Kali ini resensi novel keajaiban toko kelontong Namiya akan memaparkan beberapa hal yang harus kalian ketahui di dalam novel ini yaitu mengenai identitas novel, sinopsis, unsur intrinsik, ekstrinsik, juga kekurangan dan kelebihan dari novel ini.
Yang tentunya resensi ini akan sangat berguna bagi kalian sebagai bahan pertimbangan apakah novel ini akan kalian beli atau tidak. Simak sampai akhir ya!
Judul Novel | Keajaiban Toko Kelontong Namiya |
Penulis | Keigo Higashino |
Penerbit | Gramedia Pustaka Utama |
Jumlah Halaman | 400 halaman |
Ukuran Buku | 20 cm |
Kategori | Fantasi |
Tahun Terbit | 2012 |
Harga Buku | Rp. 130.000,- |
Novel ini merupakan novel paling best seller internasional Jepang yang ditulis oleh Keigo Higashino. Novel ini mengambil genre fantasi, karya tulis terbitan tahun 2012. Novel ini juga diambil dari sisi psikologi.
Dalam resensi novel keajaiban toko kelontong Namiya ini akan dijelaskan mengenai sinopsis novel dan berikut penjelasannya.
Novel ini menceritakan kisah tiga pemuda yang brandal, ya bisa dikatakan paling bandel di kelas kakap. Pemuda itu bernama Kohei, Shota, dan Atsuya yang hendak melarikan diri dari kejaran dan pencarian polisi.
Karena mereka telah melakukan aksi perampokan saat malam hari. Setelah merasa lelah, mereka pun memutuskan untuk istirahat sejenak di sebuah toko kelontong tua ketika malam itu dan berencana pergi dari toko itu keesokan paginya.
Namun kejanggalan mulai terasa, yaitu saat mereka mendapatkan surat misterius yang meminta suatu pendapat. Setelah mereka membalas surat tersebut, tampaklah surat balasan lainnya dengan surat yang baru dari pengirim yang berbeda.
Mereka merasa aneh, mereka merasa ada yang seseorang yang mempermainkannya. Berpikir bahwa ada dalang dibalik semua itu yang secara sengaja mempermainkan mereka. Pada akhirnya salah satu dari ketiganya tersadar akan beberapa fakta.
Dan memungkinkan bahwa surat itu adalah asli, yaitu surat dari masa lampau yang dikirim ke masa saat ini.
Cerita novel ini mundur ke masa lampau yaitu Katsuro, seorang anak dari desa yang memiliki impian menjadi seorang musisi ternama. Tetapi orang tuanya justru meminta dirinya untuk menjadi penerus bisnis keluarganya.
Jelas saja, bisnis yang dimaksudkan disini bukan bisnis layaknya pada perusahaan besar, melainkan menjadi sebagai penjual ikan. Dengan keadaan tersebut Katsuro merasa dilema, dan akhirnya mengirimkan surat ke Toko Kelontong Namiya.
Karena ia mendengar isu bahwa toko tersebut sering menerima semacam konsultasi lewat surat untuk dimintai sebuah saran atau pendapat. Katsuro mengirimkan surat itu pada kisaran tahun 1970-an yang tanpa disadari bahwa surat tersebut dibalas oleh tiga pemuda tadi.
Awalnya Katsuro merasa kebingungan dari balasan surat tersebut, karena gaya bahasa penulisan surat tersebut tidak menggambarkan kebijkasanaan layaknya isu yang sering kali ia dengar mengenai toko kelontong tersebut.
Tidak berhenti sampai disana, Katsuro tetap berupaya dan berjuang untuk menggapai impiannya seperti yang disarankan dari surat balasan toko kelontong Namiya. Sampai dirinya mampu memperoleh dukungan dari sang orang tua.
Pemilik toko kelontong tua tersebut bernama kakek Namiya masih hidup dan aktif dalam membalas surat permintaan saran. Mulai dari surat yang tidak serius sampai surat yang amat serius. Awalnya kakek Namiya hanya ingin mengisi waktu luang di akhir-akhir masa tuanya.
Akhirnya pada suatu saat si kakek memutuskan untuk menutup jasa konsultasi melalui surat. Hal itu terjadi karena adanya suatu peristiwa dan mengikuti saran dari anaknya untuk meninggalkan toko kelontong itu agar menetap bersama dengan anaknya.
Namun sang kakek merasa bahwa sumber kebahagiaan di masa tuanya terletak pada balas-membalas berbagai surat yang meminta saran dan nasihat. Kakek pun meminta tolong kepada anaknya untuk mengantarkannya kembali ke toko kelontong.
Lalu apakah yang terjadi selanjutnya apakah anaknya memberikan ijin untuk keinginan kakek Namiya tersebut? Ikuti kelanjutan kisah kakek Namiya di novel toko kelontong Namiya.
Tema yang diangkat dalam novel toko kelontong Namiya ini adalah kisah fiksi. Yang dimana novel ini menceritakan sebuah toko kelontong tua milik kakek Namiya yang membuka jasa konsultasi lewat surat untuk meminta saran atau nasihat.
Alur yang digunakan dalam novel ini alur mundur maju atau alur campuran, pembaca akan dibawa ke masa lampau dan masa yang akan datang selama membaca jalinan cerita di novel ini secara runtut.
Waktu yang dikisahkan dalam cerita tersebut adalah pada pagi hari, siang hari, malam hari dan sore hari.
Latar tempat yang digunakan adalah toko kelontong, jalan raya, rumah, rumah yatim piatu, rumah,dll.
Sudut pandang dalam novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari, namun ada beberapa bahasa yang digunakan pada zaman sekarang jadi sangat mudah dimengerti dan mudah dipahami.
Jangan menyuruh orang lain melakukan apa yang tidak sanggup kita lakukan. Mendengarkan masalah orang lain berarti kita menemani perjuangannya, karena dia hanya butuh tempat bercerita.
Nilai sosial dalam novel ini yaitu saling membantu terhadap sesama.
Nilai moralnya adalah selalu peduli terhadap orang lain, menjadi seseorang yang penyayang.
Kita dapat mengambil banyak pelajaran dari novel ini. Seperti nasehat kakek Namiya yang tidak pernah menyepelekan setiap surat yang ia terima. Dimana kakek mengatakan bagaimanapun hidupmu itu masih bisa diperbaiki.
Cerita novel ini memiliki alur yang cukup lambat, tetapi tidak membuat pembaca tidak merasa bosan. Memiliki jumlah tokoh yang banyak, tetapi setiap tokoh itu saling berhubungan dengan tokoh lain.
Kita akan belajar mengenai arti sebuah ketulusan dalam memberikan nasihat pada setiap orang yang meminta saran tanpa menghakimi kehidupannya dan berupaya kerasa memberikan pendapat dan saran yang terbaik.
Resensi novel toko kelontong Namiya ini sangat menarik bagi kalian yang suka dengan kisah yang menghangatkan hati, nuansa khas Jepang yang terbilang erat dan berbagai cerita mengenai pentingnya sebuah keluarga. Ayo segera dapatkan novel toko kelontong Namiya ini.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.