Film Tilik ini merupakan film drama yang menggunakan bahasa Jawa dan mengisahkan para ibu-ibu yang suka menggosif.
Penasaran dengan isi film ini? kamu bisa baca dulu resensi film Tilik pada artikel ini akan di bahas secara lengkap mengenai unsur penting dalam film.
Mulai dari identitas film, sinopsis, film, unsur intrinsik film, unsur ekstrinsik film, hingga pesan moral serta kelebihan dan kekurangan dari film tersebut. Simak yuk!
Judul Film | Tilik |
Penulis Naskah | Bagus Sumartono |
Sutradara | Wahyu Agung Prastyo |
Durasi film | 32 menit |
Kategori Film | Drama |
Pemain Film | Siti Fauziah, Briliana Desy, Angeline Riky, Dyah Mulani, Lully Syahkrisrani, Hardiansyah, Yoga Pratama, Tri Sudarsono, Gotrek, Ratna Idriastuti, Stephanus Wahyu Gumilar. |
Tahun Produksi | 2018 |
Perusahaan Produksi | Ravacana Films |
Film ini memiliki durasi yang cukup pendek yaitu sekitar 32 menit saja.
Film Tilik ini memiliki arti berkunjung menceritakan perjalanan rombongan ibu-ibu desa yang menjenguk Lurah yang sakit.
Rombongan tersebut menggunakan truk menuju rumah sakit dalam perjalanan salah satu tokoh bernama Bu Tejo asyik bercerita tentang bunga desa di lingkungannya yang bernama Dian.
Gadis itu ramai di perbincangkan karena wajahnya membuat para suami di kampung suka memandangnya.
Bu Tejo memprovokasi bahwa Dian perempuan tidak benar sehingga membuat ibu-ibu yang lain menggerutu. Namun, ada satu yang menentang argumen itu yaitu Yu Ning.
Yu Ning merasa kurang setuju dan risik mendengarkan cerita Bu Tejo sehingga mereka berdua adu argumen masing-masing. Yu Ning mengingatkan Bu Tejo untuk menjaga ucapan.
Bu Tejo juga sering membicarakan aib tetangga, karakter Bu Tejo juga di gambarkan sebagai orang yang suka memamerkan kekayaannya sehingga Yu Ning merasa tidak nyaman.
Hal itu terlihat dari banyaknya perhiasan yang digunakan. Serta ia selalu menghambur-hamburkan uang untuk mempromosikan suaminya sebagai calon kepala desa yang baru.
Dan sesampainya rumah sakit, rombongan ibu-ibu urung menjenguk Lurah karena terbaring di ruang ICU. Mereka hanya bisa bertemu dengan anak kepala desa yakni Fikri dan Dian.
Gadis yang dibicarakan selama perjalanan, di akhir cerita diceritakan bahwa Dian menyembunyikan tentang dirinya, dia bersama pria yang lebih tua seperti sang ayah.
Bagaimana keseruan mereka saat perjalanan menuju rumah sakit? Banyak kejadian yang harus mereka lewati karena menggunakan mobil tidak sesuai aturan. Lebih baik simak langsung filmnya agar semakin seru.
Dalam sebuah resensi terdapat unsur intrinsik di dalamnya termasuk dalam resensi film Tilik, berikut telah saya rangkum unsur intrinsik film Tilik berikut ini.
Tema yang diangkat dalam film ini yaitu tentang sebuah kebiasaan masyarakat yang selalu bergosip tanpa tahu asal muasalnya hanya berprasangka buruk terhadap orang lain.
Berikut merupakan beberapa tokoh yang terdapat dalam film Tilik diantaranya adalah:
Alur ayng digunakan dalam film ini yaitu menggunakan alur maju. Dimana dari awal hingga akhir di ceritakan secara runtut dan teratur.
Latar waktu yang digunakan dalam film ini yaitu hanya siang hari pada saat menjenguk Pak Lurah ke Rumah Sakit.
Latar tempat yang digunakan dalam film ini yaitu ketika di dalam Truk terbuka, di dalam rumah sakit dan masih banyak lagi latar tempat lainnya.
Latar suasana yang digambarkan dalam film ini yaitu bahagia dan gemes dengan tingkah laku Bu Tejo yang sobong dan suka menggosif dan menjelek-jelekan orang lain bikin penonton kesal saja.
Dan rasa malu ketika mereka sampai di rumah sakit ketika mengetahui Dian yang selama ini mereka jelek- jelekan itu siapa.
Gaya bahasa yang digunakan dalam film ini yaitu menggunakan gaya bahasa sehari-hari orang jawa saat sedang bersosialisasi dengan tetangganya.
Amanat yang terkandung dalam film ini yaitu janganlah suka menggosif atau menceritakan hal yang belum tahu kebenarannya. Dan jangan suka asal menuduh dan menjelek-jelekan atau berburuk sangka terhadap orang lain.
Karena jika salah bicara nanti akan menjadi fitnah dan malu sendiri sudah menjelekan orang lain dengan hal yang belum tentu benar adanya.
Dalam resensi film Tilik berikut merupakan unsur ekstrinsik film Tilik, diantaranya adalah:
Nilai sosial yang terkandung dalam film ini yaitu sikap bertetangga dan bersosialisasi dan berniat baik untuk menjenguk orang yang sakit itu baik.
Tapi saat di jalan menjelekan dan menggosif atau membicarakan orang lain tanpa tahu kebenarannya itu merupakan hal yang tidak patut di tiru.
Demikian resensi film Tilik berikut pesan moralnya yaitu Dan jangan suka asal menuduh dan menjelek-jelekan atau berburuk sangka terhadap orang lain.
Karena jika salah bicara nanti akan menjadi fitnah dan malu sendiri sudah menjelekan orang lain dengan hal yang belum tentu benar adanya.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.