Novel Peter ini merupakan karya dari Risa Saraswati yang merupakan seorang penyanyi, penulis juga youtuber. Novel ini mengisahkan sahabat tak kasat matanya sejak ia hidu yaitu Peter Van Gils.
Penasaran dengan isi buku ini? Kamu bisa baca resensi novel Peter Risa Saraswati di artikel ini. Akan di bahas unsur-unsur penting pembangun novel.
Mulai dari identitas, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik, kelebihan kekurangan hingga pesan moral yang terkandung di dalam novel. Simak yuk!
Judul Novel | Peter |
Penulis | Risa Saraswati |
Jumlah halaman | 175 halaman |
Ukuran buku | 14×20 cm |
Penerbit | PT. Bukune Bandung |
Kategori | Fiksi Horor |
Tahun Terbit | 2016 |
Harga novel | Rp. 66.000 |
Novel Peter ini merupakan karya dari Risa Saraswati yang mulai diterbitkan pada tahun 2016 oleh PT. Bukune Bandung. Novel yang memiliki ketebalan 175 halaman dan ukuran 14×20 cm.
Buku ini di bandrol dengan mulai harga Rp. 66.000 an saja. dan buku ini mengisahkan salah satu sahabat Risa yang tak kasat mata saat ia masih hidup.
Novel ini mengisahkan seorang anak bernama Peter Van Gils ia merupakan hantu keturunan Hindia Belanda tulen dari pasangan Albertus Van Gils dan Beatrice Van Gils yang lahir di Indonesia.
Keluarga ini menetap di Jawa Barat. Peter merupakan anak tunggal. Dan berasal bukan dari keluarga biasa. Ia merupakan keluarga yang sangat kaya raya.
Di tempat tinggalnya mereka di sebuah kota kecil tak ada satupun yang tak kenal dengan keluarga Peter atau keluarga Van Gils. Maka wajar jika Peter selalu bersikap Bossy dan suka memerintah.
Sebab, semasa hidupnya ia memiliki beberapa asisten rumah tangga yang bisa ia perintah seenaknya. Dan kebiasaan itu terbawa sampai kini ia menjadi hantu.
Pada usia 6 tahun Peter ingin bersekolah. Pada awalnya ayah Peter tidak mengijinkan anaknya bersekolah di lingkungan tersebut karena sekolah tersebut sekolah pribumi.
Sang ayah tidak ingin anaknya bergaul dengan pribumi. Namun pada akhirnya ayahnya mengijinkan pula karena Peter ingin memiliki teman.
Namun, saat ia bersekolah ia mendapatkan sambutan yang tidak hangat dari teman-teman Belandanya.
Karena ia dianggap pendek dan tidak pasih berbahasa Belanda. Sehingga ia jadi bahan ejekan dan hinaan.
Dan ibunya Peter sangat marah atas kejadian tersebut dari situlah akhirnya Peter tidak lagi bersekolah di sana. Tapi Peter bersekolah di rumah dengan mendatangkan guru-guru ke rumahnya.
Ada beberapa guru yang kewalahan menghadapi Peter karena Peter anak yang nakal dan susah diatur.
Namun, ada seorang guru yang luar biasa bernama Nafiah ia lulusan pesantren dan ia berhasil mengajari Peter dengan baik.
Namun, suatu hari ada kabar yang terdengar bahwa pasukan Nippon dari jepang siap membunuh Belanda. Dan sari situlah kejadian naas menimpa keluarga Peter.
Jika kamu masih penasaran dengan kelanjutan kisah Peter ini kamu bisa baca bukunya secara langsung ya!
Dalam resensi novel Peter Risa Saraswati ini terdapat unsur intrinsik di dalamnya yang perlu kamu ketahui, yaitu:
Tema yang diangkat dari novel ini yaitu mengisahkan kisah hidup sahabat tak kasat mata Risa yang bernama Peter Van Gils.
Berikut merupakan beberapa tokoh dalam novel:
Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu alur campuran. Terdapat alur maju dan alur mundur dalam novelnya.
Latar waktu yang digunakan yaitu sekitar tahun saat Hindia Belanda menjajah di Indonesia.
Latar tempat yang digunakan yaitu di rumah Peter di sebuah kota di Jawa Barat.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Peter ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu. Disini adalah sudut pandang Risa sebagai penulisnya.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan gaya bahasa Indonesia yang mudah dipahami. Meski sebagiannya disisipi oleh bahasa Belanda juga.
Amanat yang terkandung yaitu. Kasih sayang orang tua sungguh besar ia rela berkorban demi anaknya. Sepandai apapun engkau dan sekaya apa pun janganlah merendahkan orang lain.
Karena setiap orang memiliki kekurangan. Dan jangan sampai kata-katamu yang merendahkan dapat menghancurkan hidup orang lain.
Berikut merupakan unsur ekstrinsik novel, yaitu:
Sikap orang-orang yang selalu menghina dan merendahkan orang lain itu merupakan sikap yang tidak terpuji.
Sikap ibu yang lemah lembut dalam mendidik merupakan kasih sayang dan cinta terhadap anaknya.
Terakhir dari resensi novel Peter Risa Saraswati ini yaitu pesan moral yang terkandung dalam novel adalah:
Kasih sayang orang tua sungguh besar ia rela berkorban demi anaknya. Sepandai apa pun engkau dan sekaya apa pun janganlah merendahkan orang lain.
Karena setiap orang memiliki kekurangan. Dan jangan sampai kata-katamu yang merendahkan dapat menghancurkan hidup orang lain.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.