Unsur-unsur yang tidak terdapat dalam teks cerita sejarah adalah unsur-unsur yang diluar dari unsur teks cerita sejarah. Cerita di bangun oleh dua unsur yaitu intrinsik dan juga ekstrinsik.
Teks cerita sejarah di bangun berdasarkan kronologi waktu suatu peristiwa sejarah dan unsur-unsur yang membangunnya. Seperti unsur intrinsik yaitu tema, penokohan, alur, konflik, gaya bahasa, latar dan lain halnya.
Sedangkan unsur ekstrinsik cerita sejarah yaitu merupakan unsur luar yang turut membangun teks cerita sejarah atau bisa di sebut sebagai segala macam unsur yang mempengaruhi kehadiran karya sastra tersebut.
Unsur-unsur yang tidak terdapat dalam teks cerita sejarah adalah unsur-unsur diluar dari unsur intrinsik dan ekstrinsik teks cerita sejarah, seperti :
Yang bukan merupakan unsur dari teks cerita sejarah adalah kalimat persuasi karena kalimat persuasi merupakan kalimat yang bertujuan untuk meyakinkan, mengajak, merayu atau membujuk pembaca untuk melakukan sesuatu.
Dan hal tersebut tidak ada di unsur-unsur atau pun ciri dan kaidah kebahasaan dari teks cerita sejarah.
Tidak adanya pengaruh dari subjektivitas penulis karena teks cerita sejarah merupakan cerita yang di buat sesuai dengan fakta dan data yang sebenar-benarnya.
Berikut merupakan unsur-unsur teks cerita sejarah, diantaranya adalah:
Unsur ini ada dalam komposisi di cerita tersebut. Unsur inilah yang membangun cerita sejarah dari dalam. Unsur intrinsik di dalamnya termasuk:
• Tema
• Plot cerita
• Penokohan atau penggambaran watak dan kehidupan tokoh-tokohnya
• Sudut pandang penulis
• Latar yaitu gambaran mengenai tempat, waktu, dan suasana dimana tokoh tersebut hidup
Unsur ekstrinsik ini ada di luar karya sastra. Unsur ini memang tidak berdasa langsung dan membangun sebuah cerita sejarah dari dalam, tapi keberadaannya turut mempengaruhi terciptanya sebuah karya.
Apa saja yang masuk dalam unsur ekstrinsik dalam cerita sejarah? Berikut diantaranya adalah:
• Bukti rekaman ketinggian, kebesaran, dan kegemilangan pemerintahan di suatu masa tertentu.
• Unsur bias yang diwujudkan dalam sikap bias pengarang
• Coran pencitraan berupa fakta sejarah dan mitos
• Unsur politik misal perebutan kekuasaan, perang dunia, pemberontakan, dan lain sebagainya.
• Unsur ekonomi yang menonjol pada masa tersebut. Misal perikanan, pertanian, perkebunan, tanam paksa, kerja paksa dan lain-lain.
• Unsur sosial misalnya kasta yang ada pada zaman dulu antara Pejabat, Raja, dan rakyat jelata. Ada juga kisah tentang bangsawan dan rakyat.
Berikut ini adalah ciri-ciri teks cerita sejarah, dan berikut ciri-cirinya:
Berikut di bawah ini merupakan kaidah kebahsaan teks cerita sejarah yang benar adalah:
Kaidah kebahasaan yang pertama dari teks cerita sejarah adalah menggunakan kalimat bermakna lampau. Kalimat yang bermakna lampau di tandai dengan kata-kata yang menyatakan bahwa kalimat tersebut sudah selesai.
Hal tersebut di tandai dengan penggunaan kata telah, sudah, terbukti, dan lain-lain.
Contoh:
• Prajurit-prajurit yang telah diperintahkan membersihkan gedung bekas asrama telah menyelesaikan tugasnya.
Kalimat tersebut menggunakan konjungsi kronologis atau temporal. Terlihat pada penggunaan kata seperti: sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian.
Contoh
• Mula-mula pertikaian berkisar pada kelakuan Trenggono yang begitu sampai hati membunuh abangnya sendiri, kemudian di perkuat oleh ……
Penggunaan kalimat tak langsung sebagai upaya menceritakan seorang tokoh oleh pengarang.
Ditandai dengan penggunaan kata mengatakan bahwa, menceritakan tentang, menurut, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan atau menuturkan.
Contoh:
• Mengapa Sultan tak menyatakan sikap tentang menentang usaha portugis untuk …..?
Kata kerja Verab ini merupakan jenis kata kerja yang mengekspresikan respons seseorang terhadap suatu tindakan, keberadaan, atau pengalaman. Kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau di rasakan oleh tokoh.
Contoh:
• Jawaban itu mengecewakan para musafir
• Gajah Mada Sependapat dengan jalan pikiran Senopati Gajah Enggon
Kata kerja ini adalah kata kerja yang digunakan untuk menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa. Kata kerja material ini menunjukan subjek melakukan sesuatu perbuatan.
Karena perbuatannya bersifat material sehingga dapat di lihat atau kasad mata. Kata-kata yang digunakan seperti berlari, melempar, menulis, memegang, tersenyum, menangis, tertawa dan lain sebagainya.
Contoh:
• Pada suatu kali, kaki kuda Demak akan mengepulkan debu di seluruh bumi Jawa.
• Sang Adipati telah menjatuhkan titah………
Selanjutnya kaidah kebahasaan teks cerita sejarah adalah banyaknya menggunakan kalimat langsung. Hal ini ditandai banyaknya dialog seperti:
“Mana surat itu?”
“Ampun, Gusti Adipai, Patik takut maka Patik bakar: “Surat apa, Nyi Gede, lontar ataukah kertas?”
Menggunakan kata sifat yang menggambarkan Tokoh, Tempat, atau Peristiwa.
Kalimat ini menggunakan kata-kata seperti prihatin, khawatir, wibawa dan lain-lain
Contoh
• Pangeran Seda Lepen? Orang menunggu dan menunggu dengan perasaan Prihatin terhadap keselamatan wanita tua itu.
• Dari apa yang terjadi itu terlihat betapa besar wibawa Gajah Mada, bahkan beberapa prajurit harus mengakui wibawa yang dimiliki Gajah Mada jauh lebih besar dari wibawa Jayanegara.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.