Dalam penulisan resensi buku, bagian identitas buku merupakan salah satu elemen penting yang berfungsi untuk memberikan informasi dasar tentang buku yang diresensi.
Identitas buku biasanya mencakup judul, penulis, penerbit, tahun terbit, dan jumlah halaman. Namun, ada beberapa hal yang tidak perlu dicantumkan pada bagian identitas buku dalam resensi.
Apa saja itu? Di artikel ini sudah saya tuliskan dan jelaskan secara lengkap hal apa saja yang sebaiknya tidak ditulis dalam bagian identitas resensi buku.
Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya tidak perlu dicantumkan pada bagian identitas buku dalam resensi.
Meskipun informasi harga bisa jadi berguna bagi sebagian pembaca, mencantumkan harga buku pada bagian identitas buku dalam resensi tidaklah penting. Harga buku dapat bervariasi tergantung pada tempat dan waktu pembelian.
Selain itu, adanya diskon atau perubahan harga juga membuat informasi ini menjadi kurang relevan dan cepat kadaluarsa.
Nomor ISBN (International Standard Book Number) adalah kode unik untuk setiap edisi dan variasi buku yang diterbitkan. Meskipun ISBN penting dalam katalog perpustakaan atau toko buku online, mencantumkan nomor ini dalam resensi biasanya tidak diperlukan.
Fokus utama resensi adalah memberikan penilaian dan kesan terhadap isi buku, bukan identifikasi teknis.
Mencantumkan edisi buku mungkin relevan dalam konteks akademis atau untuk buku referensi yang sering mengalami revisi.
Namun, untuk kebanyakan resensi buku, terutama yang bersifat fiksi atau umum, informasi ini sering kali tidak terlalu penting. Pembaca biasanya lebih tertarik pada isi dan kualitas buku daripada detail edisinya.
Kecuali jika ilustrasi atau desain sampul memiliki peran yang sangat signifikan dalam buku, biasanya nama ilustrator atau desainer sampul tidak perlu dicantumkan dalam bagian identitas.
Informasi ini bisa disertakan dalam bagian lain dari resensi jika memang relevan dengan ulasan yang diberikan.
Detail fisik seperti ukuran dan berat buku sangat jarang dibutuhkan oleh pembaca resensi. Informasi ini mungkin relevan dalam konteks logistik atau penjualan, tetapi tidak memberikan nilai tambah dalam resensi yang fokus pada konten dan kualitas buku.
Sementara review dan penghargaan bisa menunjukkan kualitas buku, mencantumkan informasi ini dalam bagian identitas buku bisa mengaburkan objektivitas resensi.
Sebaiknya, biarkan isi resensi sendiri yang menilai kualitas buku tersebut tanpa dipengaruhi oleh ulasan atau penghargaan yang telah diterima sebelumnya.
Dalam menulis resensi buku, penting untuk fokus pada informasi yang benar-benar relevan dan bermanfaat bagi pembaca.
Mencantumkan hal-hal yang tidak perlu pada bagian identitas buku dapat membuat resensi terlihat kurang profesional dan membingungkan.
Dengan memusatkan perhatian pada aspek-aspek utama seperti judul, penulis, penerbit, tahun terbit, dan jumlah halaman, resensi buku akan lebih informatif dan menarik bagi pembaca.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang sedang belajar atau memperbaiki keterampilan dalam menulis resensi buku. Ingatlah selalu untuk menyusun resensi dengan jelas, padat, dan fokus pada informasi yang benar-benar penting!
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.