Film bumi manusia ini merupakan film yang mengisahkan dua anak manusia yang menjalin cinta pada zaman kolonial abad ke 20 dimana masih ada perbedaan kasta antara orang pribumi dan juga Belanda.
Film ini di adaptasi dari novel best seller karya dari Pramoedya Ananta Toer dengan judul yang sama. penasaran dengan filmnya? Kamu bisa baca dulu resensi Film bumi manusia pada artikel ini.
Akan di bahas beberapa unsur penting dalam film mulai dari identitas film, sinopsis, intrinsik hingga pesan moralnya. Simak ya!
Judul Film | Bumi Manusia |
Penulis Naskah | Salman Aristo |
Sutradara | Hanung Bramantyo |
Durasi film | 180 menit |
Kategori Film | Film Perjuangan |
Pemain Film | Iqbal Rhamadan, Mawar Eva De Jong, Sha Ine Pebriyanti, Ayu Laksmi, Donny Damara, Bryan Domani, Giorgino Abraham, Jerome kurniawan dll |
Tahun Produksi | 2019 |
Perusahaan Produksi | Falcon Pictures |
Film bumi manusia ini di rilis pada tahun 2019 dan di produksi oleh Falcon Pictures. Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo serta penulis naskahnya yaitu Salman Aristo.
Film ini memiliki bintang utama yaitu Minke yang diperankan oleh Iqbal Rhamadan. Di tambah sederet artis terkenal lainnya yang cukup populer.
Film bumi manusia ini mengisahkan Minke yang merupakan seorang anak pribumi ia digambarkan sebagai sosok yang berpemikiran revolusioner dan mengagumi kemajuan Eropa.
Namun, tetap di pandang rendah oleh teman lainnya karena dia hanyalah seorang anak pribumi.
Dan pertemuannya dengan Annelies (Mawar Eva de Jong) yang merupakan putri Nyai Ontosoroh (Sha Ine Pebrianti) menimbulkan banyak prahara.
Perasaannya yang timbul di antara keduanya menimbulkan banyak pihak melarangnnya.
Termasuk ayah dan kakaknya, juga kedekatan Minke dengan Nyai Ontosoroh membuat ayah Minke tak setuju karena dia hanyalah seorang nyai.
Yang sama rendahnya dengan binatang peliharaan. Namun, kemajuan pemikiran dan perjuangan Nyai membuat Minke semakin mengaguminya.
Banyak polemik yang terjadi, seperti hilangnya hak asuk Nyai Ontosoroh atas Annelies.
Pernikahan yang tidak sah, hingga tuduhan atas pembunuhan membuat kebahagiaan Minke dan Annelies direnggut oleh hukum bangsa kolonial.
Film yang berdurasi kurang lebih 180 menitan ini menarik sekali untuk di tonton karena banyak sejarah yang dapat kamu lihat di film ini.
Selain itu, akting dari setiap pemerannya membuat para penonton terpukau. Salah satunya peran Nyai Ontosoroh yang digambarkan dengan sangat tegas dan berani dalam melawan bangsa kolonial Belanda.
Banyak sejarah yang mungkin belum kamu ketahui pada saat itu salah satunya sikap diskriminasi Belanda terhadap kamu pribumi akan tergambarkan jelas dalam film ini. kamu jangan lewatkan untuk tidak menonton ya!
Dalam resensi film bumi manusia terdapat unsur intrinsik di dalamnya yang mungkin belum kamu ketahui sebelumnya. Berikut diantaranya:
Tema yang diangkat dalam novel ini yaitu kisah percintaan yang di latar belakangi masa kolonialisme atau penjajahan Belanda.
Alur yang digunakan dalam film ini yaitu menggunakan alur maju atau progresif.
Latar waktu yang digunakan dalam film ini yaitu sekitar tahun 1898 sampai dengan tahun 1918.
Latar tempat yang digunakan dalam film ini yaitu studio Gamplong, Waduk Sermo, Pantai Goa Cemara, dan angkringan pendopo Ndalem.
Latar suasana yang tergambar dalam film ini adalah di dominasi oleh genting dan menegangkan.
Gaya bahasa yang digunakan yaitu gaya bahasa Indonesia melayu.
Yang pertama jangan menyerah suatu saat pasti akan ada yang menolong kita. Jika kamu berani jatuh cinta maka kamu juga haru berani menghadapi resikonya.
Dan hidup ini adalah tentang memilih. Meski jadi manusia modern tetap jangan lupa dengan kebudayaan sendiri.
Berikut merupakan unsur ekstrinsik dari resensi film bumi manusia, diantaranya adalah:
Nilai sosial yang terdapat dalam film yaitu dimana masih memisahkan kedudukan antara laki-laki lebih tinggi dan perempuan.
Jika bangsa Eropa tidak mendapatkan sangsi hukum saat menyalahi aturan agama berbeda dengan pribumi membatasi pergaulan antara laki-laki dan perempuan.
Perbedaan agama diantara keduanya itu merupakan benteng terjal yang tak bisa Minke tempuh.
Terakhir dari resensi film bumi manusia yaitu pesan moralnya adalah:
Suatu saat pasti akan ada yang menolong kita. Jika kamu berani jatuh cinta maka kamu juga haru berani menghadapi resikonya.
Dan hidup ini adalah tentang memilih. Terakhir meski jadi manusia modern tetap jangan lupa dengan kebudayaan sendiri.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.