Buat kamu yang saat ini sedang menyusun karya ilmiah, tentu penting banget untuk mengetahui cara menulis footnote dengan benar.
Karena kamu kamu pasti akan mengambil berbagai sumber lain yang akan digunakan dalam penulisan karya ilmiah kamu tersebut.
Nah, footnote (catatan kaki) memiliki peran penting untuk digunakan dalam penulisan karya ilmiah tersebut. Guna menjadi referensi relevan agar karya ilmiah kamu lebih bagus & bernilai.
Baik penyusunan makalah, skripsi atau pun tesis pasti perlu menggunakan footnote (catatan kaki).
Buat kamu yang belum tahu cara buatnya, di artikel ini akan saja jelaskan. Kamu akan belajar cara membuat footnote (catatan kaki) sebentar lagi di sini, lanjut baca!
Footnote atau catatan kaki adalah keterangan baik berupa penjelasan atau pun komentar yang ditulis pada bagian bawah pada setiap lembar atau akhir bab karya ilmiah.
Footnote ini fungsinya untuk menuliskan penjelasan atau keterangan tertentu pada sumber referensi yang diambil agar pembaca bisa memahami dengan baik kutipan tersebut.
Sederhananya, footnote atau catatan kaki ini adalah penjelasan tentang dari mana asal usul sumber referensi yang diambil dan kenapa ambil kutipan tersebut.
Dengan mengambil kutipan dari sumber referensi, karya ilmiah akan lebih credible. Di samping itu, adanya footnote yang menjelaskan sumber referensi akan menambah pemahaman pembaca tentang materinya.
Cara menulis footnote (catatan kaki) ini sangat mudah. Namun kamu harus perhatikan format penulisannya terlebih dahulu.
Kamu baca dulu format penulisan Footnote di bawah sebelum kamu mulai menulisnya. Lalu pahami dengan baik format penulisannya.
Langkah-langkah menulis footnote:
Hal yang perlu diperhatikan ketika menulis footnote:
Di antara sekian banyak orang, beberapa di antaranya masih ada yang belum tahu apa yang membedakan antara footnote dan daftar pustaka.
Meski keduanya merupakan cutatan atau catatan referensi, keduanya memiliki banyak perbedaan.
Daftar Pusaka:
Footnote:
Baik dari bentuk ataupun format penulisannya, masih ada banyak hal yang membedakan antara keduanya.
Beberapa tujuan pembuatan footnote di antaranya yaitu:
Footnote memiliki fungsi yang sangat penting dalam penulisan karya ilmiah. Baik jurnal, makalah, ataupun skripsi dan karya ilmiah lainnya, penting sekali menggunakan footnote.
Setidaknya ada 4 fungsi footnote (catan kaki), yaitu:
Adanya footnote dapat memberikan informasi kuat tentang rujukan yang digunakan dalam karya ilmiah yang ditulis.
Pembaca bisa mengetahui dan memahami dengan baik mengenai fakta ataupun bukti-bukti tertentu yang digunakan.
Pembaca bisa membaca sumber referensi yang digunakan penulis sebagai rujukan karya ilmiahnya.
Footnote akan memberikan informasi tambahan dari materi yang sudah ditulis.
Materi akan lebih luas sehingga pembaca akan dapatkan informasi baru dari karya ilmiah yang mereka baca.
Footnote juga bisa memberikan informasi tambahan lain. Kita bisa membuat footnote untuk memberikan informasi tambahan kepada para pembaca.
Pembaca bisa mendapatkan informasi yang lebih luar dari materi yang mereka dapatkan.
Footnote atau catatan kaki juga menjadi bukti resmi referensi yang diambil. Kamu bisa menuliskan dari mana sumber referensi tersebut berasal.
Dilihat dari jenisnya, Footnote itu terbagi menjadi 2 bagian, di antaranya yaitu:
Footnote lengkap adalah jenis footnote yang ditulis secara lengkap mulai dari:
Sedangkan footnote singkat adalah jenis footnote yang ditulis secara singkat. Footnote ini terbagi lagi menjadi 3, yaitu:
–Loc.cit atau loco citato, penulisannya hanya: nama pengarang loc.cit (tanpa menuliskan nomor halaman).
–Op.cit atau opere citato, cara penulisannya: nama pengarang, op.cit nomor halaman.
