Novel merantau ke Deli ini merupakan sebuah karya best seller dari Buya Hamka yang mengisahkan Poniem yang merantau ke Deli karena terjebak oleh kekasihnya.
Penasaran dengan isi bukunya? Kamu bisa baca resensi novel merantau ke Deli pada artikel ini. akan di kupas secara lengkap unsur penting dalam novel.
Mulai dari identitas buku, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik hingga pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut. Simak ya!
Judul Novel | Merantau Ke Deli |
Penulis | Buya Hamka |
Jumlah halaman | 204 halaman |
Ukuran buku | 14,5×20,5 cm |
Penerbit | PT. Gema Insani |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2017 |
Harga novel | Rp.87.000,- |
Novel merantau ke Deli ini merupakan karya best seller dari ketua MUI yaitu Majelis Ulama Indonesia.
Yang mulai diterbitkan pada tahun 2017 oleh PT. Gema Insani dan novel ini memiliki ketebalan mencapai 204 halaman.
Novel ini mengisahkan cerita merantau ke Deli diawali dengan banyak pekerja kebun yang menghabiskan gaji yang mereka terima setelah gajian dipedagang-pedagang sepanjang jalanan.
Leman adalah salah satu pedagang kecil dari Minangkabau, yang sedang merantau di Deli.
Ia merasa tertarik kepada salah satu kuli kontrak yang bekerja di kebun sekaligus istri piaraan mandor besar. Poniem namanya.
Ketertarikannya, dikarenakan sikap budi pekerti dan sifat sopan santun yang dimiliki Poniem.
Sebenarnya Poniem pernah ditipu oleh seorang yang hendak memperistrinya tetapi malah meninggalkannya setelah mengurung Poniem di gudang kapal menuju Deli dari Tanah Jawa.
Sebelum menjadi “piaraan” mandor Poniem juga sempat menikah dengan Warjo tapi di hianati.
Dan ia memutuskan untuk menjadi istri simpanan. Sekuat tenaga Leman membujuk Poniem supaya menerima lamarannya.
Meski ragu, Poniem pun menerima lamaran tersebut dan mereka kabur secara diam-diam menuju Medan membawa harta benda dari mandor besar yang diberikan untuk Poniem.
Banyak orang menentang perkawinan tersebut karena Poniem tidak berasal dari negeri yang sama dengan Leman yaitu Minangkabau.
Setelah menikah, Leman tidak ingin membebani istrinya dengan memberitahu bahwa dagangannya tidak bisa berjalan.
Namun hal tersebut terlihat oleh Poniem ada suatu hal yang tidak berjalan baik. dan akhirnya Leman menceritakan semuanya kepada Poniem dan ia rela menjual harta bendanya untuk dijadikan modal.
Sehingga perniagaan mereka mulai membesar dan menjadi toko besar, hingga terkenal sampai Minangkabau.
Suatu hari ada seorang bernasib kurang baik meminta pekerjaan bernama Suyono.
Dan ia jadi kepercayaan Leman dalam perniagaan. Namun ada badai prahara yang menimpa mereka ketika Leman memasukan Mariatun ke kehidupan rumah tangga mereka.
Lalu apa yang terjadi akankah Leman bisa mempertahankan rumah tangganya atau sebaliknya?
Dalam resensi novel merantau ke Deli terdapat unsur intrinsik di dalamnya yaitu:
Tema yang diangkat dalam novel yaitu tema kebudayaan Minangkabau yang harus menikahi sukunya sendiri.
Berikut merupakan beberapa tokoh yang terdapat dalam novel, diantaranya adalah:
Alur yang digunakan dalam novel merantau ke Deli yaitu menggunakan alur maju atau progresif.
Latar waktu yang digunakan dalam novel ini yaitu pagi hari, siang hari, sore hari dan juga malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan latar tempat di Deli, Medan, dan juga Minangkabau dan masih banyak lagi latar tempat lainnya.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel yaitu menggunakan gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami oleh semua kalangan.
Amanat yang terkandung yaitu janganlah melupakan jasa-jasa orang yang telah membuatmu sukses. Karena hidup terus berputar.
Perbedaan kebudayaan antara Jawa dan juga Minangkabau menjadi penyebab hancurnya rumah tangga Leman dan Poniem.
Berikut merupakan unsur ekstrinsik resensi novel merantau ke Deli yaitu adalah:
Nilai sosial yang terkandung dalam novel ini yaitu sikap Suyono yang mau membantu Poniem dengan tulus dan ikhlas berjuang dari awal.
Sikap Egois Leman yang lupa akan jasa-jasa istrinya yang rela menjual semua barangnya menjadi modal mereka berniaga.
Terakhir dari resensi novel merantau ke Deli yaitu pesan moral yang terkandung di dalamnya adalah:
Jangan memikirkan pendapat orang lain yang hanya mendukung kita saat dalam keadaan sukses.
Setialah kepada seseorang yang menemani baik suka maupun duka dan berkorban lebih banyak sebelumnya.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.