Cerpen tentang kemerdekaan akan membangkitkan rasa patriotisme dan nasionalisme kita sebagai warga negara Indonesia. Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI tinggal menghitung hari.
mari kita meriahkan hari kemerdekaan dengan kegiatan berliterasi.
Berikut cerita-cerita yang penuh insfirasi tentang kemerdekaaan bisa kamu simak secara mudah di artikel ini.
Berikut ini adalah contoh cerpen tentang kemerdekaan dengan ide cerita yang seru dan menarik:
Guru di SMP Pertiwi telah mengumumkan bahwa kegiatan untuk memeriahkan 17 agustus semua kelas akan melakukan lomba membersihkan kelas.
Ketika kelas VII dan kelas IX sibuk mempersiapkan dari jauh jauh hari yaitu dari tanggal 11 mereka sudah mulai mempersiapkan kelas mereka sedemikian rupa.
Namun ada satu kelas yaitu kelas VIII yang masih belum mempersiapkan apa-apa mereka begitu biasa saja ketika melihat yang lain sibuk. Budi merupakan ketua kelas dari kelas VIII tersebut.
Pada tanggal 13 agustus ada salah seorang teman Budi yaitu Arif mulai protes kepada Budi kenapa kelas kita tidak ikut lomba seperti kelas yang lain dan Budi pun menjawab.
“kita membersihkannya nanti saja setelah dekat tanggalnya”
Arif : “mengapa begitu? kita bisa kan memulainya dari sekarang”
Budi: “karena aku gak mau tiap hari buang sampah padahal itu bukan hari piketku” dengan nada sedikit tinggi.
Arif dan teman-temannya yang lain pun mulai saling menatap sadar atas kesalahan masing-masing yang sering kali lupa membersihkan sampah di kelas ketika di hari piket.
Budi: “bukan aku tak mau lomba seperti yang lain tapi aku ingin tidak hanya aku yang membersihkannya, meski aku sebagai ketua kelas tapi apa aku harus terus membersihkan tempat sampah” dengan nada mulai sedikit tenang
Teman-teman: “maafkan kami, Budi kami sadar telah lalai dan tak akan mengulangi kesalahan kami, kami janji akan membuah sampah pada tempatnya dan piket di hari piket dengan benar.
Budi : “’maafkan aku juga yang selama ini diam tidak berani menegur kalian, baiklah kita mulai mengerjakan mulai besok dengan bergotong royong”
Teman-teman: “baiklah” mereka akhirnya sibuk melakukan bebersih kelas secara gotong royong dan suka ria.
Di salah satu sekolah tepatnya di SD Pelita Bangsa untuk memeriahkan acara hari kemerdekaan adanya lomba makan kerupuk. Semua peserta berbondong-bondong untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Lomba ini merupakan lomba yang cukup diminati bagi anak karena caranya cukup mudah dan bisa makan enak tentunya kerupuk adalah sebuah makanan ringan yang cukup terkenal di indonesia.
Ketika semua persiapan telah di mulai ada 10 gantungan kerupuk di setiap jajarannya setiap anak mulai memilih di bagian mana mereka ingin berdiri. Namun ada salah satu anak yang cukup menjadi perhatian.
Dia bernama Nadia dia merupakan seorang anak SD kelas satu. Dia memakai kursi untuk mengikuti lomba makan kerupuk tersebut. Sehingga sang guru pun bertanya.
Guru: “ mengapa membawa kursi Nadia untuk apa?”
Nadia: “kata Umi kalau makan itu tidak boleh berdiri kita harus duduk selain sunnah itu juga merupakan prilaku yang baik dan sopan.”
Guru pun mulai mengangguk-ngangguk mengucapkan terima kasih kepada Nadia telah mengingatkan kita semua
Hingga dari saat itu tidak lagi ada lomba kerupuk yang berdiri namun lomba makan kerupuknya sambil duduk.
Aku bernama Irfan, aku bersekolah di SD Pertiwi kemarin bapak guru Budi telah mengumumkan bahwa siswa kelas 5 dan kelas 6 harus mengikuti upacara di lapangan Desa.
Hari ini pukul setengah lima pagi aku sudah bangun lalu mandi dan mempersiapkan segalanya. Ketika aku mulai menyetrika baju tak sengaja saku bajuku kemasukan setrika karena terlalu cepat hingga membuat saku baju robek.
Aku mulai bingung karena ini adalah seragamku satu satunya yang masih layak. Aku berpikir sejenak benda apa yang bisa menolongku sekarang. Agar saku baju ini bisa menempel kembali.
