Cerpen Kemarau: Identitas, Sinopsis, Intrinsik & Ekstrinsik

Cerpen kemarau merupakan sebuah cerita pendek keren dari seorang penulis yang sudah profesional yaitu Andrea Hirata. banyak karyanya yang sangat best seller.

1 Promo 3

Dalam cerpen ini penulis mengkritik tentang pemerintahan di gabungkan dengan cerita mengenai kerinduan seorang anak terhadap kenangan manis ayahnya.

Identitas Cerpen Kemarau

Judul CerpenKemarau
PenulisAndre Hirata
Penerbitsurat kabar Kompas
Kategoricerpen
Tahun Terbit2010

Sinopsis Cerpen Kemarau

Cerpen kemarau merupakan kisah dari bujang yaitu sebagai aku dalam tokoh utama di cerpen kemarau tersebut. Dalam cerpen ini sarat akan kritik terhadap pemerintah.

Sang tokoh merasa kecewa terhadap pemerintah. Hal itu terlihat dari penggalan cerita kemarau tersebut seperti di bawah ini.

“baru belakangan ini diketahui jawabannya, yaitu di depan patung itu kini dipasang papan reklame dan disitu para politisi sering berbusa-busa membanggakan program-program mereka,.. yang menyimpan misteri politik misteri politik republik ini.

Karena aku terpana menatap propaganda yang dikoarkan politisi di papan reklame itu, megah bertalu-talu tentang perubahan-perubahan yang akan mereka buat.

1 Promo 3

Lalu selanjutnya diakhir cerita Andrea Hirata menuliskan “sepuluh tahun telah hangus sejak terakhir aku melamun di rongsokan kapal keruk itu”.

Jam besar di tengah kota masih menunjukan jam 5 saat kutinggalkan kampungku dulu. Dan sekarang ketika aku kembali pulang jam besar itu masih menunjukan waktu pukul 5 dan musim masih kemarau.

“mau kemana kau bujang?” sepuluh tahun telah lewat, apa dia tidak punya pertanyaan lain? malas aku menjawabnya. Lagi pula aku tengah terpana menatap propaganda para politisi di papan reklame.

Periode demi periode telah berganti mereka telah berkoar tentang perubahan namun jam besar yang berada di depan hidung mereka rusak selama 56 tahun tetap rusak selama 56 tahun, dan para pejuang 45 tetap mengacungkan tinjunya pada mereka.

1 Promo 3

“mau pergi kesungai” jawabku dalam hati. Lalu melenggang pergi. Tapi sungguh merana.

Sampai disana yang kutemui hanya semilir angin dan riak-riak halus gelombang. Bangkai keruk itu telah lenyap, macam telah disulap seorang illusionist.

Dan kata si penjual tebu kapal keruk itu sudah di potong-potong menjadi besi kiloan. Aku terhenyak sirna sudah kenangan manis itu, lenyap sudah kebanggaan masa kecilku itu, hapus sudah kebudayaan itu.

Dikampung kami, arkaelog industri telah di landa tsunami. Saat itu, rasanya ingin aku memanjat patung itu dan bergabung dengan pejuang 45.

1 Promo 3

Namun, tak kulakukan, karena aku sudah terlambat untuk pulang, sudah sore. Ku lihat jam besar itu sudah pukul 5. Musim masih kemarau saat aku kembali ke jakarta dan hidup berlangsung seperti biasa.

Dapat disimpulkan dari cerita cerpen kemarau yaitu mengisahkan seorang pemuda kampung yang merasa bosan akan keadaan daerah tempat ia tinggal.

Ia bermaksd ingin menuju sungai tempat merapatnya sebuah kapal keruk yang penuh dengan kenangan dari ayahnya.

Namun, ditengah perjalanan dia merenungkan tentang nasib indonesia mulai dari kampunya yang minim fasilitas, hingga ke calon pemimpin yang sibuk berkampanye janji-janji palsu yang hanya omong kosong doang.

1 Promo 3

Buktinya tak ada pembangunan apapun bahkan jam dinding besar di dekat hidung mereka saat kampanye pun tak bisa diperbaiki. Miris sekali indonesiaku.

Baca juga: Sinopsis Cerpen Kasur Tanah

Kelebihan & Kekurangan Cerpen Kemarau

Seperti cerpen-cerpen lainnya bahwa cerpen kemarau karya Andrea Hirata ini pun memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan dari cerpen kemarau, diantaranya:

1. Kelebihan Cerpen Kemarau

Kelebihan dari cerpen kemarau diantaranya adalah:

1 Promo 3
  • Cerpen kemarau ini menyajikan jalan cerita yang sederhana namun berkesan sehingga membuat pembaca tidak merasa bosan.
  • Penokohan dalam cerpen langsung terarah sehingga lebih mudah dipahami.
  • Konflik dalam cerpen kemarau ini lebih sederhana.
  • Cerpen disajikan secara ringkas yang dapat di baca sekali duduk dan tidak banyak menyita waktu namun pesan dan amanat tersampaikan dengan jelas.

