Novel jatuh cinta diam diam ini merupakan karya best seller dari penulis Dwitasari. Novel ini merupakan kumpulan 14 cerpen ciptaannya yang seru dan bikin baper.
Kamu penasaran dengan isi novel ini? Kamu bisa baca dulu resensi novel Jatuh Cinta Diam Diam di artikel ini.
Akan di bahas beberapa unsur intrinsik, ekstrinsik, hingga pesan moral yang terkandung dalam novel. Yuk simak penjelasannya di bawah ini ya.
Judul Novel | Jatuh Cinta Diam Diam |
Penulis | Dwitasari |
Jumlah halaman | 236 halaman |
Ukuran buku | 13×19 cm |
Penerbit | PT. Plotpoint |
Kategori | Fiksi Kumpulan Cerpen |
Tahun Terbit | 2014 |
Harga novel | Rp. 40.000 |
Novel jatuh cinta diam diam ini merupakan sebuah karya dari Dwitasari yang mulai di terbitkan pada tahun 2014 oleh PT. Plotpoint. Buku ini memiliki 236 halaman di dalamnya.
Setiap orang punya caranya sendiri untuk mencintai, memilih untuk diam, memerhatikan dari jauh atau mendoakan diam-diam.
Setiap orang punya caranya sendiri untuk jatuh cinta. Setiap orang juga punya cara sendiri untuk berbagi tawa dan menyembunyikan tangisnya sendiri.
Dwitasari mengumpulkan 14 kisah ini. Kisah tentang kebahagiaan mencintai dan kepedihan memendam cinta.
Kisah tentang orang-orang yang menyimpan sebuah nama di hati mereka. Kisah yang akan membuat kita bertanya.
“Apa halangan untuk menyatakan cinta?”
Dalam resensi novel jatuh cinta diam diam ini terdapat unsur intrinsik novel di dalamnya yang mungkin belum kamu ketahui diantaranya adalah:
Tema yang diangkat dalam novel yiatu tentang 14 cerpen romantis karya dari Dwitasari.
Setiap cerpen memiliki tokoh yang berbeda-beda jadi ada banyak tokoh dalam novel ini. Contoh seperti Fira, Zaya, damar, cleo dan masih banyak lagi tokoh lainnya.
Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalamnya. Namun kebanyakan dari cerpen menggunakan alur maju.
Latar waktu yang digunakan dalam novel jatuh cinta diam diam ini yaitu pagi, siang dan malam hari, esok dan kemarin dan lain-lain.
Latar tempat yang digunakan dalam setiap cerpe tentunya berbeda-beda.
Diantaranya seperti latar di sekolah, di rumah, di Jakarta, di Palu, di rumah sakit dan masih banyak latar lainnya yang terdapat dalam novel ini.
Sudut pandang ayng digunakan dalam novel jatuh cinta diam diam ini menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel jatuh cinta diam diam ini menggunakan gaya bahasa yang ringan dan mudah di pahami oleh semua kalangan.
Amanat yang terkandung dalam novel yaitu setiap orang selalu punya cara bagaimana untuk meluapkan perasaan yang dinamakan cinta.
Ada yang langsung mengungkapkan, memperhatikan dari jauh, bahkan ada yang mendoakan secara diam-diam.
Bagaimana pun caramu carilah cara yang di rhidoi oleh Tuhanmu agar cinta yang bersemi berada di jalan keridoannya.
Berikut merupakan beberapa unsur ekstrinsik dari novel jatuh cinta diam diam, diantaranya adalah:
Sikap sosial Fira yang harus menunda kuliah kedokteran demi merawat neneknya di Palu. Jiwa sosial Fira dalam cerpen ini cukup tinggi.
Dwitasari ini merupakan seorang penulis yang berawal dari blog dan Twiter. Dan sampai saat ini sudah tercatat ada 18 buku karya dari Dwitasarai yang telah di bukukan.
Kisah Zaya yang diselamatkan oleh Damar saat terjadi kerusuhan demo mahasiswa. Sikap Damar patut di contoh.
Terakhir dari resensi novel jatuh cinta diam diam yaitu pesan moralnya adalah setiap orang selalu punya cara bagaimana untuk meluapkan perasaan yang dinamakan cinta.
Ada yang langsung mengungkapkan, memperhatikan dari jauh, bahkan ada yang mendoakan secara diam-diam.
Bagaimana pun caramu carilah cara yang di rhidoi oleh Tuhanmu agar cinta yang bersemi berada di jalan keridoannya.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.