Bagi kamu yang sedang mencari contoh jurnal umum perusahaan dagang kamu bisa simak artikel ini sampai selesai akan dijelaskan pengertian, fungsi hingga contoh jurnal umum tersebut secara lengkap. Yuk, simak artikel ini sampai selesai ya!
Jadi, sebelum membahas contoh jurnal umum perusahaan dagang alangkah baiknya kamu ketahui dulu apa itu jurnal umum perusahaan dagang.
Jurnal umum adalah tempat atau media untuk mencatat seluruh transaksi keuangan perusahaan di periode tertentu keuangan perusahaan di periode tertentu secara sistematis.
Sedangkan perusahaan dagang adalah industri yang berkegiatan di sektor pokok bidang usahanya adalah membeli barang dari penyuplai kemudian dijual lagi ke konsumen. Tetapi pihak penjual tidak perlu memperbarui bentuk barang yang akan ditawarkan.
Nah, jurnal umum perusahaan dagang ini juga memiliki fungsi dan berikut beberapa fungsi dari jurnal umum perusahaan dagang, diantaranya adalah:
Yaitu jurnal adalah aktivitas mencatat seluruh transaksi keuangan secara berurutan dan kronologis.
Dan selanjutnya fungsi jurnal adalah pencatatan lengkap, rinci, dimana seluruh transaksi dengan sumbernya harus dicatat tanpa terkecuali.
Kemudian fungsi jurnal adalah fungsi analis terhadap transaksi untuk menentukan akun harus debet atau kredit.
Jurnal adalah perintah untuk memposting buku besar baik yang debet atau kredit sesuai dengan analisis jurnal.
Yaitu jurnal yang memberikan keterangan aktivitas perusahaan dengan jelas. Singkatnya, fungsi jurnal umum perusahaan dagang adalah untuk mengidentifikasi seluruh transaksi keuangan yang telah terjadi.
Selain memiliki fungsi jurnal umum perusahaan dagang yaitu ada jenis-jenis jurnal umum perusahaan dagang dan berikut penjelasan lengkapnya adalah:
Jurnal umum periodik adalah jurnal yang dipakai oleh perusahaan yang menjual barang dengan harga relatif murah namun sering terjadi. Dalam jurnal umum periodik, perpindahan barang baik yang masuk atau keluar tidak di catat.
Namun, pencatatan transaksi menggunakan metode ini menyebabkan persediaan barang tidak dapat diketahui setiap saat karena pencatatan dilakukan secara berkala di periode akhir.
Jenis jurnal umum perusahaan dagang yang kedua adalah jurnal umum perpetual, yaitu jurnal yang digunakan perusahaan untuk menjual barang dengan harga mahal. Namun jarang jarang terjadi.
Pencatatan keuangan degan metode jurnal umum dibandingkan metode periodik karena dilakuakn secara terus menerus di setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan.
Nah, berikut contoh jurnal umum perusahaan dagang dari PT. Karya Usaha Maju memiliki transaksi sebagai berikut di bawah ini.
PT. Karya Usaha Maju Jurnal Umum Per Maret 2022 | |||
Tanggal | Keterangan | Debit | Kredit |
3 Maret | Pembelian | 2.000.000 | |
Utang Dagang | 2.000.000 | ||
10 | Piutang dagang | 500.000 | |
Penjualan | 500.000 | ||
kas | 300.000 | ||
Penjualan | 300.000 | ||
15 | Beban Sewa | 1.000.000 | |
Kas | 1000.000 | ||
17 | Retur penjualan dan potongan harga | 200.000 | |
Piutang dagang | 200.000 | ||
20 | Kas | 280.000 | |
Potongan penjualan | 20.000 | ||
Piutang dagang | 300.000 | ||
21 | Beban angkut penjualan | 50.000 | |
Kas | 50.000 | ||
22 | Piutang dagang | 800.000 | |
Penjualan | 800.000 | ||
25 | Beban iklan | 200.000 | |
Kas | 200.000 | ||
31 | Kas | 780.000 | |
Ptongan penjualan | 20.000 | ||
Piutang dagang | 800.000 | ||
Total | 6.150.000 | 6.150.000 |
Setelah mengetahui contoh jurnal umum perusahaan dagang berikut kami juga jelaskan yaitu, diantaranya adalah:
Pertama untuk membuat jurnal umum dengan benar kamu harus memahami persamaan dasar akuntansi.
Persamaan dasar akuntansi yakni:
Aset = Utang + Modal
Yang kemudian diperluas menjadi:
Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – beban)
Dan pemahaman persamaan dasar akuntansi yang dimaksud juga berkaitan dengan kelompok-kelompok akun yang masuk di dalamnya.
Misalnya piutang usaha masuknya kelompok aset, persediaan juga masuk ke dalam aset dan lain sebagainya.
Untuk membuat jurnal umum ada lima akun yang perlu kamu tahu posisi saldo normalnya yaitu aset (harta/aktiva), utang (kewajiban), modal, pendapatan, beban.
Jika langkah pertama berupa pengetahuan maka langakh selanjutnya merupakan langsung dalam praktik. Dan untuk dapat menuliskan transaksi pada jurnal kamu harus memiliki bukti transaksi.
Dan bukti transaksi merupakan dasar yang sangat penting untuk pencatatan sebuah transaksi keuangan pada sebuah jurnal, karena tanpa adanya bukti transaksi tidak dapat di catat pada jurnal. Contohnya bukti transaksi berupa nota, faktur, kuitansi, dan invoice dan lain sebagainya.
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi transaksi dan tidak semua transaksi yang boleh di catat yakni transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan dan dapat dinilai dengan satuan moneter.
Oleh karena itu, kamu harus mengidentifikasi transaksi sebelum melakukan pencatatan sehingga hasil pencatatan nantinya benar. Lalu tentukan pengaruh terhadap posisi keuangan.
Dan yang terakhir kamu melakukan pencatatan ke dalam jurnal proses pencatatan atau pembukuan transaksi ke dalam jurnal disebut dengan penjurnalan.
Maksudnya setiap transaksi yang dicatat akan berdampak pada dua posisi keuangan debit da kredit dalam jumlah yang sama. pencatatannya seperti:
Selanjutnya adalah membuat autofilter, kriteria, fungsi dan penyesuaian terhadap kebutuhan jurnal dan fungsinya.
Berikut manfaat jurnal umum perusahaan dagang diantaranya adalah:
Demikian contoh jurnal umum perusahaan dagang yang perlu kamu ketahui dan beberapa tahapan cara membuatnya semoga artikel ini bermanfaat!
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.