2. Kekurangan Cerpen Kemarau

Kekurangan dari cerpen kemarau karya Andrea Hirata ini memiliki kekurangan yaitu masih adanya kata-kata yang kurang di pahami atau kurang pamiliar di kalangan awam seperti hulu balang antah berantah.

Jika kata-kata tersebut di artikan mungkin pembaca akan mengerti. Keseluruhan cerpen ini sangat bagus mengangkat kehidupan nyata dan menyentil pemerintah tentang kampanye yang kebanyakan janji palsu.

Di lihat dari kelebihan-kelebihannya tentunya kekurangan cerpen tersebut tidaklah cukup berarti.

Unsur Intrinsik Cerpen Kemarau

Berikut ini merupakan unsur intrinsik dari cerpen kemarau karya Andrea Hirata, diantaranya:

1 Promo 3

1. Tema

Tema yang di ambil dalam cerpen tersebut sesuai nama cerpennya yaitu kemarau atau bisa dengan kata lain keadaan kemarau di wilayah indonesia di bagian Belitong.

2. Tokoh dan Penokohan

Tokoh yang terdapat dalam cerpen kemarau tersebut yaitu tokoh bujang atau tokoh aku yang merupakan tokoh utama dalam cerita pendek kemarau tersebut.

Dan juga penjual tebu merupakan tokoh tambahan dari cerita pendek kemarau.

1 Promo 3

3. Alur

Alur yang digunakan dalam cerpen ini yaitu alur campuran yaitu alur maju dan juga laur mundur.

4. Latar Tempat

Latar tempat pada cerita pendek kemarau di bagi menjadi 2 yaitu latar utama dan latar pendukung. Latar utama dari cerpen ini adalah kamar-kamar sempit dan latar pendukung seperti Museum/kebun binatang, Monumen Patung Pejuang 45.

5. Latar Waktu

Latar waktu dalam cerpen kemarau karya Andrea Hirata dapat di lihat dari kutipan berikut:
“Barangkali karena hawa panas yang tak mau menguap dari kamar-kamar sempit yang di muat tujuh anak. Barangkali lantaran mertua makin cerewet karena gerah. Barangkaii karena musi kemarau terlanjur berkepanjangan, kampung kami menjadi sangat tidak enak setelah bulan maret sampai september.”

6. Sudut Pandang

Sudut pandang dalam cerpen kemarau karya Andrea Hirata ini memiliki sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama yaitu Andrea Hirata sendiri sebagai tokoh utamanya.

7. Amanat

Amanat yang terdapat dalam cerpen kemarau ini yaitu memuat banyak sekali kritikan terhadap pemerintah khususnya pemerintahan daerah yang masih mencari kedudukan dengan kampanye janji-janji palsu namun tidak adanya pembangunan yang berarti di daerah tersebut.

Baca juga: 4 Cerpen Malam Pernikahan Romantis

Unsur Ekstrinsik Cerpen Kemarau

Unsur ekstrinsik dari cerpen kemarau karya Andrea Hirata ini diantarnya adalah:

1. Nilai Moral

nilai moral yang tidak baik dari cerpen kemarau ini adalah bagaimana sikap pemerintah yang selalu berkampanye dengan janji-janji kosong tapi nyatanya setelah 10 tahun Bujang kembali kampung tersebut masih tetaplah sama tak ada perubahan.

2. Nilai Sosial

Nilai sosial yang terkandung dalam cerpen tersebut kisah aku yang meceritakan ayah dan kawan-kawan ayahnya dulu bekerja sebagai pekerja di tambang timah.

Dan mereka selalu berangkat bersama menggunakan truk yang menjemput ayah setiap pukul 2 dinihari. Dari cerita tersebut kita dapat mengetahui bahwa jalinan sosial di kampung tersebut terjalin dengan baik.

3. Nilai Agama

Dalam cerpen tersebut adanya kata asalamualaikum menandakan bahwa agama sang tokoh tersebut merupakan tokoh yang memiliki agama muslim.

4. Nilai Budaya

Di kampung tersebut ada sebuah museum sekaligus kebun binatang. Dan dalam museum tersebut jika dimasuki harus melepaskan alas kaki atau sandal dan mengucapkan asalamualaikum demi menghormati tombak-tombak karatan peninggalan hulu balang antah barantah.

Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.

You might also like

Portal Informasi Buku, Novel, Cerita dan Soal-Soal Pelajaran

Menu