Sinopsis novel Kisah Untuk Geri ini memaparkan seluk beluk novel tersebut secara lengkap. Baik intrinsik, ekstrinsik, bahkan pesan moral yang terkandung dalam novel juga akan di bahas dalam artikel ini.
Judul Novel | Kisah Untuk Geri |
Penulis | Erisca Febriani |
Jumlah halaman | 390 halaman |
Ukuran buku | 13×19 cm |
Penerbit | Kata Depan |
Kategori | Romance |
Tahun Terbit | 2019 |
Harga novel | Rp. 97.000 |
Sinopsis novel Kisah Untuk Geri ini menceritakan tentang cinta 2 anak remaja SMA yang bernama Geri Alvian Putra dengan Dinda Kamelia Putri.
“Gue emang cinta sama lo, tapi gue enggak mungkin kan, bertahan sama orang yang enggak bisa buka hatinya buat gue? Gue sayang lo, tapi gue lebih sayang sama diri gue sendiri.
Jadi, gue ikhlasin lo. Semoga nanti kita sama-sama di pertemukan dengan orang yang balas mencintai kita.
Karena apa yang lebih membahagiakan di banding cinta yang berbalas?”
Geri Alfian Putra. Cowok biang rusuh di SMA Garuda yang selalu bisa bersikap manis pada gadis-gadis, kecuali pada satu orang.
Yaitu adalah Dinda, gadis yang sudah melemparkan sinyal permusuhan semenjak kali pertama mereka berjumpa. Dinda Kamelia Putri, Si Queen Bee, pemimpin geng The Satan dan banyak dipuja cowok karena kecantikannya.
Sampai akhirnya kondisinya berubah dengan cepat. Jatuh dalam sekejap.
Semua perhatian yang ia suka hilang. Dan satu-satunya cara mengembalikan itu semua adalah dengan meminta Geri untuk menjadi pacarnya.
Namun, Dinda lupa. Bersama Geri berarti juga bersama luka dan kecewa.
Lalu pada akhirnya, dia paham, hubungan mereka adalah bencana, dan merupakan gerbang awal dari sakitnya rasa patah hati.
Dan itulah sinopsis asli dari dari Novel Kisah Untuk Geri, penasaran bagaimana isi novelnya? Kuy, baca kisahnya di Novel Kisah Untuk Geri.
Berikut merupakan unsur intrinsik dari Novel Kisah Untuk Geri, diantaranya adalah:
Tema yang terdapat dalam Novel Kisah Untuk Geri yaitu mengisahkan tentang tema percintaan pada remaja SMA.
Alur yang digunakan dalam Novel Kisah Untuk Geri menggunakan alur maju.
Latar waktu yang digunakan dalam Novel Kisah Untuk Geri ini adalah pagi hari, siang hari, sore hari dan malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam Novel Kisah Untuk Geri ini adalah di Sekolah, Rumah Dinda yang mewah, rumah Dinda yang sederhana, di Rumah Geri, di Gor Futsaal, di Club, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sudut pandang yang digunakan dalam Novel Kisah Untuk Geri adalah menggunakan sudut pandang orang ketiga.
gaya bahasa sehari-hari yang sederhana mudah di pahami dan dimengerti oleh para remaja.
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah jangan pernah sombong ketika kita berada di atas. Karena jalannya kehidupan itu seperti roda berputar kadang ada di bawah dan kadang pula ada di atas.
Dan Alah juga maha membolak-balikan hati manusia dari benci menjadi cinta atau sebaliknya.
Berikut merupakan unsur ekstrinsik dari Novel Kisah Untuk Geri secara lengkap, diantaranya adalah:
Novel ini mengajarkan kita untuk saling tolong menolong terhadap siapa pun. Walaupun orang tersebut pernah menyakiti kita. Seperti yang dilakukan Dinda yang menolong Jiah ketika pingsan di kamar mandi.
Meski Jiah sangat membenci Dinda namun Dinda masih mau menolongnya.
Terus berusahalah dan jangan pantang menyerah seperti yang dilakukan oleh Dinda yang terus berusaha mengubah hidupnya menjadi orang yang lebih baik lagi.
Jadikanlah segala kesalahan masa lalu dan pelajaran untuk kita di masa depan. Ubahlah apa yang seharusnya di ubah.
Selanjutnya nilai moral yang terdapat dalam novel ini adalah kita akan tahu teman yang setia atau tidak ketika kita sedang berada di bawah. Kawan yang tak setia tidak mau ikut-ikutan berada di bawah mereka lebih baik menghindar.
Nilai pendidikan yang terkandung dalam novel ini adalah mengajarkan kita untuk terus semangat belajar meski ujian hidup ini terus menghadang.
Karena pendidikan itu penting. Dinda masih terus sekolah meski ia di hina oleh teman-temannya.
Adapun kelebihan dari Novel Kisah Untuk Geri diantaranya adalah:
Setelah mengetahui kelebihannya kita juga akan membahas tentang kekurangan dari Novel Kisah Untuk Geri, diantaranya adalah:
1. Ilustrasi gambar yang hanya sedikit dan itu diluar ekspektasi saya sebagai pembaca. Sebetulnya tidak masalah namun itu mengganggu setelah ada dan tidak adanya gambar.
2. Ada beberapa bagian yang alurnya terlalu memaksakan. Contoh pada saat menuju ending dimana Dinda dan Geri terlibat perang dingin dan halaman selanjutnya mereka sudah berbaikan itu terlalu memaksakan karena tidak ada penyelesaian yang berarti.
Terlepas dari kekurangan-kekurangannya di atas menurut saya novel ini merupakan novel yang sukses. Dimana para pembacanya sangat berminat untuk menantikan tayangan film yang diangkat dari novel ini.
Bagian akhir dari sinopsis novel Kisah Untuk Geri adalah pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut. Janganlah sombong ketika hidupmu berada di atas. Karena roda kehidupan pasti akan berputar.
Dan tolong menolonglah terhadap semua orang meski orang tersebut membenci kita. Dan teruslah memperbaiki diri kadang ujian merupakan sebuah uji coba untuk menjadikan kita naik kelas atau naik level kehidupan misal menjadi orang yang lebih baik lagi.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.