Kamu yang nostalgia di masa kuliah sepertinya wajib banget untuk baca novel himpunan ini karena di sini akan diceritakan mahasiswa yang menjadi ketua dan wakil himpunan bernama Dimas dan Naya yang memiliki karakter berbeda dan seling berselisih.
Dalam artikel ini kami akan membahas mengenai resensi novel himpunan tersebut dan yang akan kami bahas di dalamnya mengenai sinopsis, identitas, intrinsik, ekstrinsik hingga pesan moral yang terkandung di dalamnya. Yuk, simak sampai akhir ya!
Judul Novel | Himpunan |
Penulis | Citra Saras |
Penerbit | PT. Penerbit Sunset Road |
Ukuran Buku | 14×21 cm |
Jumlah Halaman | 520 halaman |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2018 |
Harga Buku | Rp.119.000,- |
Novel Himpunan ini merupakan salah satu karya dari Citra Saras dimana novel ini mulai diterbitkan pada tahun 2018 oleh PT. Penerbit Sunset Road dan novel ini memiliki ketebalan yang mencapai sekitar 520 halaman.
Novel ini menggambarkan segala hal yang terjadi pada masa-masa kuliah yang tak lepas dari kisah organisasi, percintaan dan juga berbagai konflik yang datang dan pergi. Yuk, simak kelanjutan kisah novel himpunan ini di sinopsisnya di bawah ini ya!
Dalam sebuah resensi kamu tentunya akan menemukan sebuah sinopsis. Dimana sinopsis ini akan memberikan kamu gambaran singkat mengenai isi dari novel dan berikut merupakan sinopsis dari resensi novel himpunan.
Novel Himpunan ini menceritakan Dimas, seorang mahasiswa yang ingin menjadi ketua himpunan pada periode baru. Namun dia kesulitan saat menentukan siapa yang akan jadi wakilnya.
Dan kemudian suatu hari, Dimas diskusi bersama kakak tingkatnya untuk memilih Naya sebagai wakilnya nanti. Meskipun Dimas dan Naya adalah teman satu angkatan, namun realitanya hubungan mereka tidak terlalu dekat.
Setelah disetujui oleh kakak tingkatnya, Dimas berniat untuk menjadikan Naya sebagai wakilnya dan menemui Naya untuk menyatakan niatnya, Naya yang memang tidak terlalu akrab dengan Dimas terkejut setelah mendengar hal itu.
Menurut Naya, masih banyak orang yang kompeten dan layak untuk menjadi wakil ketua himpunan mendampingi Dimas. Dan sebaliknya teman-teman Naya mendukung keputusan Dimas dan memberikan banyak masukan kepada Naya.
Hingga dia setuju untuk menjadi wakil ketua himpunan. Setelah mendapatkan kabar dari Naya, Dimas pergi ke kos Naya untuk mendiskusikan rencana kerja selama satu tahun ke depan.
Hari demi hari pun berlalu, pemilihan umum untuk menentukan pasangan ketua dan wakil ketua himpunan akhirnya tiba, pasangan Dimas dan Naya sukses terpilih menjadi ketua dan wakil ketua himpunan untuk satu tahun ke depan.
Dan setelah resmi menjabat baik Dimas dan Naya langsung mengajak pengurus himpunan. Naya kemudian memberi nama himpunan periode baru itu dengan nama “irregular” karena jumlah anggota laki-lakinya lebih banyak daripada anggota perempuan.
Dimas dan Naya menghabiskan banyak waktu bersama berkat jabatan yang mereka emban tersebut, hingga akhirnya mereka meresmikan peraturan baru yang menyatakan bahwa tidak boleh ada anggota himpunan yang berpacaran dengan sesama anggota hingga masa bakti berakhir.
Lantas, apakah Dimas dan Naya benar-benar tidak mempunyai rasa satu sama lain selama satu tahun bersama di himpunan?
Lalu bagaimana keseruan aktivitas Dimas, Naya dan semua anggota himpunan saat menjalankan rencana yang sudah mereka susun sebelumnya? Nah, bagi kamu yang penasaran dengan kelanjutan kisah mereka kamu bisa simak langsung di novel Himpunan langsung ya!
Dalam resensi novel himpunan kami juga akan menjelaskan beberapa unsur intrinsik dari novel ini. unsur intrinsik ini merupakan salah satu unsur pendamping novel yang berasal dari dalam dan berikut penjelasan lengkapnya.
Tema yang diangkat dalam novel ini adalah tentang kisah percintaan Dimas dan Naya yang terhalang karena peraturan yang mereka buat sendiri.
Alur yang digunakan dalam novel himpunan ini yaitu menggunakan alur maju atau progresif dimana novel ini diceritakan secara runtut dan teratur mulai dari awal hingga akhir.
Latar waktu yang digunakan dalam novel himpunan ini yaitu pagi hari, siang hari,, sore hari dan juga malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel himpunan ini yaitu menggunakan latar tempat di kampus, di kosan Naya dan masih banyak lagi latar tempat lainnya.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel himpunan ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami oleh semua kalangan.
Novel ini mengajarkan kita untuk untuk menerima hidup ini secara ikhlas dan menerima setiap kehendak Tuhan.
Selama hidup, kita tentu akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan percaya takdir tidak akan tertukar dan usaha tidak pernah mengkhianati hasil.
Dalam resensi novel himpunan ini kami juga akan menjelaskan unsur ekstrinsik novel, dan berikut penjelasannya:
Nilai sosial yang terkandung dalam novel ini adalah sikap dari Dimas dan naya yang ikut serta dalam sebuah organisasi dan menyibukan diri dengan hal yang positif saat menjalani perkuliahan.
Sikap Naya yang percaya diri adalah merupakan sikap yang patut di contoh dengan dirinya yang percaya diri menjadikan dia mudah untuk bergaul dengan siapa saja.
Dan berikut beberapa kelebihan yang akan kamu temukan dari novel Himpunan, diantaranya adalah:
Selain kelebihan ada juga kekurangan yang dimiliki novel himpunan ini yaitu:
Novel ini mengingatkan bahwa ikut aktof berorganisasi memang bagus, namun balik lagi tujuan utama kuliah adalah agar kamu mendapatkan ilmu untuk bekal di masa depan jadi harus seimbang.
Demikian penjelasan mengenai resensi novel himpunan semoga apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat ya!
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.