Nah, bagi kamu yang sedang mencari jenis-jenis paragraf dan contohnya kamu bisa banget untuk simak artikel ini sampai selesai karena tim Mustakim Media akan menjelaskan secara lengkap mengenai hal tersebut.
Jenis paragraf yang dipelajari dalam Bahasa Indonesia ini dibedakan sesuai polanya. Secara umum jenis paragraf ini terbagi lima yaitu deduktif, induktif, deduktif-induktif, ineratif dan menyebar. Simak penjelasan dan contohnya di bawah ya!
Berikut beberapa jenis-jenis paragraf dan contohnya itu terbagi dua ada jenis paragraf menurut letak gagasan utamanya ada juga jenis paragraf berdasarkan tujuannya yang perlu kamu pahami berikut penjelasan lengkapnya:
Ada 5 jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utama yaitu paragraf, deduktif, induktif, ineratif, deduktif-induktif, dan menyebar.
Untuk jenis paragraf yang pertama yaitu ada paragraf deduktif yaitu jenis paragraf yang memiliki ide pokok pada awal paragraf kemudian di ikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung ide pokok.
Dan biasanya ide pokok dalam paragraf deduktif berupa pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik. Kemudian kalimat topik tersebut diikuti oleh kalimat penjelas guna memperjelas informasi pada kalimat topik tersebut.
Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil dan berkpribadian. Tenaga yang yang pandang adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademia memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu.
Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai dengan kemauan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.
Jenis-jenis paragraf dan contohnya selanjutnya adalah jenis paragraf induktif. Jenis paragraf induktif ini memiliki ide pokok yang terletak pada akhir paragraf. Biasanya paragraf induktif diawali dengan penyebutan peristiwa khusus terlebih dahulu dan kemudian kesimpulan terletak pada akhir kalimat.
Secara umum, ide pokok paragraf induktif bisa dilihat dengan adanya kalimat konjungsi seperti jadi, akhirnya, akibatnya, oleh karena itu, maka dari itu, berdasarkan uraian diatas dan dengan demikian.
Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan nuansa putih. Menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan.
Hawa dinginnya semakin hari semakin menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini, inilah musim dingin yang terjadi di negara matahari terbit.
Jenis paragraf deduktif-induktif ini memiliki ide pokok di awal dan di akhir paragraf. Meski memiliki dua kalimat topik tapi bukan berarti ide pokoknya menjadi dua.
Namun, adanya dua kalimat topik itu hanya meprupakan bentuk pengulangan gagasan utama untuk mempertegas informasi.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolestrol merupakan faktor risiko yang paling besar yang menyebabkan seseorang terserang oleh penyakit jantung koroner.
Hampir 80% penderita jantung koroner di Eropa disebabkan kadar kolestrol dalam tubuh yang tinggi. Bahkan, di Amerika hampir 90% penderita jantung koroner disebabkan penderita makan makanan yang berkadar kolestrol tinggi.
Begitu juga di Asia, sebagian besar penderita jantung koroner disebabkan pola makan yang banyak mengandung kolestrol. Dengan demikian, kolestrol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
Jenis paragraf ineratif ini merupakan yang memiliki ide pokok di tengah-tengah paragraf. Biasanya paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas terlebih dahulu kemudian diikuti ide pokok dan dilanjutkan kembali dengan kalimat penjelas.
Kalimat penjelas setelah ide pokok berfungsi untuk menguatkan atau mempertegas informasi.
Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung, Gunung Kelud di Jawa Barat juga meletus. Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir terjadi di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir.
NTT yang sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Padi di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen.
Sayur mayur yang banyak ditanam dan dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar menjadi melambung tinggi
Dan terakhir ada jenis paragraf menyebar yaitu jenis paragraf ini memiliki ide pokok menyebar dan tidak memiliki kalimat utama. Hal ini dikarenakan pikiran utamannya terletak pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya.
Matahari belum tinggi benar, embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari.
Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lainnya. angin pun semilir terasa menyejukkan hati.
Dan jika kita melihat jenis paragraf menurut tujuannya yaitu ada 5 jenis paragraf di dalamnya yaitu paragraf naratif, paragraf deskriptif, paragraf ekspositif, paragraf persuasif, paragraf argumentatif.
Adalah jenis paragraf yang menampilkan peristiwa secara kronologis dan memiliki alur gagasan yang pasti dan biasanya digunakan sebagai media tehnik menulis penggamabaran alur cerita runtut dan jelas.
Yaitu jenis paragraf yang menggambarkan objek dalam teks dengan lengkap dan jelas sehingga pembaca mendapatkan gamabaran objek dengan nyata.
Yaitu jenis paragraf yang menampilkan kejadian suatu peristiwa dnegan tujuan menceritakan kembali atau retteler.
Yaitu jenis paragraf yang menempatkan gagasan untuk membujuk atau mengajak pembaca melakukan sesuatu yangs esuai dengan maksud penulis.
Demikian penjelasan mengenai jenis-jenis paragraf dan contohnya baik jenis paragraf menurut gagasan pokok atau jenis paragraf menurut tujuannya.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.