Novel Petjah ini merupakan sebuah karya best seller dari penulis Oda Sekar Ayu. Novel dengan mengisahkan percintaan remaja antara Nadhira, Dimas & Biru yang sangat manis dan bikin baper.
Jika kamu penasaran dengan isi buku ini kamu bisa baca dulu resensi novel Petjah di artikel ini. Di sini akan di bahas secara lengkap mengenai unsur penting dalam novel.
Mulai dari identitas, sinopsis, intrinsik hingga pesan moral yang terkandung dalam novel. Yang mungkin belum kamu ketahui. Yuk, di simak ya!
Judul Novel | Petjah |
Penulis | Oda Sekar Ayu |
Jumlah Halaman | 314 halaman |
Ukuran Buku | 13×19 cm |
Penerbit | PT. Elex Media Komputindo |
Kategori | Teenfiction |
Tahun Terbit | 2017 |
Harga Buku | Rp. 65.000 |
Novel Petjah ini merupakan sebuah karya dari penulis oleh Oda Sekar Ayu yang mulai diterbitkan pada tahun 2017 oleh PT. Elex Media Komputindo dan novel ini memiliki ketebalan sebanyak 314 halaman.
Novel ini mengisahkan kisah percintaan Nadhira dan Dimas. Mereka adalah teman sekelas.
Nadhira menyukai apa pun mengenai sastra dan menulis puisi selain itu Nadhira juga menyukai Dimas selama satu tahun lebih.
Semenjak satu tahun lalu dia pindah ke sekolah baru di jakarta. Meskipun mereka satu kelas, tapi tak pernah saling menyapa.
Nadhira sangat menyukia Diman. Namun tidak dengan Dimas. Ia malah membenci Nadhira. Sifat dingin yang Dimas terhadap Nadhira membuat kemungkinan itu sangat mustahil.
Dimas membenci Nadhira ternyata bukan tanpa alasan. Ia tahu tentang fakta mengenai kakaknya.
Saat pengumuman masuk SMA setahun lalu, ada seorang anak perempuan yang begitu bahagia saat melihat nilai tersebut karena ia berhasil menjadi urutan ketiga sedangkan Dimas berada di urutan ke 4.
Perempuan itu adalah Nadhira, sejak saat itulah Dimas menjaga jarak dengan Nadhira. Di sisi lain Nadhira berdoa ia ingin memiliki Dimas beserta hatinya.
Dan tak di sangka, permintaan Nadhira ternyata dikabulkan. Saat doa mulai di kabulkan lalu muncul orang lain yang bernama Ambrosius Biru.
Ia merupakan kakak kelas yang bisa di bilang nakal, suka sekali mengganggu anak baru, suka tawuran, bolos pelajaran dan beberapa hal negatif lainnya.
Tapi, Nadhira menemukan sosok yang berbeda padanya. Nadhira dan Biru adalah dua orang yang menyukai puisi.
Nadhira menikmati semua karya dari Biru bergitu pun dengan Biru dia sangat suka semua karya-karya dari Nadhira.
Tulisan-tulisan mereka sering terpampang di mading sekolah. Hal tersebut membuat hubungan mereka semakin dekat. Tetapi saat Nadhira semakin maju Biru malah semakin mundur.
Karena di satu titik Biru mulai sadar bahwa diantara dirinya ada takdir semesta yang tidak dapat dihindari. Takdir yang membuat hidup mereka Petjah.
Lalu bagaimana kelanjutan kisah antara mereka? Akankah berakhir bahagia atau sebaliknya? Yuk, baca novel Petjah ya!
Dalam resensi novel Petjah terdapat unsur intrinsik novel di dalamnya, dan mungkin belum kamu ketehui diantaranya adalah:
Tema yang di angkat dari novel ini yaitu kisah percintaan remaja antara Nadhira, Dimas dan Juga Biru.
Menggunakan alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalam novel tersebut meski tidak begitu terpengaruh pada alur cerita.
Latar waktu yang digunakan dalam novel Petjah ini yaitu menggunakan latar waktu pagi hari, siang hari, sore hari, kemarin dan malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel Petjah ini menggunakan latar tempat di sekolah, di kelas, di kantin dan masih banyak lagi latar tempat lainnya.
Yaitu menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama yaitu sudut pandang tokoh Nadhira.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel petjah in menggunakan gaya bahasa yang baku dan juga tidak baku.
Namun, mudah di pahami oleh semua kalangan termasuk remaja dan ada beberapa bahasa indah yang penuh makna di dalam novel yang cocok di jadikan quotes.
Amanat yang terkandung dalam novel yaitu terkadang kita harus mengalah terhadap takdir dan mencoba bersahabat dengannya.
karena tidak semua keinginan harus terwujud Tuhan maha tahu mana yang terbaik untuk kamu jalani pada akhirnya.
Berikut merupakan unsur ekstrinsik novel Petjah, yaitu adalah:
Sikap Dimas yang membenci Nadhira karena suatu hal itu merupakan hal yang sangat tidak baik. kita seharusnya bisa memaafkan dan menerima keadaan.
Sikap Biru yang selalu melanggar aturan kelas, sering tawuran itu contoh anak sekolah yang harus di hindari.
Terakhir dari resensi novel Petjah ini yaitu pesan moralnya adalah:
Terkadang kita harus mengalah terhadap takdir dan mencoba bersahabat dengannya karena tidak semua keinginan harus terwujud Tuhan maha tahu mana yang terbaik untuk kamu jalani pada akhirnya
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.