Resensi Novel Si Putih ini akan membeberkan identitas novel, sinopsis, unsur intrinsik, unsur ekstrinsik, dan kelebihan juga kekurangan dari novel tersebut secara lengkap.
Novel Si putih ini tentunya sangat berguna bagi kalian yang ingin mengetahui jalan ceritanya seperti apa, alangkah bagusnya kalian baca terlebih dahulu resensinya. Agar kalian biasa memilih membeli atau tidaknya novel ini.
Judul Novel | Si Putih |
Penulis | Darwis (Tere Liye) |
Penerbit | PT. Gramedia Pustaka Utama |
Jumlah Halaman | 376 halaman |
Ukuran Buku | 20 cm |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2021 |
Harga Buku | Rp. 88.500 |
Novel Si Putih merupakan Novel fiksi buku ke 10 dari serial bumi yang mengisahkan petualangan Raib, Seli dan Ali menjelajahi dunia paralel. Buku yang mengulas tentang Si Putih terbit pada tahun 2021.
Novel Si Putih menceritakan tentang kisah dari Si putih yang merupakan kucing kesayangan Raib. Si Putih merupakan hadiah ulang tahun yang diletakkan di depan rumah Raib, yang rupanya adalah seekor kucing kuno yang hidup pada ribuan tahun yang lalu.
Di Klan Polaris awal cerita ini bermula, saat Si Putih bertemu dengan N-ou yang merupakan seorang anak kecil yang terpisah dari orang tuanya akibat pandemi di klan Polaris. N-ou yang saat itu terdeteksi bahwa dalam tubuhnya terdapat virus.
Ia pun kembali ke kota E-um, kota dimana ia berasal. Dan ternyata kota tersebut sudah hacur berantakan dan tidak ada yang bisa di selamatkan akibat adanya pandemi yang terjadi. Semua orang panik dan meminta untuk diselamatkan.
Saat N-ou diletakkan di sebuah gedung yang sudah berantakan dinsitulah ia bertemu dengan Si Putih, yakni seekor kucing yang membantunya memberinya makan, mencarikannya air sehingga anak kecil tersebut bisa pulih dari virus yang meradang ditubuhnya.
N-ou memiliki tekad dan ambisi untuk mencari kedua orang tuanya. Selama lima tahun lamanya ia mencari ditemani Si Putih, tetapi hasil yang di dapatkan tidaklah membuahkan hasil.
Sejak itulah N-ou membatalkan tekadnya untuk mencari kedua orang tuanya, dan memutuskan untuk berjelajah di Klan Polaris dengan Si Putih yang setia menemaninya. Petualangan dimulai dengan melewati hutan yang selama ini ia menyangka tak berpenghuni.
Dan ternyata N-ou menemukan rumah kecil tua. Ia menyadari bahwa akan ada bahaya yang mendatangi rumah kecil tua tersebut. Dan benarlah di dalam gubuk tua tersebut ada seorang laki-laki tua.
Namun ternyata lelaki tua tersebut sangatlah cerewet dan sukar untuk di evakuasi. Dan petualangan N-ou menjadi bertambah karena adanya lelaki tua tersebut. Lelaki tua tersebut bernama B-rham.
Titik tertinggi dari petualangan mereka adalah saat mereka bertarung melawan pengendali hewan dan pada akhirnya mereka berhasil menaklukannya.
Namun, tempat yang mereka jadi petualangan tersebut terbilang sangatlah unik, sebab kota tersebut adalah kota tanpa teknologi. Hal ini dikarenakan kekuasaan mereka di atur oleh semacam pengendali hewan.
N-ou tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cerdas, pintar dan peduli terhadap sesama. Dirinya rela bertarung melawan penguasa yakni Raja Gunung Timur. Hal tersebut dilakukan demi menyelamatkan nyawa temannya yang ia kenal saat berada di Kota E-um.
Akankah N-ou berhasil mengalahkan sang Penguasa Raja Gunung Timur tersebut? Atas ketulusan dan kebaikannya mereka berhasil menaklukkan Raja tersebut. Sampai akhirnya pengendali hewan yang peduli pada rakyat mengambil alih kekuasaan tersebut.
Akankah N-ou dan teman-temannya masih memegang teguh ingin berpetualang menerobos masuk dinding tebal itu? Apakah dia berhasil menuju lorong Klan Polaris dan bisa bertemu dengan kedua orang tuanya? Dan bagaimanakah dengan Si Putih?
Temukan jawaban dan kelanjutan kisahnya di Novel Si Putih ini.
Dalam resensi novel Si Putih terdapat unsur intrinsik yang perlu kamu ketahui, yaitu:
Tema yang diangkat menyangkut segala persoalan, yaitu persoalan kemanusiaan, kekuasaan dan kasih sayang.
Alur cerita dalam Novel Si Putih ini memakai alur campuran.
Waktu yang dikisahkan dalam cerita tersebut adalah pada pagi hari, malam hari dan sore hari.
Latar tempat yang digunakan yaitu di kota, di hutan, di gedung
Sudut pandang dalam Novel Si Putih ini memakai sudut pandang orang ketiga
Gaya bahasa yang digunakan dalam Novel Si Putih ini sangat mudah dimengerti dan mudah dipahami. Hal ini dapat membuat pembaca mudah dan nyaman untuk membacanya.
Novel Si Putih ini mengajarkan jika teknologi akan berguna jika yang menggunakannya untuk kebaikan. Jika di dunia ini bukan hanya dihuni oleh manusia, ada hewan dan tumbuhan yang hidup berdampingan bersama kita.
Nilai sosial dalam novel ini yaitu saling peduli terhadap sesama, selalu tolong menolong.
Nilai moralnya adalah selalu percaya diri, memiliki pendirian yang teguh dan tetap bersungguh-sungguh.
Pesan moral dari Novel Si Putih ini yaitu kita harus bersikap adil jangan mau menang sendiri, serakah apalagi arogan dalam hal kepentingan bersama. Jangan ingin menang dengan cara yang licik atau tidak baik. Perlu diingat, bahwa setiap kejahatan akan selalu kalah dengan kebaikan
Dalam resensi Novel Si Putih ini memuat cerita tentang konflik yang memperebutkan kekuasaan yang mana banyak memakan korban jiwa. Tujuan dari hal tersebut adalah menguasai dan mengendalikan Klan Polaris dan dunia paralel sekalipun.
Persahabatan setia antara manusia dan hewan juga menjadi daya tarik untuk membaca lebih lengkap cerita keseluruhannya. Selain itu pada akhir cerita, mengisahkan tentang Si Putih dengan cukup menarik sehingga dapat menimbulkan kesan penasaran kepada para pembaca.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.