Novel To Live “Hidup” ini merupakan novel terjemahan dari novel best seller karya Yu Hua penulis asal China. Novel ini mengisahkan hidup Fugui yang penuh penderitaan.
Penasaran dengan isi buku ini? kamu bisa baca resensi novel To Live (Hidup) di dalam artikel ini. akan di bahas secara lengkap unsur penting novel.
Mulai dari sinopsis, intrinsik, ekstrinsik, kelebihan, kekurangan dan juga pesan moral yang terkandung di dalam novel tersebut. Yuk simak ya!
Judul Novel | To Live “Hidup” |
Penulis | Yu Hua |
Jumlah halaman | 224 halaman |
Ukuran buku | 13,5×20 cm |
Penerbit | PT. Gramedia Pustaka Utama |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2015 |
Harga novel | Rp.60.000,- |
Novel To Live “Hidup” ini merupakan novel terjemahan karya dari Yu Hua yang mulai diterbitkan pada tahun 2015 oleh PT. Gramedia Pustaka Utama.
Novel ini memiliki ketebalan mencapai 224 halaman yang mengisahkan kisah sedih Fugui.
Novel ini mengisahkan seorang bernama Fugui yang merupakan anak seorang yang kaya raya.
Dan ia menikah dengan Jiazhen yang merupakan seorang putri juragan beras, ia rela meletakkan segala kemenakannya.
Untuk bisa hidup bersama dengan Fugui yang sudah jelas-jelas bajingan, tiap hari gonta-ganti pasangan dan bermain judi.
Fugui bercerita tentang kisah hidupnya di suatu senja, masa-masa ketika sutra masih melekat ditubuhnya.
angkah-langkah pongah. Hidupnya dengan begitu sinting ia habiskan di meja judi. Satu putaran ke putaran berikutnya.
Jiazhen sang istri tengah hamil besar merajuk hingga memohon-mohon dirinya untuk pulang.
Rajukan Jiazhen makin menjadi hingga Fugui tutup telinga dan menendang istrinya sampai tersungkur.
Fugui hingga kehabisan akal karena istrinya mengacaukan permainannya. Raja judi itu bernama Long Er namanya sudah terkenal di bilik-bilik rumah hijau.
Fugui pikir ia bisa mengelabui orang itu. Namun ia salah, malah harta leluhurnya tandas di kuras.
Mulutnya berbusa ketika menginjak babut rumah ayahnya marah besar sehingga kehidupan begitu kacau dan mereka harus pindah ke rumah gubuk di pedesaan.
Dari seorang anak yang kaya kini ia harus menjalani hidup dengan keras mendidik kedua anaknya dengan banyak ancaman. Mulai dari bencana kelaparan yang melanda seluruh negeri.
Bahkan diceritakan pula bagaimana Fugui dan Fengxia yang harus menggali puluhan mu demi mendapatkan ketela.
Komunisme yang merajalela, hingga masa-masa ketika revolusi kebudayaan dianggap menjadi jalan terbaik untuk diperjuangkan.
Karena di novel ini Yu Hua begitu jelas menceritakan masa-masa sulit itu saat komunisme terjadi dan sempat novel ini di cekal dan tidak boleh di sebarkan.
Karena karya yang kontroversialnya di larang beredar di Tiongkok sana. Kendati tipis, tapi “To live” amat membekas di benak pembaca. Yuk, baca kelengkapan kisah Fugui di bukunya.
Dalam resensi novel To Live (Hidup) ini terdapat unsur intrinsik di dalamnya yang mungkin belum kamu ketahui, diantaranya adalah:
Tema yang di angkat dalam novel ini tentang kisah hidup Fugui yang menyedihkan serta kekeluargaan, dan juga masa kolonialisme di China.
Berikut merupakan beberapa tokoh yang terdapat dalam novel To Live, diantaranya adalah:
Alur yang digunakan dalam novel To Live ini yaitu menggunakan alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalam novel tersebut.
Latar waktu yang digunakan dalam novel ini ketika senja, ketika masa penjajahan dan kolonialisme di negara China.
Dan masa revolusi kebudayaan dimana kegagalan dan kegagalan di pemerintahan China.
Latar tempat yang digunakan dalam novel yaitu di negara Tiongkok China, di ladang, di desa dan masih banyak lagi latar tempat lainnya dalam novel ini.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel To Live ini yaitu menggunakan sudut pandang campuran dimana ada sudut pandang orang pertama dari Fugui dan sudut pandang narator.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel To Live “Hidup” yaitu menggunakan gaya bahasa yang ringan dan banyak quotes di dalamnya. Meskipun ini novel terjemahan tapi cukup enak di baca.
Amanat yang terkandung dalam novel yaitu hidup itu hanya satu kali jadi manfaatkanlah dengan melakukan hal yang bermanfaat untuk hidup.
Melihat dari kisah Fugui hidup berjuanglah semampumu. Karena berjuang untuk ini, berjuang untuk itu, berjuang ke sana-sini, akhirnya juga hilang nyawanya sendiri
Berikut merupakan unsur ekstrinsik novel yaitu:
Sikap Jiazhen yang penyabar sebagai istri itu merupakan sikap sosial yang baik.
Sikap Fugui yang suka judi itu sikap yang tak patut di contoh bahkan harus dihindari dan dihilangkan karena merugikan.
Terakhir dari resensi novel To Live (Hidup) yaitu pesan moralnya adalah: Hidup itu hanya satu kali jadi manfaatkanlah dengan melakukan hal yang bermanfaat untuk hidup.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.