Jika kamu sedang atau bahkan sudah pernah duduk di bangku sekolah, kiranya materi suhu dan kalor pasti pernah dibahas.
Nah, jika kamu masih merasa bingung dengan keduanya bagaimana perbedaannya. Yuk simak penjelasan pada kesempatan sekarang, kamu akan tahu apa dan bagaimana suhu dan kalor di dalam kehidupan sehari-hari.
Suhu merupakan panas atau dinginnya suatu benda atau derajat panas atas suatu benda. Sedangkan di dalam fisika, suhu diartikan sebagai parameter yang dapat mengukur bagaimana tingkat energi kinetik rata-rata dari partikel pembentuk suatu benda.
Pada umumnya, benda yang panas akan memiliki suhu tinggi. Sedangkan benda dingin jelas akan memiliki suhu rendah.
Tinggi dan rendahnya suatu suhu pada benda, dapat dihitung secara kuantitatif menggunakan alat ukur. Bernama termometer. Alat pengukur tersebut menggunakan satuan dengan skala Celcius, Reamur, Fahrenheit hingga Kelvin.
Kendati demikian, skala yang biasa digunakan pada umumnya oleh masyarakat luas. Adalah skala Celcius.
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti sudah tidak asing dengan energi panas atau bahkan energi kalor. Mulai dari memasak atau mungkin memanaskan suatu hal.
Saat itulah terjadi perubahan suhu benda dimana kalor sudah bekerja. Perpindahan kalor diantara benda satu ke benda lain bisa berupa hantaran atau disebut konduksi. Penyinaran atau radiasi juga aliran atau konvensi.
Jadi, kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat berpindah dari satu benda ke suhu lebih tinggi ke benda suhu lebih rendah.
Bila keduanya ditemukan bersentuhan, maka dua benda yang memiliki suhu berbeda tersebut jika dipertemukan akan menjadi kalor. Mengalir atau berpindah.
Misalnya saja kamu mencampurkan air dingin dengan air panas, lalu kemudian akan menghasilkan air hangat.
Penting untuk dipahami, bahwa suhu serta kalor itu berbeda. Suhu memiliki nilai terukur, bisa menggunakan termometer. Sedangkan kalor, menjadi energi yang mengalir pada suhu bendar ke benda lainnya.
Di samping hal tersebut, pengertian kalor juga ternyata bisa disebut sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat tertentu untuk mendeteksinya maka perlu menggunakan alat pengukur suhu.
Secara alamiah, kalor akan berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah. Sehingga sifatnya cenderung menyamakan suhu kedua benda jika ada pertemuan atau saling bersentuhan.
Sebelum kamu dapat menyimpulkan apa yang menjadi perbedaan antara suhu dan kalor, kiranya terlebih dahulu mari perdalam membahas terkait dengan suhu.
Nah, berdasarkan dengan pengertian suhu pada pembahasan sebelumnya. Bisa diketahui bahwa ternyata sebuah benda bisa berubah jadi panas juga bisa berubah menjadi dingin.
Tentu beragam hal bisa jadi penyebab sebuah benda dapat memiliki suhu rendah, atau bahkan tinggi.
Nah, pada kesempatan kali ini kamu akan tahu beberapa faktor yang bisa memengaruhi suhu. Berikut ulasannya:
Ya, ternyata sudut datang matahari dapat memengaruhi suhu pada suatu benda. Jika sudut datangnya lurus, maka otomatis akan jauh lebih panas jika dibandingkan dengan sudut datangnya matahari dari arah miring.
Benar, jumlah radiasi yang diterima suatu bendar per satu hari atau bahkan perminggu dan perbulan. Hingga permusim dapat memengaruhi suhu.
Tempat juga dapat memengaruhi suhu, mulai dari pengaruh tempat lautan hingga daratan.
Dipengaruhi secara tidak langsung oleh pembawaan angin, apakah nantinya angin yang membawa panas atau bahkan angin membawa dingin.
Yakni panas yang disimpan dalam atmosfer bumi.
