Cara Menulis Footnote (Catatan Kaki), Contoh & Penjelasan

Buat kamu yang saat ini sedang menyusun karya ilmiah, tentu penting banget untuk mengetahui cara menulis footnote dengan benar.

Karena kamu kamu pasti akan mengambil berbagai sumber lain yang akan digunakan dalam penulisan karya ilmiah kamu tersebut.

Nah, footnote (catatan kaki) memiliki peran penting untuk digunakan dalam penulisan karya ilmiah tersebut. Guna menjadi referensi relevan agar karya ilmiah kamu lebih bagus & bernilai.

Baik penyusunan makalah, skripsi atau pun tesis pasti perlu menggunakan footnote (catatan kaki).

Buat kamu yang belum tahu cara buatnya, di artikel ini akan saja jelaskan. Kamu akan belajar cara membuat footnote (catatan kaki) sebentar lagi di sini, lanjut baca!

Apa Itu Footnote (Catatan Kaki)?

Footnote atau catatan kaki adalah keterangan baik berupa penjelasan atau pun komentar yang ditulis pada bagian bawah pada setiap lembar atau akhir bab karya ilmiah.

Footnote ini fungsinya untuk menuliskan penjelasan atau keterangan tertentu pada sumber referensi yang diambil agar pembaca bisa memahami dengan baik kutipan tersebut.

Sederhananya, footnote atau catatan kaki ini adalah penjelasan tentang dari mana asal usul sumber referensi yang diambil dan kenapa ambil kutipan tersebut.

Dengan mengambil kutipan dari sumber referensi, karya ilmiah akan lebih credible. Di samping itu, adanya footnote yang menjelaskan sumber referensi akan menambah pemahaman pembaca tentang materinya.

Cara Membuat Footnote (Catatan Kaki)

Cara menulis footnote (catatan kaki) ini sangat mudah. Namun kamu harus perhatikan format penulisannya terlebih dahulu.

Kamu baca dulu format penulisan Footnote di bawah sebelum kamu mulai menulisnya. Lalu pahami dengan baik format penulisannya.

Langkah-langkah menulis footnote:

  1. Tempatkan kursor di halaman dokumen MS word yang akan dibuat footnote
  2. Blok teks atau paragraf yang akan dibuat footnote
  3. Kemudian pada menu bar pilih dan klik “referensi”
  4. Pilih dan klik “catatan kaki” atau footnote
  5. Kamu akan dibawa ke bagian footer
  6. Di sana akan muncul angka kecil di bagian atas sebagai tanda nomor footnote
  7. Silahkan kamu ketikan keterangan, komen atau pun penjelasan terkait dengan referensi yang kamu ambil sesuai dengan catatan kaki yang akan kamu buat
  8. Jika sudah selesai, klik di bagian tengah teks dokumen
  9. Selesai

Hal yang perlu diperhatikan ketika menulis footnote:

  1. Penulisan footnote dipisahkan oleh garis panjang 14 karakter
  2. Footnote ditulis dengan satu spasi
  3. Harus diberikan nomor (otomatis jika pakai MS word)
  4. Nomor pada footnote ditulis dengan jarak 6 karakter dari margin kiri
  5. Apabila footnote lebih dari satu baris, pada baris kedua atau selanjutnya dimulai seperti margin teks yang biasanya tepat pada margin bagian sebelah kiri
  6. Jika footnote lebih dari satu maka jarak antar catatan kaki dengan catatan kaki yang lainnya sama seperti jarak spasi pada teks
  7. Footnote harus ditulis pada halaman yang sama, apabila terlalu panjang sebaiknya kurangi jumlah kata pada teksnya
  8. Footnote berjarak 3 centimeter dengan margin bagian bawah
  9. Apabila pengarang 2-3 orang, harus ditulis semuanya, tapi jika pengarangnya lebih dari 3 orang, cukup tulis nama pengarang pertama sisanya ditulis et.al., atau dkk
  10. Nama pengarang harus ditulis sesuai nama aslinya, termasuk gelar dan pangkat
  11. Judul buku atau sumber referensi harus diberi garis bawah dan bercetak miring
  12. Ibid, digunakan jika catatan kaki yang satu dengan yang lainnya memiliki keterangan sama
  13. Op.cit. dipakai jika mengutip dari dua sumber yang sama tapi ditulis pada footnote yang tidak berurutan
  14. LOC.cit. digunakan sama seperti yang diatas tapi digunakan pada halaman yang sama yang telah disisipi oleh referensi yang lain
  15. Jika referensi dari artikel atau buku, penulisannya hampir sama dengan daftar pustaka hanya saja nama penulisnya tidak dibalik