–Ibid atau Ibidum, Cara menuliskan footnote ini yaitu ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
Dalam penulisan catatan kaki atau footnote, kamu juga harus menuliskan beberapa unsur penting. Jangan sampai ada unsur yang terlewat, di antaranya yaitu:
Kamu wajib menuliskan nama lengkap pengarang dari kutipan yang diambil. Namun cukup tuliskan nama saja tidak perlu diikuti dengan gelar.
Tuliskan juga judul kutipan yang kamu ambil. Tuliskan dengan baik dan benar. Perhatikan EYD nya.
Selain itu, bagian penting lainnya yang harus kamu cantumkan dalam penulisan footnote adalah tahun terbit.
Cek tahun berapa sumber referensi yang kamu ambil tersebut diterbitkan.
Untuk memperjelas kutipan, kamu juga harus melampirkan nomor halaman yang kamu jadikan referensi.
Ini sangat penting dan wajib ada pada footnote yang dibuat. Dengan menuliskan nomor halaman pembaca dapat menemukan secara jelas di jurnal mana dan halaman berapa kamu mengambilnya.
Selain harus paham cara menulis footnote (catatan kaki), kamu juga harus memahami dengan baik ketentuan penulisan footnote.
Jika kamu ingin membuat footnote perhatikan hal-hal berikut ini nih:
1. Nomor penanda Footnote (catatan kaki) harus ditulis seperti pangkat di bagian atas, atau mirip seprti pada penulisan kuadrat.
Namun penulisannya tidak sampai satu spasi. Ukuran penanda ini juga sedikit lebih kecil. Contohnya penanda footnote itu kurang lebih seperti ini [1].
2. Nama Pengarang Footnote (catatan kaki)juga harus ditulis sesuai dengan urutan nama asli penulisanya. Gelar atau jabatan seperti Hj., Ir., Prof., Dr., DRS., MM, dan lainnya tidak perlu ditulis.
3. Judul buku referensi yang dijadikan footnote (catatan kaki) harus dicetak miring (italic) jika dibuat dengan Microsoft Word. Tapi jika kamu ketika dengan mesin tik, cukup digaris bawahi saja.
4. Apabila sumber referensi kamu itu berasal dari majalah, surat kabar, atau buku yang ditulis oleh 2-3 orang, maka nama mereka harus dicantumkan semua.
5. Jika penulisnya lebih dari 3 orang, maka yang ditulis di footnote (catatan kaki) adalah nama pengarang pertama, kemudian diikuti oleh tulisan “dkk.” (dan kawan-kawan) atau et al.
6. Tapi, jika sumber referensi yang kamu ambil itu berasal dari internet, maka footnote (catatan kaki) yang ditulis harus ditulis seperti pada contoh di bawah.
Untuk mempermudah kamu memahami cara menulis footnote dengan mudah, berikut ini saya tuliskan contoh footnote (catatan kaki) dari berbagai sumber.
Jika referensi footnote yang kamu ambil itu ditulis 1 orang, maka format penulisan footnote nya adalah seperti ini:
Nomor kutipan Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.
Contohnya seperti berikut:
Jika sumber referensi kutipan yang kamu ambil itu ditulis oleh lebih dari 2-3 penulis, maka format penulisannya kurang lebih seperti ini:
Nomor kutipan Nama Pengarang 1 dan Nama Pengarang 2, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.
Adapun contoh penulisan footnote 2-3 penulis, yaitu:
Jika kutipan yang kamu ambil itu ditulis lebih dari 3 orang, maka format penulisan footnote nya yaitu seperti ini:
Nomor kutipan Nama Pengarang dkk, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.
Adapun contoh cara menulis footnote nya yaitu sebagai berikut:
Jika kamu ambil referensi footnote itu dari internet, maka format penulisannya adalah seperti ini:
Nomor kutipan Author, “Judul Artikel dicetak miring” (URL web, Tanggal Akses, Tahun).
Jika sumber referensi kamu berasal dari koran, maka format penulisannya adalah seperti ini:
Nomor kutipan Nama Penulis, “Judul Tulisan dicetak miring” (Sumber kutipan, Tanggal Terbit, Tahun), Halaman.
Adapun contoh cara menulis footnote dari koran adalah seperti ini:
Dari uraian di atas bisa kita pahami bahwa cara menulis footnote itu sangat mudah. Kamu bisa membuatnya menggunakan Microsoft Word dengan menggunakan format khusus.
Footnote ditulis dengan menggunakan format tertentu sesuai dengan asal mula referensi yang dijadikan footnote.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.