Aku tak ingin memberi tahu ibu. Aku tau ibu begitu sibuk dengan cetakan tempe-tempenya. Dan bahan membuat tempe sedang melambung tinggi kadang upah dari membuat tempe yang tak seberapa hanya cukup untuk kami makan.
Tak ada niatan aku untuk ingin mengganti seragam. Namun kini karena kecerobohanku saku bajunya terkoyak aku tidak tinggal diam karena ini sudah jam 6 pagi aku tak akan sempat untuk menjahitnya maka aku menggunakan double tip dari tempat pensilku.
Akhirnya benda itu dapat menolongku untuk sementara aku bisa ikut upacara bendera untuk memeriahkan hari kemerdekaan. Hanya ini yang bisa aku lakukan ikut memeriahkan meski arti sebuah merdeka dari keluargaku yang lepas dari kemiskinan belum juga usai.
Kami masih terjajah dengan harga-harga yang melambung tinggi, kami masih terjajah dengan sulitnya mencari pekerjaan kami masih terjajah dengan kata kemiskinan.
Anak-anak SMA kelas XI sedang sibuk berlatih mengibarkan bendera merah putih untuk pelaksanaan upacara di hari kemerdekaan yang tinggal 3 hari lagi. Di ujung gerbang sana ada sesebapak yang memperhatikan salah seorang murid.
Sebut saja namanya Siti, dia adalah salah seorang siswa cerdas di kelasnya nilainya sangat bagus dan dia cukup aktif dalam bidang ektrakulikuler di sekolah sehingga di setiap kegiatan dia selalu mengikuti.
Sama hal nya seperti sekarang dia menjadi petugas pembawa bendera untuk upacara kemerdekaan nanti. Namun ada satu hal yang mengganjal di hati Siti sekarang.
Sepatu usangnya ternyata sudah tidak bisa layak pakai lagi karena keseringan berlatih tambalan di sisi kiri tengahnya sudah mulai terkoyak lagi. Namun hal tersebut tak menyurutkan Siti untuk mengikuti upacara tersebut.
Karena baginya menjadi pengibar bendera adalah sebuah kebanggaan untuk bisa di persembahkannya kepada orangtuanya. Selain banyak prestasinya yang lain namun Siti ingin di momen kemerdekaan tersebut dia bisa mempersembahkan sesuatu yang spesial untuk orang tuanya.
Di ujung gerbang sekolah seperti biasa sesebapak memperhatikan murid-murid yang sedang berlatih. Dan besok merupakan hari kemerdekaan 17 agustus dan artinya hari ini adalah hari terakhir untuk latihan.
Ada yang lain dari bapak di ujung gerbang dia tidak hanya memperhatikan tapi memanggil salah seorang dari murid-murid yang sedang berlatih dia melambaikan tangan pada Siti.
Dan ternyata bapak tersebut menjinjing sepatu untuk anaknya tersebut. Sang bapak yang hanya penarik becak ini mengumpulkan uang dari beberapa minggu yang lalu saat kami mulai melihatnya di ujung gerbang.
17 agustus tahun 45 itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa indonesia……
Semua anak-anak paduan suara bernyanyi dengan penuh suka cita dan penuh semangat. Kami kelas 4 di tugas untuk menjadi paduan suara di acara upacara kemerdekaan 17 agustus yang ke 77 tahun.
Kami bangga menjadi paduan suara, suara gemuruh semangat kami mencerminkan diri kami yang cinta akan tanah air ini yaitu Indonesia. Setiap bait kami hayati.
“Makna kemerdekaan bagi kalian sebagai pelajar adalah mengisi kemerdekaan dengan hal yang bermanfaat untuk nusa dan bangsa menjadi siswa siswi yang berprestasi , berakhlak dan juga menjadi pelopor kemajuan bangsa”
Itulah kata-kata pak Budi yang selalu kami ingat wali kelas 4 kami. Beliau selalu memberikan semangat untuk siswa siswinya. Sehingga di hari upacara ini paduan suara kami begitu mantap dan sangat bersemangat hingga mensukseskan Upacara Hari kemerdekaan.
Beberapa contoh cerpen tentang kemerdekaan di atas dibuat dengan ide cerita sendiri. Sehingga tidak heran jika bahasa yang digunakan dalam ceritanya masih kaku.
Tapi ini adalah salah satu tulisan terbaik saya yang dipersembahkan untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.