Kamu sedang mencari referensi sebuah novel tentang keluarga yang bisa memberikan dampak dan banyak pesan moral tentang pengasuhan orang tua terhadap anaknya kamu bisa loh coba baca novel di Tanah Lada karya Ziggy.
Di sini kami akan bahas mengenai resensi novel di Tanah Lada secara lengkap mulai dari identitas novel, sinopsis, intrinsik hingga pesan moralnya sehingga dengan melihat resensi terlebih dahulu kamu bisa mempertimbangkan untuk membeli atau tidak novel ini.
Judul Novel | Di Tanah Lada |
Penulis | Ziggyzesyazeoviennazabrizkie |
Penerbit | Gramedia Pustaka Utama |
Ukuran Buku | 13,5 x 20 cm |
Jumlah Halaman | 252 halaman |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2021 |
Harga Buku | Rp.70.500,- |
Novel di tanah lada ini merupakan sebuah kisah dari seorang penulis Ziggy yang mulai diterbitkan pada tahun 2021 oleh Gramedia Pustaka Utama. Novel ini tidak biasa karena di sini juga ada tentang pendidikan pengasuhan keluarga.
Dimana kasih sayang orang tua sangatlah penting dalam masa tumbuh kembang anak karena akan menjadi memori yang terus terukir dalam setiap ingatannya.
Dalam sebuah resensi tentunya kita dapat melihat sinopsis novel terlebih dahulu sebelum membeli buku tersebut. Dimana sinopsis ini akan membeberkan mengenai gambaran garis besar ini dalam buku.
Novel ini mengisahkan tentang seorang anak kecil yang berusia 6 tahun yang memiliki hobi membaca kamus, tetapi selalu mendapatkan perilaku kekerasan dari ayahnya. Kamus yang saat ini menjadi sering dibaca itu merupakan hadiah sari kakek Kia.
Nah, saat tokoh “Aku” berusia 3 tahun kamus itu merupakan kamus Bahasa Indonesia dan sejak diberikan kamus oleh kakek Kia ia mulai rajin membaca dan mencari tahu arti dari berbagai macam istilah yang belum ia pahami oleh anak seusianya.
Tokoh Aku di sini bernama Salva atau biasa dipanggil dengan nama Ava, ia lahir dari keluarga yang sering bertengkar, bahkan Ava sering mendapatkan perlakukan kasar dari ayahnya di dalam rumah.
Dan kekerasan yang diberikan oleh ayahnya, biasanya berupa pukulan dan tidak hanya anaknya yang menjadi pelampiasan tetapi juga kepada istrinya jika tidak menuruti kata-katanya.
Papa Ava sering kali menghabiskan uang yang dimiliki untuk hal tidak berguna sehingga ia terkena dampaknya dan ketika Kakek Kia meninggal ia meninggalkan banyak warisan tapi ayah Ava yang gemar berjudi menghabiskan seluruh uang warisan.
Dan ia rela membiarkan istri dan anaknya tinggal di sebuah Rusun Nero yang hanya berisi kamar saja. karena tempat ini sangat dekat dengan tempat judinya dan sang istri saat itu marah besar dan ketika ayah ibunya bertengkar Ava selalu menguping.
Dan aksinya selalu ketahuan oleh ayahnya sehingga ia menjadi sasaran kemarahan juga. Dan agar pertengkaran tidak di dengar Ava di beri uang jajan untuk keluar rumah. Dan ia bertemu dengan seorang pengamen namanya adalah P dan akhirnya mereka berteman.
P kini usianya berusia 10 tahun dan selalu membawa gitar kecil saat mencari rezeki. Dan ia juga melihat jika P juga sering mendapatkan kekerasan dari orang tuanya dan mereka berpikir bahwa hidup mereka sama.
Ava dan P mulai berteman dekat hingga akhirnya ia dikenalkan dengan Mas Aril dan kak Suri. Mas Aril sendiri adalah seorang yang memberikan gitar kepada P dan sering membayarkan makanan P.
Dan Kak Suri adalah kaka di rusun 4 yang selalu mengajari P bahasa Inggris dan mereka adalah orang baik dan sangat suka membantu orang yang kesusahan.
Dan suatu ketika ayah Ava kembali lagi berulah sehingga memutuskan untuk meninggalkan suaminya. Dan Ava yang sudah dekat dengan P dan kak Suri dan Mas Aril tidak rela meninggalkan tempat itu.
Dan suatu ketika P dan Ava berencara akan berangkat ke nenek Isma ke tanah lada karena mereka selalu di siksa oleh orang tua mereka. Akankah mereka berhasil pergi ke Tanah Lada? Untuk mengetahui kejelasannya kamu bisa simak novel di Tanah Lada secara lengkap ya!.
Dalam resensi novel di tanah lada ini terdapat unsur intrinsik di dalamnya yang perlu kamu ketahui, diantaranya adalah:
Tema tentang keluarga dan juga persahabatan.
Alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalamnya.
Latar waktu yang digunakan dalam novel ini adalah pagi, siang dan malam hari.
Di rusun Nero, di jalan di rumah P dan di tanah lada.
Sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama.
Gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami oleh semua kalangan termasuk para remaja dan lainnya.
Anak adalah titipan sang maha pencipta lalu atas dasar apa kamu selalu menyiksanya karena hal sepele biarkanlah ia tumbuh dengan memori baik di ingatannya jangan menyajikan luka yang terus membuat mereka tak peduli lagi dengan orang tuanya.
Dalam resensi novel di tanah lada ini kami juga akan sedikit jelaskan mengenai unsur ekstrinsik novel, yaitu:
Sikap Mas Aril dan Kak Suri merupakan sikap yang selalu membantu sesama dan tidak bisa membiarkan orang lain terluka mereka sangat baik dan selalu peduli.
Sikap ayah P dan Ava yang tempramental dan selalu melakukan kekerasan terhadap anak kecil merupakan tindakan yang tidak patut di contoh dan harus dihindari.
Seperti karya pada umumnya tentunya novel ini juga memiliki kelebihan dan berikut penjelasannya:
Selain kelebihan novel ini juga memiliki kekurangan dan berikut penjelasan lengkapnya:
Pesan moral dalam novel adalah jangan melakukan kekerasan terhadap istri dan anak karena hal tersebut membuat rumah tangga jadi tidak harmonis dan kacau balau.
Demikian penjelasan mengenai resensi novel di tanah lada mulai dari identitas novel, unsur intrinsik, ekstrinsik hingga pesan moralnya semoga yang kami sampaikan dapat bermanfaat ya!
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.