Perbedaan Footnote (Catatan Kaki) dan Daftar Pustaka

Di antara sekian banyak orang, beberapa di antaranya masih ada yang belum tahu apa yang membedakan antara footnote dan daftar pustaka.

Meski keduanya merupakan cutatan atau catatan referensi, keduanya memiliki banyak perbedaan.

Daftar Pusaka:

  • Berisi daftar rujukan baik buku, majalah, jurnal ataupun karya ilmiah tertentu
  • Ditulis di bagian akhir buku
  • Ditulis di halaman terpisah dengan judul “Daftar Pustaka”
  • Sifatnya wajib

Footnote:

  • Berisi teks penjelasan atau komentar dari rujukan yang dipakai
  • Menjelaskan kalimat yang dijadikan rujukan
  • Ditulis pada bagian bawah halaman
  • Tidak dibuat halaman terpisah, melainkan menyatu dengan teks yang jadi rujukan
  • Bentuknya kecil dengan bagian angka bagian depannya sebagai nomor footnote

Baik dari bentuk ataupun format penulisannya, masih ada banyak hal yang membedakan antara keduanya.

Tujuan Pembuatan Footnote (Catatan Kaki)

Beberapa tujuan pembuatan footnote di antaranya yaitu:

  • Penjelasan referensi atau rujukan yang digunakan
  • Menguatkan sumber referensi
  • Pembuktian sumber tulisan
  • Memberikan tambahan referensi
  • Menguatkan uraian materi
  • Merujuk pada bagian paling penting

Fungsi Footnote (Catatan Kaki)

Footnote memiliki fungsi yang sangat penting dalam penulisan karya ilmiah. Baik jurnal, makalah, ataupun skripsi dan karya ilmiah lainnya, penting sekali menggunakan footnote.

Setidaknya ada 4 fungsi footnote (catan kaki), yaitu:

1. Keterangan Rujukan

Adanya footnote dapat memberikan informasi kuat tentang rujukan yang digunakan dalam karya ilmiah yang ditulis.

Pembaca bisa mengetahui dan memahami dengan baik mengenai fakta ataupun bukti-bukti tertentu yang digunakan.

Pembaca bisa membaca sumber referensi yang digunakan penulis sebagai rujukan karya ilmiahnya.

2. Memperluas Konteks Materi

Footnote akan memberikan informasi tambahan dari materi yang sudah ditulis.

Materi akan lebih luas sehingga pembaca akan dapatkan informasi baru dari karya ilmiah yang mereka baca.

3. Memberikan Informasi Tambahan

Footnote juga bisa memberikan informasi tambahan lain. Kita bisa membuat footnote untuk memberikan informasi tambahan kepada para pembaca.

Pembaca bisa mendapatkan informasi yang lebih luar dari materi yang mereka dapatkan.

4. Bukti Referensi Resmi

Footnote atau catatan kaki juga menjadi bukti resmi referensi yang diambil. Kamu bisa menuliskan dari mana sumber referensi tersebut berasal.

