Resensi novel negeri di ujung tanduk ini membeberkan beberapa ulasan mengenai kelebihan dan juga kelebihan dari novel tersebut.
Bukan hanya itu di artikel ini juga akan di bahas sinopsis, identitas, intrinsik dan ekstrinsik yang membangun novel tersebut. Simak yuk biar kamu makin tahu!
Judul Novel | Negeri Di Ujung Tanduk |
Penulis | Tere Liye |
Jumlah halaman | 360 Halaman |
Ukuran buku | 13,5×20 cm |
Penerbit | Gramedia Pustaka Utama |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2013 |
Harga novel | Rp.55.000 |
Novel Negeri Di Ujung Tanduk ini merupakan sekuel dari novel Negeri Para Bedebah. Dengan bahasa dan deskripsi yang jelas Tere Liye mengajak pembaca untuk mengamati realita yang ada di sekitar.
Buku dengan ketebalan 360 halaman ini menyentil berbagai kasus hukum di Indonesia khususnya korupsi yang melibatkan pejabat atas negeri ini.
Novel Negeri Di Ujung Tanduk ini menceritakan Thomas yang merupakan salah satu pakar konsultan keuangan profesional yang kini memperluas ranah kerjanya dengan menjadi seorang konsultan politik.
Ia menyusun strategi politikus untuk dapat memenangkan pemilu. Meski baru setahun membuka kantor bironya. Namun, mampu membawa dua kali kemenangan bagi klien politiknya.
Dalam kisahnya kali ini Thomas akan membantu seorang klien politik yang berinisial JD. Seorang gubernur DKI yang sangat dicintai warganya.
Yang akan maju ke pemilihan Presiden. Dan ketika mereka tengah dekat dengan kemenangan, sebuah serangan yang mematikan dan mengerikan membayangi mereka.
Peristiwa pertama dari serangan balik adalah penangkapan Thomas ketika ada di Hongkong. Kedua JD di tangkap dengan tuduhan korupsi sebuah proyek pembangunan Tandon.
Thomas memiliki alasan tersendiri mengapa ia mendukung JD bahkan mempertaruhkan nyawanya sekalipun.
Lalu apa alasan Thomas sebenarnya? Dan bagaimana keseruan Thomas menghadapi musuh-musuhnya?
Dalam resensi novel Negeri Di Ujung Tanduk tentunya memiliki unsur intrinsik pendukung di dalamnya. Dan kamu perlu ketahui itu, diantaranya adalah:
Tema yang diangkat dalam novel Negeri Di Ujung Tanduk ini adalah tentang sebuah politik dan segala hal yang berkaitan dengannya.
Berikut merupakan tokoh dan penokohan dalam novel Negri Di Ujung Tanduk, yaitu:
Alur yang digunakan dalam novel Negri Di Ujung Tanduk yaitu menggunakan alur maju di dalamnya. Dimana cerita dari awal hingga akhir di jelaskan secara runtut dan beraturan.
Latar waktu yang digunakan dalam novel Negeri Di Ujung Tanduk yaitu menggunakan latar waktu yaitu pagi hari, siang hari, sore hari dan malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel Negeri Di Ujung Tanduk yaitu menggunakan latar tempat yaitu di Pulau Makau, mobil, hotel, kapal container, pesawat, dan Jakarta
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Negeri Di Ujung Tanduk ini yaitu menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama. Dengan ciri penyebutan tokoh utama “Aku”.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Negri Di Ujung Tanduk menggunakan bahasa Indonesia yang baik.
Dengan beberapa gaya lain yaitu asindeton, aliterasi, tautologi, erotesis, prolepsis, antisipasi dan asonansi.
Amanat yang terkandung dalam novel Negri Di Ujung Tanduk ini yaitu orang-orang yang mempunyai kuasa, mempunyai harta berlimpah, yang cerdik dan banyak jaringan akan mudah melakukan rekayasa sosial.
Sebagai masyarakat hendaknya memilih seorang pemimpin berdasarkan hati nurani agar tercipta suatu kepemimpinan yang adil dan sejahtera.
Berikut ini merupakan unsur ekstrinsik yang terkandung dalam novel Negri Di Ujung Tanduk, dinataranya adalah:
Nilai sosial yang terkandung yaitu dimana sikap Thomas yang melakukan segala hal agar klien memenangkan pemilu hanya karena ingin mendapatkan pemimpin yang baik.
Sikap para pejabat yang banyak melakukan korupsi memang sangat berbahaya sehingga seharusnya di copot dari kepemimpinan dan di hukum berat.
Terakhir dari resensi novel Negeri Di Ujung Tanduk yaitu pesan moral yang terkandung di dalamnya yaitu:
Orang-orang yang mempunyai kuasa, mempunyai harta berlimpah, yang cerdik dan banyak jaringan akan mudah melakukan rekayasa sosial.
Sebagai masyarakat hendaknya memilih seorang pemimpin berdasarkan hati nurani agar tercipta suatu kepemimpinan yang adil dan sejahtera.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.