Bagaimana maksudnya? Maksudnya adalah tanah yang ditutupi vegetasi, maka temperaturnya akan lebih rendah jika dibandingkan dengan tanah tanpa menggunakan vegetasi.
Benar, ternyata tipe tanah juga dapat memengaruhi suhu. Semakin gelap tanah, maka akan semakin tinggi indeks suhunya, begitu pun sebaliknya.
Lalu hal terakhir yang menjadi faktor atas suhu, adalah dipengaruhi oleh ketinggian tempat di permukaan bumi.
Manusia memiliki tangan yang jelas langsung dapat merasakan suhu. Kendati demikian, perasaan dingin serta panas suatu bendar yang dapat dirasakan masing-masing manusia tidak sama. Ukuran tersebut hanya ukuran kualitatif saja, tidak mutlak dan tidak berdasarkan angka.
Dengannya, agar dapat menyatakan suhu secara sama antara satu orang dengan orang lainnya. Membutuhkan alat pengukur suhu. Agar dapat diukur secara kuantitatif dan berdasarkan angka secara jelas. Nah, apa saja alatnya?
Termometer pertama ini ternyata menggunakan sifat pemuaian pada logam, sehingga pengukuran suhu jadi lebih cepat serta tepat dilakukan.
Jenis alat satu ini ternyata biasa dipakai oleh dokter untuk mengukur badan dari pasiennya. Alat ini pun memang sering dipakai di bidang kesehatan sebagai pendeteksi atas adanya penyakit pada tubuh seseorang.
Kemudian alat pengukur suhu selanjutnya ada termometer inframerah, pada umumnya dapat dipakai untuk mengukur suhu tubuh saat pandemi. Alat pengukur suhu satu ini bisa mengukur suhu pada arteri dan tanpa menyentuh tubuh sama sekali.
Termometer ini menjadi alat pengukur suhu yang digunakan dalam sebuah ruangan. Guna memantau suhu di dalamnya.
Bisa dimanfaatkan oleh orang-orang yang berada di negara empat musim, gunanya agar dapat mengatur suhu di ruangan tertentu.
Kemudian alat kelima yang bisa digunakan untuk mengukur suhu, adalah termometer laboratorium. Biasanya digunakan untuk membantu kegiatan eksperimen atau sebuah penelitian.
Termometer satu ini biasanya menggunakan air raksa atau air alkohol untuk mengukur suhunya. Adapun suhu cairan yang dimasukkan bervariasi, bergantung dari kebutuhannya.
Agar lebih jelas lagi pembahasan antara suhu dan kalor, yuk pahami lebih detail mengenai kalor.
Dalam praktiknya, kalor akan bekerja menggunakan prinsip mengubah dua zat yang dipertemukan pun bersentuhan.
Masing-masing benda pada umumnya akan memiliki suhu yang lebih rendah dari nol secara mutlak. Jadi zat benda tersebut sudah pasti memiliki kalor.
Kandungan tersebut yang nantinya akan menjadi penentu seberapa kalor yang dimiliki suhu benda. Jika benda dipanaskan, maka akan menerima tambahan kalor. Sehingga nantinya suhu akan meningkat atau bertambah.
Sebaliknya, jika suatu zat tersebut didinginkan maka akan melepaskan kalor yang akan membuat suhunya menjadi turun.
Ya, ternyata kalor dapat mengubah wujud zat. Untuk beberapa jenis zat benda, kemudian diberikan kalor dalam satuan tertentu. Maka zat atas benda tersebut akan mengalami perubahan.
Misalnya saja dengan es yang dipanaskan atau diberi kalor, maka akan terjadi perubahan wujud. Dari semula yang asalnya padat, maka akan menjadi cair atau menjadi bentuk gas.
Bila proses pemanasan terus dilakukan, maka zat air tersebut akan berubah lagi jadi wujud zat gas. Hal tersebut dapat terjadi ketika zat yang akan berubah bentuk dari titik zat cair menjadi lebur benda.
Nah, bagaimana? Setelah pembahasan di atas. Apakah kamu sudah dapat menyimpulkan dan perbedaan bagaimana suhu dan kalor?
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.