Dalam dunia ekonomi dan akuntansi ada yang biasa disebut dengan proses akumulasi. Proses ini sering muncul dalam sejumlah pembahasan ekonomi. Jika memahami pengertian akumulasi dengan tepat, seseorang bisa melihat bagaimana penambahan modal dari sebuah bisnis atau usaha.
Tentu banyak contoh sederhana dari apa itu akumulasi, penerapannya, dan fungsinya dalam kehidupan ekonomi. Segala macam hal tersebut penting untuk diperhatikan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai akumulasi dan beragam contohnya.
Memahami konsep dasar akumulasi itu memang jadi sesuatu yang penting. Utamanya buat para mahasiswa jurusan ekonomi dan pegiat bisnis. Saat memahami konsep dasar dari teori akumulasi, banyak wawasan baru dalam dunia bisnis yang bisa didapatkan.
Kalau merujuk pada kamus besar bahasa Indonesia, akumulasi diartikan sebagai mengumpulkan, menimbun, penghimpunan; sebagai modal. Secara umum, akumulasi dapat diartikan sebagai kegiatan mengumpulkan sesuatu demi pengembalian yang lebih tinggi di masa depan.
Di bidang ekonomi ada beberapa jenis akumulasi. Misalnya akumulasi modal yang bisa diartikan sebagai proses menyimpan sebagian dari pendapatan untuk bisa memutarnya lagi dalam bentuk investasi. Hal ini biasa diterapkan dalam berbagai kegiatan usaha.
Akumulasi di bidang ekonomi itu mempunyai sejumlah fungsi. Dengan beberapa fungsi tersebut, para pegiat bisnis bisa mendapatkan pemahaman baru. Ini dia beberapa fungsi utama dari akumulasi di bidang ekonomi.
Salah satu fungsi utama dari akumulasi dalam bidang ekonomi adalah mengumpulkan modal. Dalam bidang usaha, akumulasi kerap dilakukan untuk kumpulkan pendapatan dalam setahun. Akumulasi dari pendapatan setahun itu nantinya dipakai langsung untuk tujuan investasi lain.
Dalam penerapannya, akumulasi memang dilakukan untuk kumpulkan modal sebanyak mungkin. Ketika kumpulkan modal secara tepat, program bisa dijalankan dengan baik.
Fungsi dari akumulasi lainnya adalah dasar membuat kebijakan. Contohnya adalah akumulasi parkir. Dari akumulasi perhitungan kendaraan yang diparkir, bisa diambil sebuah kebijakan dalam memperluas lahan sebuah tempat usaha.
Fungsi dalam membuat kebijakan memang jadi sesuatu yang sangat penting. Buat pemerintah, teori akumulasi ini memang sangat krusial dalam membuat sebuah kebijakan. Pemerintah akan selalu menerapkan hal ini sebagai dasar membuat kebijakan.
Proses akumulasi itu juga bisa dipakai untuk menghitung jumlah kerugian. Pengusaha atau pebisnis bisa melakukan pelacakan terhadap kerugian yang dialami dalam setahun dengan memakai sejumlah teori akumulasi ekonomi. Kerugian dalam kurun waktu tertentu nantinya bisa diukur.
Perhitungan kerugian memang bisa dilakukan dengan penerapan teori akumulasi ini. Sehingga, jika ingin mengetahui potensi kerugian dalam sebuah usaha, makan penggunaan teori akumulasi ini penting sekali untuk diperhatikan sekaligus diterapkan.
Jenis – jenis akumulasi dalam bidang ekomoni memang cukup beragam. Dengan memahami berbagai jenis akumulasi di bidang ekonomi, usaha dan bisnis bisa makin lancar. Berikut ini beberapa jenis akumulasi di bidang ekonomi.
Jenis akumulasi dalam bidang ekonomi yang pertama adalah akumulasi modal. Akumulasi modal ini adalah proses pengumpulan pendapatan dalam sebuah usaha atau bisnis untuk kemudian dijadikan sebagai dana investasi untuk keberlangsungan masa depan.
