Kamu yang suka baca novel tentunya sudah tahu dong dengan seorang penulis yang bernama Risa Saraswati dimana ia sering mengisahkan kisah-kisah misteri dan horor. Dalam kesempatan kali ini kami akan jelaskan resensi novel Tenung.
Dan novel ini merupakan novel kolaborasi antara Risa dan Dimas dan uniknya novel ini pernah dijadikan sauvenir di hari pernikahan mereka. Yuk, simak resensi novel ini secara lengkap di bawah ya!
Judul Novel | Tenung |
Penulis | Dimas Sityo & Risa Saraswati |
Penerbit | Bukune |
Jumlah Halaman | 183 halaman |
Ukuran Buku | 14×19 cm |
Kategori | Fiksi Misteri |
Tahun Terbit | 2019 |
Harga Buku | Rp.77.000,- |
Novel Tenung ini merupakan sebuah karya dari Dimas Satyo dan Risa Saraswati yang dimana novel ini mulai diterbitkan pada tahun 2019 oleh PT. Bukune dan novel ini memiliki ketebalan yang mencapai 183 halaman.
Dengan jumlah halaman yang lumayan singkat ini tentunya novel ini bisa di baca dalam satu kali duduk saja, ukuran buku ini juga tidak terlalu besar sekitar 14×19,5 cm kamu bisa mendapatkan novel ini dari mulai Rp.77.000,- an saja.
Dalam resensi novel tenung ini kami tim Mustakim Media akan menjelaskan juga pada kalian mengenai sinopsis novel ini. dimana sinopsis ini akan membantu kamu untuk bisa melihat novel ini secara garis besar.
Novel ini mengisahkan seorang perempuan yang bernama Andira Kusumadewi yang tinggal di Bandung bersama dengan keluarganya.
Dan gadis ini sering di panggil Ira. Dan Ira ini memiliki 3 orang kakak tetapi sayangnya dia sekarang hanya tinggal bersama dengan ibunya saja. dan 3 kakaknya tersebut bernama Ara, Ari dan Aru.
Namun, mereka semua telah pergi meninggalkan Ira dan Ibunya dan tentu saja mereka meninggalkan ibunya bukan tanpa sebab. Tapi, karena ibu mereka sedang sakit parah bahkan tim medis mengatakan bahwa ibu sakit jiwa.
Memang bisa dibilang sakit jiwa karena ibu tidak pernah beranjak dari kasurnya lalu selalu berteriak memanggil nama anak-anaknya yang sudah pergi entah kemana.
Selain itu, para tetangga di sekitar rumah Ira juga juga enggan untuk menjenguk karena memang sudah sejak lama para tetangga tidak suka dengan ibu karena latar belakang pekerjaan ibu yang menerima jasa bersedia hamil untuk para pasangan suami istri mandul.
Tetapi ada 4 pasangan pasutri yang tidak bertanggung jawab atas anaknya dan salah satunya Ira. Singkat cerita Ira merawat ibunya cukup lama. Dan suatu hari ia menulis surat yang ditujukan pada alamat dari rubik yang temukan dari koran tukang loak.
Dan beruntungnya surat itu di balas lalu Ira menceritakan semua kehidupannya kepada lelaki tersebut yang diketahui bernama Fial. Dan kondisi ibu semakin hari semakin memburuk dan dinyatakan meninggal.
Namun, ketika di bacakan doa-doa ibu hidup kembali dan berteriak-teriak minta tolong dan semua orang yang melayat pun merasa ketakutan dan saat di buka ternyata ibu memang belum meninggal ternyata tadi hanya mati suri.
Lantas apa yang sebenarnya terjadi? Untuk lebih jelasnya kamu bisa simak langsung di novelnya ya!
Dalam resensi novel tenung ini akan kami jelaskan juga unsur intrinsik novel di dalamnya. Unsur intrinsik ini menjelaskan mengenai unsur pembangun novel yang berasal dari dalam dan berikut merupakan penjelasan lengkapnya:
Tema yang di angkat dalam novel Tenung misteri tentang sakit dan jadi gilanya seorang ibu dan kejadian mati suri.
Alur yang digunakan dalam novel Tenung ini yaitu menggunakan alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalamnya.
Latar waktu yang digunakan dalam novel ini siang dan malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini yaitu di rumah Ira, di kamar dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Tenung ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan gaya bahasa yang ringan dan mudah di pahami oleh semua kalangan.
Amanat yang terkandung adalah sebagai anak seharusnya kita bisa berbuat baik kepada ibu kita dan merawatnya dengan baik dan kamu tidak tahu bagaimana pengorbanan seorang ibu di masa lalu.
Selain unsur intrinsik dalam resensi novel Tenung ini akan kami jelaskan juga unsur ekstrinsiknya dan berikut penjelasan lengkapnya di bawah ini:
Niali sosial yang terkandung dalam novel ini adalah sikap Ira yang merawast ibunya meski ia tidak menykai sikap ibu yang sakit jiwa karena depresi itu yang suka teriak-teriak tidak jelas.
Sebagai ayah bioligis Ira seharusnya Fial ia harus bertanggungjawab dan merawat anaknya dengan baik bukan malah menelantarkannya.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap karya tentunya memiliki kelebihan dan juga kekurangan dan berikut beberapa kelebihan yang dimiliki oleh novel Tenung diantaranya adalah:
Selain kelebihan novel Tenung ini juga memiliki kekurangan dan berikut penjelasannya:
Bahwa kita jangan pernah melakukan hal yang jahat terhadap keluarga kita terutama orang tua. Kita juga harus belajar bahwa waktu bersama keluarga sangatlah harus dimanfaatkan sebaik mungkin karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada keluarga kita.
Demikianlah penjelasan mengenai resensi novel Tenung mulai dari identitas novel, sinopsis hingga pesan moral yang terkandung di dalam novel tersebut semoga apa yang kami sampaikan dapat bermanfaat dan membantu kamu yang mencari resensi novel ini.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.