Novel garuda putih ini merupakan sebuah karya dari Suparto Brata yang di cetak pada tahun 2009. Novel ini mengisahkan tentang detektif dan pembunuhan.
Jika kamu penasaran dengan isi buku ini. Kamu bisa baca resensi novel bahasa Jawa garuda putih di artikel ini.
Di artikel ini akan di bahas unsur penting dalam novel yang mungkin belum kamu ketahui. Seperti identitas, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik hingga pesan moral yang terkandung di dalamnya. Yuk, simak!
Judul Novel | Garuda Putih |
Penulis | Suparto Brata |
Jumlah halaman | 148 halaman |
Ukuran buku | 25,5×14,5 cm |
Penerbit | PT. Narasi |
Kategori | Fiksi Misteri |
Tahun Terbit | 2009 |
Harga novel | Rp. 50.000 |
Novel garuda putih ini merupakan sebuah novel karya dari Suparto Brata yang mulai diterbitkan pada tahun 2009 oleh PT. Narasi. Novel ini memiliki ketebalan sekitar 148 halaman dengan ukuran 25,5×14,5 cm.
Novel ini mengisahkan tentang misteri pembunuhan seorang entertainer yang bernama Abisuna. Dan kasus ini ditangani oleh seorang detektif yang bernama Handaka.
Novel ini memberikan ketegangan dan juga penasaran dengan teka-teki yang berlangsung.
Novel ini mengisahkan rangkaian cerita dari seorang detektif bernama Handaka. Suatu ketika Maridi yang merupakan manager hotel Emi, dan ia bertugas melayani tamu di hotel tersebut.
Ada seorang entertainer yang menginap di hotel bernama Abisuna. Namun, keesokan harinya Abisuna telah ditemukan tewas dengan kondisi leher terikat. Kabarnya hal ini dikarenakan oleh garuda putih.
Garuda putih itu sendiri merupakan seorang penjahat yang telah kabur dari penjara polisi. Selain itu, di tempat itu juga ada seorang bernama Guritna yang ciri-cirinya persis seperti garuda putih.
Akhirnya kepolisian Surabaya yang diberikan tugas untuk memburu garuda putih tersebut. Dan Guritna merupakan garuda putih tersebut. Hanya saja masih sedikit bukti untuk menyatakan hal tersebut.
Dan seorang detektif bernama Handaka ini yang bertugas untuk mengusut dan menyelidiki kasus pembunuhan Abisuna
Ada banyak kendala yang Handaka hadapi dalam penyelidikan pembunuhan tersebut. Serta berbagai tuduhan yang menjurus ke garuda putih.
Apakah tersangka pembunuhan Abisuna benar dilakukan oleh garuda putih? Atau ada oknum lain yang menjadi tersangka?
Semua kelanjutan kisah misteri pembunuhan yang teka teki dari novel ini semuanya ada di novel Garuda Putih.
Yuk, baca novel ini ya. Kamu akan di ajak tegang dan juga penuh penasaran dengan semua misteri di dalamnya.
Dalam sebuah resensi tentunya akan ditemmukan beberapa unsur intrinsik pembangun novel.
Sama halnya dalam resensi novel bahasa Jawa garuda putih ini berikut merupakan unsur intrinsik di dalam novel tersebut, yaitu:
Tema yang diangkat dalam novel ini adalah detektif dan pembunuhan. Mengisahkan tentang penyelidikan kasus kematian entertainer bernama Abisuna dan juga kasus garuda putih.
Berikut merupakan beberapa tokoh yang terdapat dalam novel garuda putih diantaranya adalah:
Alur yang digunakan dalam novel garuda putih ini menggunakan alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalam novel tersebut.
Latar waktu yang digunakan yaitu pagi-pagi, siang dan malam serta besok.
Latar tempat yang digunakan dalam novel yaitu Hotel Argadalu, kebon, pekarangan hotel, warung Marsoleh, dan kamar hotel.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel garuda putih ini menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan gaya bahasa Jawa campuran Indonesia. Dan di dalamnya terdapat beberapa majas seperti personifikasi dan lain-lain.
Amanat yang terkandung dalam novel garuda putih ini yaitu kita sebagai manusia harus bisa membela kebenaran dan jangan melakukan fitnah. Selain itu, kita juga harus jujur
Harus setia terhadap hubungan yang telah dilakukan dan jangan mundur meski beberapa rintangan menghadang.
Berikut merupakan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel, yaitu:
Dalam kebaikan kita seharusnya bisa bekerja sama bantu membantu dalam hal membela kebenaran.
Kita juga wajib bisa membela kebenaran dan harus menggunakan jalan yang benar juga.
Terakhir dari resensi novel bahasa Jawa garuda putih ini yaitu pesan moral yang terkandung di dalam novel adalah:
Kita sebagai manusia harus bisa membela kebenaran dan jangan melakukan fitnah. Selain itu, kita juga harus jujur
Harus setia terhadap hubungan yang telah dilakukan dan jangan mundur meski beberapa rintangan menghadang.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.