seperti manusia yang menyapa, menunjukkan aroma yang harum dan menggugah.

54. “Lembayung senja memeluk cakrawala.”

Arti: Lembayung senja digambarkan seperti manusia yang memeluk, menunjukkan warna senja yang menyelimuti cakrawala.

55. “Buku ini berbicara banyak hal tentang kehidupan.”

Arti: Buku digambarkan seperti manusia yang berbicara, menunjukkan isi buku yang penuh dengan informasi dan pelajaran.

Kesimpulan

Majas personifikasi memberikan kekayaan tersendiri dalam penulisan karya sastra. Dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda mati, penulis dapat menciptakan gambaran yang lebih hidup dan menarik.

Dari 55 contoh kalimat majas personifikasi di atas, kita dapat melihat berbagai cara penggunaan gaya bahasa ini dalam berbagai konteks.

Semoga artikel ini dapat membantu Anda memahami dan mengaplikasikan majas personifikasi dalam tulisan Anda sendiri.

Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.

You might also like

Portal Informasi Buku, Novel, Cerita dan Soal-Soal Pelajaran

Menu