Salah satu contoh akumulasi modal adalah adalah upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi padi. Investasi yang dilakukan adalah sediakan bantuan tractor dan pembangunan jalan. Pemberian bantuan tractor dan pembangunan jalan ini adalah proses akumuluasi modal.
Akumulasi biaya ini adalah salah satu metode perhitungan untuk mengetahui berapa besar dana yang perlu dikeluarkan untuk sebuah output. Baik itu produk maupun jasa dalam bidan ekonomi. Dalam perusahaan besar, akumulasi biaya ini sangat penting perannya.
Contohnya ada pada perusahaan konstruksi yang butuhkan akumulasi biaya dari semua pekerjaan yang dilakukan. Semua dana dihitung sampai diperoleh hasil total dari keseluruhan biaya produksi kontruksi dan lain – lain. Dengan akumulasi biaya yang sesuai, usaha bisa berkembang.
Berikutnya ada akumulasi penyusutan yang merupakan perhitungan jumlah total aset yang telah disusutkan dalam durasi waktu tertentu pada sebuah entitas perusahaan. Nilai aset disesuaikan dengan rinci pada neraca keungan sebuah perusahaan.
Contoh mudahnya adalah perusahaan konveksi membeli mesin printing dengan harga Rp 200 juta. Perusahaan kemudian menetapkan bahwa terjadi penyusutan terhadap mesin tersebut sebesar Rp 20 juta dalam kurun waktu 5 tahun. Pada neraca keuangan ditulis adanya penyusutan tersebut.
Ada pula beberapa penerapan akumulasi dalam pembangunan ekonomi. Penerapannya memang bisa mudah dipahami dan juga dipraktekkan. Hal ini bisa dilihat dari berbagai laporan keuangan perusahaan besar. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan akumulasi dalam pembangunan.
Salah satu contoh nyata dari akumulasi modal adalah program Food Estate yang dilakukan Pemerintah Indonesia di Kalimantan. Untuk menyukeskan program tersebut, Pemerintah menyuntikkan modal untuk pembangunan jalan hingga pembebasan lahan.
Proses akumulasi modal untuk bisa menyukseskan food estate memang harus dimulai dulu dengan pembangunan infrastruktur dan juga pembebasan lahan. Langkah – langkah ini harus diambil sebagai program food estate di Kalimantan itu bisa berjalan sesuai arahan presiden.
Contoh penerapan akumulasi dari modal lainnya adalah swasembeda beras di sebuah daerah. Akumulasi ini dimulai dengan pemberian insentif pupuk dan bibit kepada petani. Modal itu nantinya dijadikan stimulus buat merangsang swasembada beras.
Program swasembada beras memang harus dimulai dari insentif paling rendah. Jika menerapkan proses pemberian instefi dari hal paling fundamental, segala sesuatunya bisa berjalan dengan mulus. Program pemerintah daerah untuk bisa swasembada beras nantinya akan berjalan dengan mulus.
Contoh lainnya bisa dilihat dari akumulasi penyusutan dalam bisnis sewa Gedung. Para pebisnis atau pengusaha di bidang sewa Gedung pasti melaporkan terjadinya penyusutan dari nilai Gedung yang dipunyainya. Ini adalah sesuatu yang pasti terjadi dalam bisnis tersebut.
Misalnya, sebuah entitas bisnis mendirikan Gedung dengan nilai Rp 1 Milyar. Maka dalam 5 tahun ke depan terjadi nilai penyusutan. Nilainya bisa ditentukan oleh pemilik Gedung. Nilai penyusutannya bisa mencapai Rp 20 juta hingga Rp 25 juta per tahunnya.
Proses akumulasi ini memang jadi hal yang penting dan krusial dalam bidang ekonomi. Jadi, para pebisnis harus memahami konsep sederhana tentang proses akumulasi. Ketika memahami hal ini dengan baik, usaha atau bisnis yang dijalani akan berjalan dengan baik dan lancar.
Penerapan metode akumulasi ini memang bisa dilihat secara mudah. Jangan bingung kalau pemerintah pusat kerap menggunakan metode akumulasi untuk melakukan pembangunan daerah berkelanjutan. Ini adalah bukti nyata kalau akumulasi dalam bidang ekonomi itu sangat penting.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.