Macam-Macam Footnote (Catatan Kaki)

Dilihat dari jenisnya, Footnote itu terbagi menjadi 2 bagian, di antaranya yaitu:

1. Footnote Lengkap

Footnote lengkap adalah jenis footnote yang ditulis secara lengkap mulai dari:

  • Nama pengarang
  • Judul buku
  • Nama
  • Nomor seri (jika ada)
  • Jumlah jilid (jika ada)
  • Nomor cetakan
  • Nama penerbit
  • Tahun terbit, dan
  • Nomor halaman

2. Footnote Singkat

Sedangkan footnote singkat adalah jenis footnote yang ditulis secara singkat. Footnote ini terbagi lagi menjadi 3, yaitu:

Loc.cit atau loco citato, penulisannya hanya: nama pengarang loc.cit (tanpa menuliskan nomor halaman).

Op.cit atau opere citato, cara penulisannya: nama pengarang, op.cit nomor halaman.

Ibid atau Ibidum, Cara menuliskan footnote ini yaitu ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.

Unsur-unsur Footnote (Catatan Kaki)

Dalam penulisan catatan kaki atau footnote, kamu juga harus menuliskan beberapa unsur penting. Jangan sampai ada unsur yang terlewat, di antaranya yaitu:

1. Nama Penulis

Kamu wajib menuliskan nama lengkap pengarang dari kutipan yang diambil. Namun cukup tuliskan nama saja tidak perlu diikuti dengan gelar.

2. Judul Tulisan

Tuliskan juga judul kutipan yang kamu ambil. Tuliskan dengan baik dan benar. Perhatikan EYD nya.

3. Tahun Terbit

Selain itu, bagian penting lainnya yang harus kamu cantumkan dalam penulisan footnote adalah tahun terbit.

Cek tahun berapa sumber referensi yang kamu ambil tersebut diterbitkan.

4. Nomor Halaman yang Dikutip

Untuk memperjelas kutipan, kamu juga harus melampirkan nomor halaman yang kamu jadikan referensi.

Ini sangat penting dan wajib ada pada footnote yang dibuat. Dengan menuliskan nomor halaman pembaca dapat menemukan secara jelas di jurnal mana dan halaman berapa kamu mengambilnya.

Ketentuan Penulisan Footnote (Catatan Kaki)

Selain harus paham cara menulis footnote (catatan kaki), kamu juga harus memahami dengan baik ketentuan penulisan footnote.

Jika kamu ingin membuat footnote perhatikan hal-hal berikut ini nih:

1. Nomor penanda Footnote (catatan kaki) harus ditulis seperti pangkat di bagian atas, atau mirip seprti pada penulisan kuadrat.

Namun penulisannya tidak sampai satu spasi. Ukuran penanda ini juga sedikit lebih kecil. Contohnya penanda footnote itu kurang lebih seperti ini [1].

2. Nama Pengarang Footnote (catatan kaki)juga harus ditulis sesuai dengan urutan nama asli penulisanya. Gelar atau jabatan seperti Hj., Ir., Prof., Dr., DRS., MM, dan lainnya tidak perlu ditulis.

3. Judul buku referensi yang dijadikan footnote (catatan kaki) harus dicetak miring (italic) jika dibuat dengan Microsoft Word. Tapi jika kamu ketika dengan mesin tik, cukup digaris bawahi saja.

4. Apabila sumber referensi kamu itu berasal dari majalah, surat kabar, atau buku yang ditulis oleh 2-3 orang, maka nama mereka harus dicantumkan semua.

5. Jika penulisnya lebih dari 3 orang, maka yang ditulis di footnote (catatan kaki) adalah nama pengarang pertama, kemudian diikuti oleh tulisan “dkk.” (dan kawan-kawan) atau et al.

6. Tapi, jika sumber referensi yang kamu ambil itu berasal dari internet, maka footnote (catatan kaki) yang ditulis harus ditulis seperti pada contoh di bawah.

5 Contoh Footnote (Catatan Kaki)

Untuk mempermudah kamu memahami cara menulis footnote dengan mudah, berikut ini saya tuliskan contoh footnote (catatan kaki) dari berbagai sumber.

1. Contoh Footnote 1 Penulis

Jika referensi footnote yang kamu ambil itu ditulis 1 orang, maka format penulisan footnote nya adalah seperti ini:

Nomor kutipan Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.

