Bagi kamu yang suka degan novel bahasa sunda yang penuh makna dan pesan moral di dalamnya kamu bisa simak artikel ini karena di sini kami akan membahas mengenai resensi novel dalingding angin janari yang merupakan karangan Usep Romli.
Dari mulai identitas novel sinopsis, intrinsik, ekstrinsik hingga pesan moral yang terkandung di dalam novel tersebut untuk lebih jelasnya kamu bisa simak artikel ini sampai selesai ya!
Judul Novel | Dalingding Angin Janari |
Penulis | Usep Romli H.M |
Penerbit | Kiblat Buku Utama |
Jumlah Halaman | 68 halaman |
Ukuran Buku | 15×21 cm |
Kategori | Fiksi Sunda |
Tahun Terbit | 2007 |
Harga Buku | Rp.30.000,- |
Dalam novel dalingding angin janari ini akan dikisahkan seorang gadis remaja yang memiliki permasalahan di keluarga dan mencoba tinggal di pesantren untuk menenangkan pikiran.
Novel dalingding angin janari ini merupakan sebuah karya dari Usep Romli yang merupakan seorang penulis yang cukup lawas dimana novel ini diterbitkan pada tahun 2007 oleh PT.Kiblat Buku Utama dengan jumlah halaman sekitar 68 halaman.
Dalam resensi novel dalingding angin janari ini akan kami jelaskan sinopsis novel. Dimana sinopsis novel ini akan membantu kamu semakin memahami isi novel secara garis besarnya saja.
Diceritakan ada seorang gadis remaja dan ibunya ikut tinggal di sebuah pesantren yang pimpin oleh Ajengan Yahya namun, gadis itu bernama Fenny dan ibunya tinggal di tempat kakaknya Ajengan Yahya.
Fenny dan ibunya ini berasal dari Jakarta dan tujuan mereka untuk datang ke pesantren ini yaitu untuk mengabulkan keinginan ibunya yang ingin pulang ke kampung halamannya.
Karena sudah tidak kuat untuk hidup di kota. Ibunya Fenny sudah ditelantarkan oleh suaminya yang sibuk bekerja dan memiliki simpanan seorang artis bintang iklan dan sinetron kelas menengah.
Dan ia sudah tidak menyayangi Fenny dan Ibunya lagi. dengan keadaan rumah tangga yang acak-acakan sikap Fenny akhirnya berubah sehingga mereka memutuskan untuk pulang kampung dan menetap di pesantren tersebut.
Di pesantren ini Fenny satu kamar dengan anaknya ajengan Yahya yang bernama Nendah dan mereka sudah bersama selama 6 bulan lamanya dan melalui berbagai kegiatan pesantren diharapkan Fenny bisa melupakan kekecewaannya kepada ayahnya yang sudah melupakannya.
Fenny sudah tidak peduli lagi dengan keadaan ayahnya mau hidup atau mati pun terserah karena mereka sudah ditinggalkan sejak mereka SMP.
Dan suatu waktu di waktu subuh dan Nendah terbiasa bangun di jam tersebut ia bergegas membangunkan Fenny karena jam 03.00 Fenny akan kembali ke Jakarta. Karena Nendah sudah janji akan membangunkan Fenny di jam tersebut.
Kemudian Fenny bangun kemudian memakai jilbabnya dan jaket dan ia menitipkan surat kepada Nendah untuk ia baca setelah ia pergi karena ia akan malu jika curhat secara langsung dari Nendah.
Setelah mengobrol beberapa saat akhirnya Nendah dan Fenny naik motor masing masing dengan di bonceng Ojat dan Dias Nendah akan mengantarkan Fenny ke terminal kota kecamatan.
Dan setelah melihat Fenny naik elf maka Nendah dan yang lain pulang kembali ke pesantren. Dan bergegas ke kamar Fenny dan membaca surat tersebut. Lantas apa saja yang ditulis Fenny? Yuk, kamu bisa simak langsung di novel dalingding angin janari ya!
Dalam resensi novel dalingding angin janari ini akan kami jelaskan juga unsur intrinsik novel ini dan berikut penjelasan lengkapnya:
Tema yang daingkat dalam novel ini adalah tentang permasalahan keluarga.
Berikut beberapa tokoh yang terdapat di dalam novel yaitu:
Alur ayng digunakan dalam novel dalingding angin janari ini yaitu menggunakan alur campuran dimana novel ini menggunakan alur maju dan alur mundur.
Latar waktu yang digunakan yaitu subuh, malam hari dan pagi hari, siang hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel dalingding angin janari ini yaitu di pesantern Ajengan Yahya, di kamar fenny, di Garut, di Jakarta dan masih banyak lagi latar tempat lainnya.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami bagi orang sunda.
Sebuah rumah tangga harus memilki rasa saling menghargai dan menghormati satu sama lain dan terus bersama-sama tahan dari berbagai godaan karena ketika sebuah rumah tangga telah hancur maka anak yang akan menjadi korban.
Selain unsur intrinsik kami juga akan jelaskan unsur ekstrinsik novel dan berikut penjelasan lengkapnya mengenai unsur ekstrinsik novel, yaitu:
Kehidupan warga pesantren yang bagus dan saling menyayangi dan saling membantu satu sama lain.
Usaha Fenny yang ingin memiliki kehidupan lebih baik dari dunia keras yang ia lewati di Jakarta yang jauh dari agama.
Banyak kegiatan pesantren yang membuat Fenny merasa ingin berubah dan mendekatkan diri kepada sang maha pencipta.
Kebudayaan di kampung Garut masih cukup asri dan sangat damai serta saling menghargai.
Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki oleh novel dalingding angin Janari yaitu:
Selain kelebihan novel ini juga memiliki kekurangan dan berikut beberapa kekurangan yang perlu kamu ketahui, yaitu:
Novel ini mengajarkan kita tentang sebuah arti dari sebuah keluarga dimana sebuah rumah tangga harus dibangun dengan kesetiaan dan saling menghargai pasangan karena setelah rumah tangga hancur maka buah hatilah yang akan menjadi korban.
Demikian penjelasan mengenai resensi novel dalingding angin janari mulai dari identitas hingga pesan moral semoga bermanfaat.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.