Membaca puisi harus memperhatikan intonasi suara, gerak tubuh ekspresi, kejelasan artikulasi dan beberapa hal lainnya. Membaca puisi yang baik harus memenuhi standar tertentu.
Mungkin kamu juga pernah mendengarkan bagaimana seorang profesional membacakan puisi yang ditulisnya. Seperti Chairil Anwar, WS Rendra, Taufiq Ismail dan lainnya.
Mereka-mereka ini punya gaya dan ciri khas tersendiri ketika membacakan puisi buatannya. Kamu juga harus demikian dong agar agar bisa pro seperti mereka.
Setidaknya, ketika kamu membaca puisi harus memperhatikan hal-hal seperti berikut ini:
Ekspresi merupakan pernyataan perasaan hasil penjiwaan ketika membaca puisi. Ekspresi wajah ini sering juga disebut dengan mimik muka yang menggambarkan kondisi muka pada saat baca puisi.
Ketika membaca puisi, mimik atau ekspresi wajah harus disesuaikan dengan kata-kata yang dibaca pada puisi yang ditulis.
Kalimat yang ada dari puisi harus tersampaikan melalui mimik wajah kita yang membacakannya. Sehingga pesan atau makna yang ada dalam puisi bisa tersampaikan dengan baik.
Selain itu, membaca puisi harus memperhatikan gerak tubuh. Gerak tubuh ini merupakan ekspresi dari kata-kata pada setiap tulisan yang ada pada puisi.
Gerakan merupakan ilustrasi sederhana dari setiap kata yang ada pada puisi. Gerakan atau kinestik ini akan menjadi ilustrasi puisi, sehingga pendengar akan lebih tertarik ketika melihatnya.
Tentu, kinestik harus disesuaikan antara kata pada puisi dengan gerakan yang kamu lakukan. Keduanya harus sinkron dan pas.
Artikulasi merupakan ketepatan dalam melafalkan kata- kata. Ketika membaca puisi, kamu harus memperhatikan artikulasi nya.
Artikulasi harus jelas dan bisa didengar dengan baik oleh audience. Sehingga pesan dalam puisi dapat tersampaikan dengan baik.
Di samping itu, tidak ada kesalahan dalam penangkapan kata yang didengar oleh audience. Kata yang kurang jelas akan menimbulkan arti yang berbeda.
Baca juga: Contoh Puisi Kenangan Terindah Bersamamu
Tidak hanya itu, ketika membaca puisi kamu juga harus memperhatikan timbre atau warna suara. Jangan terlalu tipis, tapi harus kuat dan jelas serta memperhatikan tinggi rendahnya.
Timbre punya peran penting dalam menentukan gaya penyampaian puisi.
Ketika kamu membaca puisi harus memperhatikan juga irama pusisi. Maksudnya, kamu harus perhatikan panjang pendek, keras lembut, tinggi rendahnya suara.
Hal ini jadi penting bahkan sangat penting diperhatikan agar puisi lebih enak untuk didengarkan.
Jangan lupa juga, kamu harus perhatikan intonasi suara kamu ketika membaca puisi nya. Ketika intonasi nya pas, maka puisi akan lebih nyaman saat didengar.
Baca juga: Buku yang Memuat Kumpulan Puisi
Dari uraian di atas, kita bisa tahu bahwa ketika membaca puisi harus memperhatikan:
Membaca puisi tentu beda dengan pantun. Puisi dibaca dengan menggunakan gaya dan bahasa penyampaian yang khusus dan lebih artistic.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.