Contohnya seperti berikut:

  • ¹Ahmad Mustofa, Lembayung Cinta di Jakarta, (Jakarta: PT Mizan Store, 1990), hlm100.
  • ²Muhammad Riyandi, Metode Pembelajaran Interaktif (Bandung: Asy-Syariah, 2010), hal. 123.
  • ³Ibrahim Fatih, Sejarah Perkembangan PKI di Indonesia (Surabaya: PT. Gramedia, 2010), hal. 55.

2. Contoh Footnote 2-3 Penulis

Jika sumber referensi kutipan yang kamu ambil itu ditulis oleh lebih dari 2-3 penulis, maka format penulisannya kurang lebih seperti ini:

Nomor kutipan Nama Pengarang 1 dan Nama Pengarang 2, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.

Adapun contoh penulisan footnote 2-3 penulis, yaitu:

  • ¹Joko Susilo dan Ahmad Riyandi, Struktur Molekul (Bandung: Bina Sanjaya, 1993), hal. 101-105.
  • ²Ahmad Sabil dan Rian Riyandi, Struktur Atom & Molekul (Jakarta: Light Pen, 2000), hal. 41-55.
  • ³Abdul Holil, Rapi Ahmad, Bagas Taruna, Belajar Bahasa Sunda, (Bandung: Gramedia, 2010), hlm 30.

3. Contoh Footnote Lebih dari 3 Penulis

Jika kutipan yang kamu ambil itu ditulis lebih dari 3 orang, maka format penulisan footnote nya yaitu seperti ini:

Nomor kutipan Nama Pengarang dkk, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.

Adapun contoh cara menulis footnote nya yaitu sebagai berikut:

  • ¹Malik Ibrahim dkk, Bahasa Inggris Level 3 (Bandung: PT. Gramedia Pustaka, 2012), hal. 7.
  • ²Muhammad Nuzul, dkk. Bahasa dan Sastra Inggris, (Garut: Citra Perkasa, 2015), hlm, 78.
  • ¹Sri Lasmi dkk, Bahasa Sunda Vol 3 (Garut : PT. Guna Media, 2004), hal. 12.

4. Contoh Footnote dari Internet

Jika kamu ambil referensi footnote itu dari internet, maka format penulisannya adalah seperti ini:

Nomor kutipan Author, “Judul Artikel dicetak miring” (URL web, Tanggal Akses, Tahun).

  • ¹Putra Hatta, “Contoh footnote” (https://kontenius.com/contoh-makalah/, Diakses pada 12 Januari 2022, 19:15)
  • ²Emanuel Abraham, “High Sea Piracy: Crisis in Aden” (https://mustakim.org/ref, diakses pada tanggal 20 April 2011 jam 10.47)

5. Contoh Footnote dari Koran

Jika sumber referensi kamu berasal dari koran, maka format penulisannya adalah seperti ini:

Nomor kutipan Nama Penulis, “Judul Tulisan dicetak miring” (Sumber kutipan, Tanggal Terbit, Tahun), Halaman.

Adapun contoh cara menulis footnote dari koran adalah seperti ini:

  • ¹Susilo, “Peran Ayah Dalam Pendidikan Anak di Rumah” (Ebisnis, 02 April, 2015), Hal. 22.
  • ²Fatih, “Mengajak Anak TK Belajar Membaca” (Global, 14 Juni, 2019) Hal. 2.
  • ¹Bambang, “Perang di Ponegoro” (Elbina, 05 Juli, 2016), Hal. 21.
  • ²Ahmad, “Belajar Membaca 1 Minggu” (Grasindo, 27 Juni, 2021) Hal. 12.

Penutup

Dari uraian di atas bisa kita pahami bahwa cara menulis footnote itu sangat mudah. Kamu bisa membuatnya menggunakan Microsoft Word dengan menggunakan format khusus.

Footnote ditulis dengan menggunakan format tertentu sesuai dengan asal mula referensi yang dijadikan footnote.

Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.

Artikel Menarik Lainnya: