Unsur kebahasaan teks negosiasi adalah bahasa yang digunakan dalam teks negosiasi agar mencapai sebuah kesepakatan. Agar lebih paham kamu bisa simak artikel ini sampai selesai.
Karena di artikel ini akan di bahas mengenai unsur kebahasaan teks negosiasi dan kaidah kebahasaan teks negosiasi.
Yuk, simak selengkapnya penjelasan di bawah ini!
Sebelum membahas mengenai unsur kebahasaan teks negosiasi dan kaidah kebahasaan. Kamu perlu memahami pengertian dari teks negosiasi baik secara umum maupun menurut para ahli, yaitu:
Secara umum teks negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial yang biasanya berfungsi sebagai media untuk mencapai suatu penyelesaian bersama.
Antara pihak yang memiliki perbedaan kepentingan.
Pihak tersebut akan berusaha menyelesaikan perbedaan yang muncul dengan cara berinteraksi dan mencari solusi dengan tidak merugikan salah satu pihak.
Berdasarkan pengertian di atas maka negosiasi dilakukan karena pihak yang memiliki kepentingan perlu memuat sebuah kesepakatan mengenai masalah yang sedang menuntut penyelesaian bersama.
Dengan tujuan untuk mengurangi perbedaan kepentingan dari setiap pihak yang terlibat.
Agar tercapai tujuan yang sama setiap kedua belah pihak maka buatlah kesepakatan yang tidak merugikan kedua belah pihak.
Dan berikut merupakan pengertian teks negosiasi menurut para ahli diantaranya adalah:
Pengertian teks negosiasi adalah suatu teks yang berbentuk interaksi sosial dan berguna untuk mencari kesepakatan antara pihak yang punya kepentingan berbeda.
Dari pengertian di atas bisa kita lihat bahwa konteks yang dibawa adalah teks. Pastinya negosiasi yang terjadi di sini mayoritas berbentuk teks mau pun kata-kata dan dialog.
Pengertian teks negosiasi menurut Ross adalah negosiasi sebagai sebuah cara dalam menyampaikan informasi terkait apa yang kita inginkan, apa yang kita harapkan, dan apa yang kita dambakan dari orang lain.
Teks negosiasi yang di buat untuk mencapai sebuah kesepakatan juga harus memperhatikan unsur kebahasaannya, yaitu:
Teks negosiasi dapat merupakan dialog tawar menawar untuk mencapai kesepakatan antara dua belah pihak.
Maka dari itu, menggunakan kalimat persuasif menjadi unsur kebahasaan yang pertama dalam teks negosiasi.
Penggunaan kalimat yang persuasif ini akan membantu untuk membujuk atau mengajak salah satu pihak dalam menarik perhatiannya. Contohnya teks negosiasi pembeli dan penjual.
Unsur kebahasaan teks negosiasi yang kedua dalam teks negosiasi adalah dengan menggunakan kalimat deklaratif merupakan kalimat pernyataan, yang digunakan untuk menyampaikan informasi maupun berita tentang suatu hal.
Unsur kebahasaan selanjutnya menngunakan bahasa yang sopan juga menjadi unsur kebahasaan teks negosiasi lainnya.
Bahasa yang sopan dalam pembuatan teks negosiasi akan membuat komunikasi yang terjadi antara kedua belah pihak yang terlibat dalam negosiasi menjadi untuk lebih baik untuk di lakukan.
Selanjutnya yaitu menggunakan kalimat yang efektif kalimat yang singkat, padat, jelas, serta mudah di pahami.
Meski menggunakan kalimat efektif kalimat yang digunakan dalam teks negosiasi harus bisa membuat informasi tersampaikan dengan baik.
Konjungsi adalah ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, atau antarkalimat.
Konjungsi yang digunakan dapat memiliki berbagai fungsi yaitu menghubungkan kalimat yang sederajat dan menghubungkan kalimat yang bertingkat.
Karena teks negosiasi berbentuk dialog maka membutuhkan penggunaan kalimat langsung.
Adanya kalimat kesepakatan teks negosiasi menunjukan apakah penawaran yang dilakukan disepakati atau tidak oleh pihak-pihak yang bernegosiasi.
Berikut merupakan kaidah kebahasaan teks negosiasi, yaitu:
Teks negosiasi akan mengandung tiga jenis kalimat yaitu kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Karena teks negosiasi sama seperti percakapan sehari-hari.
Kaidah kebahasaan dalam teks negosiasi haruslah menggunakan kalimat untuk menyatakan keinginan.
Kalimat ini berguna untuk menyampaikan keinginan, harapan, atau kepentingan dari salah satu pihak kepada pihak lainnya.
Dalam menyampaikan kesepakatan dari keinginan salah satu pihak atau semua pihak, maka pihak lainnya biasanya akan menyatakan syarat tertentu.
Sama seperti unsur kebahasaan kaidah kebahasaan menggunakan konjungsi bedanya kaidah kebahasaan ini konjungsi ini digunakan adalah konjungsi penyebab.
Setelah memahami unsur kebahasaan teks negosiasi dan kaidah kebahasaannya. Berikut merupakan beberapa contoh teks negosiasi, yaitu:
(Pembeli): “Selamat siang Bu, permisi.”
(penjual): “Mari mas, ada yang bisa di bantu?”
(pembeli): “Disini menyediakan kain satin silk warna seagreen?”
(penjual): “Ada mas, mau butuh berapakah?”
(pembeli) : “Ada 50 M?”
(penjual): “Ada mas, satu warna atau mau tambah warna lain?”
(pembeli): “Hanya warna itu saja, jadi berapa pak?”
(penjual): “80.000/meter mas.”
(pembeli): “Wah, tidak bisa diskon kan saya beli banyak?”
(penjual): “Baik mas, saya kasih diskon 10 %”
(pembeli): “Wah bener pak? Baik pak, kalau begitu saya deal saya butuhkan 50 M. Bisa bungkus rapi pak?”
(penjual): “Baik mas.”
Nina: “Lis, hari ini aku boleh meminjam buku catatan tadi, tidak?”
Lilis:”Yah, belum bisa, soalnya aku ingin mempelajarinya”.
Nina: “Satu hari saja tidak boleh? Besok sudah pasti aku kembalikan”
Lilis: “Memangnya, kenapa kamu meminjam catatan hari ini?”
Nina: “Tadi aku ketinggalan ketika Pak Guru sedang menulis catatan di papan tulis.”
Lilis: “Apakah kamu benar kalau besok akan mengembalikannya?”
Nina: “Benar, Lis. Saya janji akan mengembalikannya besok”
Lilis: “Baiklah, aku akan pinjamkan, buku catatanku”
Nina: “Terimakasih Lis, Lis sudah meminjamkan buku catatan”
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.