Resensi novel Pada Senja yang Membawamu Pergi memuat identitas novel, unsur ekstrinsik dan intrinsik, serta kelebihan dan kekurangannya.
Untuk melakukan penilaian pada sebuah novel maka kamu harus membaca bukunya sampai selesai. Berikut ini resensi lengka novel Pada Senja yang membawamu Pergi.
Judul Novel | Pada Senja Yang Membawamu Pergi |
Penulis | Boy Candra |
Jumlah halaman | 248 halaman |
Ukuran buku | 13 x 19 cm |
Penerbit | GagasMedia |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2016 |
Harga novel | Rp. 65.000,00 |
Novel Pada Senja yang Membawamu Pergi karya Boy Canra mempunyai 284 halaman dengan ukuran buku 13 x 19 cm. Buku ini berkategori fiksi yang diterbitkan oleh GagasMedia pada tahun 2016. Harga bukunya yaitu Rp. 65.000,00.
Sinopsis dalam novel Senja yang Membawamu Pergi menceritakan kehidupan tokoh utama yang bernama Gian Arianto. Ia adalah seorang mahasiswa di Perguruan Tinggi Padang dengan jurusan Managemen Pendidikan.
Gian Arianti atau Gie terlahir dari keluarganya yang sederhana. Ayah Gie adalah seorang guru di desa. Selain itu, Ayah Gie juga memberikan les bahasa Indonesia kepada anak-anak di desa. Hal tersebut dilakukan karena banyak anak desa yang tidak fasih dalam berbahasa Indonesia.
Ayah Gie selalu menekankan kepada Gie untuk kuliah hanya empat tahun. Jika, selama empat tahun tidak selesai maka Gie harus mencari biaya sendiri.
Ketika semester tiga, Gie berpacaran dengan Kaila yang merupakan mahasiswa jurusan seni. Kaila adalah anak dari pengusaha kaya di Padang.
Saat keduanya berpacaran, Kaila memutuskan untuk berpisah karena ayahnya tak menyetujui hubungannya.
Gie sempat merasa sangat terpuruk setelah diputuskan oleh Kaila. Tetapi, Gie mempunyai sahabat yang selalu memberikan support yaitu Randi, Andre, dan Putri.
Mereka berempat sudah bersahabat sejak masuk ke perguruan tinggi. Mereka memang sangat akrab dan selalu saling support.
Tentu saja, ketiga sahabat Gie memiliki karakter yang berbeda-beda. Putri mempunyai rasa suka dengan Bagas, tetapi perasaan tidak terbalas.
Sedangkan, Andre mempunyai karakter pendiam. Ia selalu lebih suka dengan aktivitas di depan laptop. Hal tersebut dikarekan dulunya, ia pernah dikhianati oleh seorang perempuan.
Sedangkan Randy adalah tokoh pria yang berasal dari keluarga pengusaha. Sehingga kuliah hanyalah untuk senang-senang saja. Bahkan, ia seringkali gonta ganti pasangan.
Suatu waktu, Gie dipertemukan kembali dengan perempuan yang bernama Aira. Ia adalah sosok peremuan yang sangat misterius. Terkadang Aira seperti menjaga jarak dengan Gie sehingga sifatnya sangat dingin.
Tetapi, terkadang Aira juga bersikap lembut kepada Gie. Hal tersebut membuat Gie ragu untuk mengungkapkan rasa sukanya kepada Aira.
Suatu ketika, Aira mengajak Gie untuk untuk menemaninya berjalan-jalan seharian. Ternyata Aira melakukan hal tersebut dengan alasan tersendiri.
Adapun unsur intrinsik novel pada Senja yang Membawamu Pergi yaitu:
Tema dalam novel pada Senja yang Membawamu Pergi yaitu tentang percintaan.
Tokoh yang terdapat dalam novel Senja yang Membawamu pergi yaitu;
Alur dalam novel Pada Senja yang Membawamu Pergi yaitu menggunakan alur maju sehingga ceritanya dituliskan secara runtut.
Latar tempat novel Pada Senja yang Membawamu Pergi yaitu di Rumah Gie, rumah Kaila, kampus, perpus, dan kantin.
Latar waktu yang terdapat dalam novel ini yaitu pagi, siang, dan malam hari.
Sudut pandang dalam novel menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan menyebutkan nama-nama tokoh.
Gaya bahasa atau diksi dalam novel menggunakan bahasa sehari-hari sehingga cukup mudah untuk dipahami oleh para pembacanya.
Tetap semangat menggampai impianmu. Meskipun, impianmu sederhana, tetapi lakukanlah segalanya yang terbaik agar semuanya berbuah manis.
Adapun unsur ekstrinsik novel pada Senja yang membawamu pergi, yaitu:
Sebagai makhluk sosial maka disarankan untuk tidak membeda-bedakan status sosial seseorang. Terutama saat memilih pasangan hidup. Seperti, yang dilakukan oleh ayahnya Kaila.
Meskipun tidak mempunyai gaji yang tinggi, Ayah Gie tetap semangat memberikan pendidikan bahasa Indonesia kepada anak-anak di sekitar rumahnya.
Ayah Gie tetap semangat menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi, meskipun gajinya tidaklah banyak.
Kelebihan yang terdapat di dalam novel Pada Senja yang Membawamu Pergi yaitu adanya pesan nilai pendidikan yang begitu tinggi untuk para pembacanya.
Semangat Gie yang cukup tinggi dalam menempuh pendidikan juga dapat menjadi inspirasi para pembacanya.
Tidak hanya itu, novel ini juga mempunya bahasa yang mudah untuk dipahami pembacanya.
Kekurangan yang terdapat di dalam novel Pada Senja yang Membawamu Pergi yaitu tidak adanya daftar isi dalam buku.
Tentu saja, tanpa daftar isi akan membuat pembaca sedikit bingung untuk mencari halaman yang sudah dibacanya.
Pesan moral yang terkandung di dalam novel Pada Senja yang Membawamu Pergi yaitu untuk tetap semangat menjalankan kehidupan dan melakukan segalanya dengan cara terbaik. Meskipun segala kondisinya tidak sesuai dengan yang kita harapkan.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.