Bagi kamu yang suka dengan kumpulan quotes tentang percintaan, patah hati dan kehilangan kamu bisa baca novel merayakan kehilangan karya dari Brian Khrisna. Dan dalam kesempatan kali ini kami akan coba jelaskan mengenai resensi novel merayakan kehilangan.
Mulai dari identitas novel, sinopsis novel, intrinsik, ekstrinsik hingga pesan moral yang terkandung di dalam novel tersebut dan untuk lebih lengkapnya kamu bisa simak artikel ini sampai selesai ya!
Judul Novel | Merayakan Kehilangan |
Penulis | Brian Khrisna |
Penerbit | Mediakita |
Jumlah Halaman | 222 halaman |
Ukuran Buku | 13×19 cm |
Kategori | Fiksi Romance |
Tahun Terbit | 2016 |
Harga Buku | Rp.58.000,- |
Novel merayakan kehilangan ini merupakan sebuah arya dari Brian Khrisna yang telah diterbitkan pada tahun 2016 oleh PT. Media Kita dimana novel ini bergenre romance dan merupakan kumpulan tentang bagaimana merayakan kehilangan.
Dan novel ini sangat cocok bagi kamu yang sedang patah hati agar lebih ikhlas ketika merasakan kehilangan. Novel ini sendiri memiliki ukuran sekitar 13×19 cm dan ketebalan buku mencapai 222 halaman.
Dalam resensi novel merayakan kehilangan ini kami jelaskan juga mengenai sinopsis novel. Dimana sinopsis novel ini sangat berguna bagi kamu untuk memahami isi novel secara garis besar.
Novel ini mengisahkan aku dan juga isi hatinya yang di tuliskan dengan kalimat kalimat puitis dan sangat menyentuh. Dimana mengisahkan tentang seseorang yang ditinggal pergi ketika lagi sayang-sayangnya.
Pada akhirnya ia belajar ikhlas dengan menulis kata-kata tentang keadaan hatinya ketika ditinggal pergi Jika kalian mencari novel yang didalamnya terdapat kata-kata cinta, patah hati, novel merayakan kematian ini cocok untuk kalian baca.
Aku sudah bahagia sekarang. Tak perlu kau cemaskan aku lagi.
Aku sudah ditemukan oleh seseorang, yang seperti doamu dulu sebelum pergi meninggalkanku, yang akan benar-benar menyayangiku, yang akan benar-benar mencintaiku.
Kini aku telah ditemukannya seseorang yang mencintai aku sebesar cintaku kepadamu dulu, atau bahkan lebih.
Salahmu telah ku maafkan, luka olehmu telah tersembuhkan. Tak perlu lagi merasa bersalah karena meninggalkan aku, tak perlu lagi kau kasihani keadaanku. Hujan di kelopak mataku tak lagi memanggil namamu. Di dalam doaku namamu telah digantikan oleh nama yang baru.
Aku sudah bahagia sekarang, terimakasih telah memutuskan untuk pergi, caramu menyakitiku kemarin, adalah cara Tuhan mempertemukan aku dengannya, Hari ini.
Bahagialah. Sampai jumpa lagi di dua tawa yang tanpa pura-pura, seperti ketika kita pertama kali jatuh cinta.
Ada optimisme yang terselip di sana mengajak semua yang terluka untuk memetaskan keluputan mereka untuk bersulang dan memaknai satu bab tak terpisahkan dari kehidupan.
Kutipan-kutipan manis melankolis tidak baik dikumpulkan bersama-sama. biarlah mereka tergantung indah di sosial media.
Pemilihan kata melankolis adalah bumbu utama buku ini, ia langsung menonjol bahkan sejak sampulnya. Meski mencantumkan kata-kata mendayu, sampul “Merayakan Kehilangan” cukup memberikan angin segar.
Bagi kamu yang ingin melihat lebih banyak mengenai kata-kata melankolis yang puitis karya dari Brian ini kamu wajib banget untuk baca bukunya secara langsung.
Dalam resensi novel merayakan kehilangan ini akan kami jelaskan juga unsur intrinsik dari novel ini secara lengkap dan berikut penjelasan yang perlu kamu ketahui.
Tema yang diangkat dalam novel ini yaitu menggunakan tema tentang mencoba ikhlas ketika di tinggal lagi sayang-sayangnya.
Tokoh yang digunakan dalam novel merayakan kehilangan ini yaitu menggunakan tokoh utama yang menyebut dirinya Aku seorang yang mengalaminya.
Alur yang digunakan merupakan alur campuran dimana kisah aku masih menyebutkan kata-kata dulu saat bersama dengan keadaannya yang sekarang.
Sudut pandang yang digunakan yaitu sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama dari penulis buku ini seklaigus sebagai tokohnya.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini cukup ringan dan mudah dipahami banyak bahsa puitis dan melankolis yang menggambarkan isi hati dari sang tokoh yang begitu mendalam dan cukup menyentuh.
Ikhlaskan mereka yang ingin pergi dan yakini bahwa dunia ini bukan hanya tentang dia akan ada saatnya kamu menerima cinta yang sesungguhnya tanpa kepura-puraan dari hatinya dan tulus seperti kamu mencintainya.
Selain intrinsik tentunya novel ini juga memiliki unsur ekstrinsik dan berikut penjelasan lengkapnya mengenai unsur ekstrinsik dari novel merayakan kehilangan yaitu:
Brian Khrisna adalah seorang pria yang berasal dari Kota Bandung yang lahir di 17 Januari 1992 dan kerap kali di panggil Mbeer. Ia merupakan sosok yang humoris dan supel dan ia memulai karir pada tahun 2010.
Dan kini Brian sudah berhasil berbagai jenis tulisan baik cerpen, puisi, senadika, prosa, komedi dan cerbung. Dan buku merayakan kehilangan adalah salah satu bukunya yang berhasil diterbitkan.
Nilai sosial yang terkandung dalam novel ini yaitu mengajarkan bahwa orang tidak selamanya sama jika ia menorehkan lukan maka siapa tahu orang selanjutnya menyediakan cinta.
Novel ini memotivasi bagi kalian yang sedang patah hati untuk bangkit dan dapat membuka hati dengan yang baru dan berusaha menjadi yang terbaik di versi kamu yang sekarang setelah di tinggalkannya.
Setiap karya tentunya memiliki kelebihan dan juga kekuragan begitu pula dalam novel merayakan kehilangan ini berikut beberapa kelebihan yang dimiliki novel ini, yaitu:
Selain kelebihan novel ini juga memiliki kekurangan dan berikut beberapa kekurangan yang dimiliki oleh novel ini yaitu:
Novel ini menyadarkan kita bahwa hidup harus terus berjalan dan tentang patah hati karena seseorang kamu harus menerima dengan ikhlas dan meyakini bahwa akan ada penyembuh luka dan lebih baik dari yang telah melukaimu di masa lalu.
Demikian penjelasan mengenai resensi novel merayakan kehilangan semoga apa yang kami sampaikan ini dapat bermanfaat dan tentunya membantu bagi kamu yang membutuhkan resensi novel ini.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.