Drama dibedakan berdasarkan bentuk, cerita, hingga sarana penyajiannya. Lantas apa saja jenis drama berdasarkan cerita? Kenali pengertian drama, jenis drama, unsur, ciri-cirinya, hingga struktur drama.
Drama merupakan salah satu karya sastra yang mementaskan sebuah cerita. Sama seperti karya sastra novel maupun cerpen terdapat beberapa unsur dan jenisnya cukup banyak.
Sebelum mengenal jenis drama berdasarkan cerita, mari kenali pengertian drama menurut ahli.
Drama menurut KBBI merupakan gambaran kehidupan setiap watak yang dipentaskan. Dalam pementasan nya, drama didukung komposisi dialog antar tokoh, syair, bahkan didukung prosa.
Drama merupakan pertunjukan karya seni yang melibatkan gerak setiap tokoh. Umumnya cerita yang dipentaskan merupakan cerminan dari setiap unsur kehidupan baik sikap maupun tingkah laku manusia.
Berikut ini jenis drama berdasarkan cerita
Jenis drama berdasarkan cerita yang pertama adalah drama tragedi, umumnya bercerita tentang kesedihan. Contoh drama tragedi antara lain Romeo dan Juliet karya William Shakespeare.
Drama komedi menceritakan suara yang riang gembira di dalamnya menyisipkan guyonan. Contoh drama komedi karya sastrawan Indonesia saat ini antara lain Ben Go Tun karya Saini KM.
Drama komedi sangat digemari penonton karena lelucon dan kelucuan selama pementasan berlangsung. Selain berisi komedi, drama komedi juga mengikuti unsur dan kaidah yang ter struktur.
Jenis drama berdasarkan cerita lainnya ada opera, dalam sebuah pementasan opera tak hanya menceritakan sebuah kisah tapi didukung musik. Setiap tokoh berperan sebagai sarana untuk mendukung suasana pada cerita.
Melodrama adalah drama yang diiringi melodi dan musik, drama ini berasal dari opera. Selain diiringi alat musik, setiap tokoh ikut bernyanyi dan menarik mengikuti alunan musik.
Jenis drama berdasarkan cerita berikutnya dikenal dengan farce yang juga dikenal dengan dagelan.
Umumnya, dagelan ini hampir sama dengan drama komedi yang ringan serta lucu. Cerita drama ini menuntut pemainnya untuk melakukan adegan lucu sesuai naskah.
Tablo merupakan salah satu jenis drama menampilkan aspek gerak seperti tarian mengikuti naskah. Sepanjang pertunjukan, tokoh akan melakukan gerakan dengan banyak arti.
Sendratari merupakan jenis drama yang menggabungkan antara seri tari dan pementasan drama. Seri tari di dalam sendratari ini mengungkapkan ekspresi dan dialog melalui gerakan. Contoh sendratari yang populer adalah kisah ramayana.
Ada banyak jenis drama, selain jenis drama berdasarkan cerita ada juga berdasarkan kuantitas percakapannya.
Jenis drama yang satu ini hanya mengandalkan gerak tubuh tanpa dialog.
Berikutnya adalah drama yang menggunakan sedikit kata. Kalau pantonim tidak menggunakan kata-kata dari awal hingga akhir, pada drama mini kata masih ada sedikit kata-kata.
Selain itu didukung juga dengan bunyi dari setiap tokoh, bunyi tersebut bisa kata atau hanya suara.
Monolog merupakan jenis drama yang menampilkan cerita dari 1 tokoh. Tokoh tersebut yang terus bercerita atau berperan selama pementasan.
Terakhir, drama yang menampilkan pementasan tokoh melibatkan dialog dan gerakan.
Naskah drama terdiri dari beragam unsur penting, berikut ini daftarnya:
Unsur intrinsik dalam drama melibatkan beragam unsur yang ada di dalam drama itu sendiri. Simak daftar lengkapnya berikut ini.
Di dalam drama pasti ada tokoh atau penokohan, tokoh sebagai karakter di dalam cerita. Sementara itu penokohan terdiri dari gambaran yang menceritakan mengenai tokoh tersebut.
Latar sering dikenal dengan setting dalam cerita, biasanya melibatkan aspek tempat, waktu, serta suasana yang digambarkan.
Sebuah drama memerlukan alur atau rangkaian kejadian di dalam cerita tersebut. Alur ini akan menunjukkan hukum sebab akibat dalam cerita. Umumnya, alur dijadikan patokan untuk memahami pola dan peristiwa.
Tema sendiri dipahami sebagai gagasan utama dalam sebuah drama. Unsur intrinsik yang satu ini sangat berkaitan dengan tokoh, penokohan, alur, serta latar cerita.
Amanat adalah pesan atau makna yang ingin diungkapkan oleh penulis naskah drama. Setelah menyaksikan pementasan drama, penonton akan menyimpulkan sendiri amanat yang terkandung di dalam cerita.
Kebalikan dari unsur intrinsik, ada juga unsur ekstrinsik karena berada di luar teks drama. Apa saja yang termasuk ke dalam unsur ekstrinsik dalam drama?
Drama memiliki sejumlah ciri-ciri secara umum, berikut ini daftarnya:
Drama tak hanya memiliki unsur dan ciri, tapi juga terdiri dari struktur berikut ini 5 struktur yang ada dalam drama.
Babak adalah peristiwa-peristiwa yang akan membuat drama jadi utuh. Babak juga dikenal dengan episode sama seperti dalam sinetron. Akan tetapi, durasi dalam babak lebih singkat berbeda dengan serial drama maupun sinetron.
Sementara itu, adegan tentang peristiwa biasanya dapat dikenali dari perubahan tempat, waktu, serta tokoh. Contohnya, tokoh A bercakap-cakap dengan tokoh C lalu pindah latar tempat lalu bertemu dengan tokoh lain.
Dialog adalah percakapan antar tokoh atau dialog dengan dirinya sendiri. Dalam pementasan, dialog sangat penting karena membuat pertunjukan jadi ada artinya.
Prolog merupakan babak pembukaan dalam drama yang isinya mengenai gambaran terkait drama yang berlangsung.
Epilog merupakan bagian penutup dalam drama atau kesimpulan yang telah dipentaskan dalam drama. Dalam struktur drama, epilog juga terdiri dari pesan maupun makna.
Sebelum dipentaskan, drama hanya berbentuk naskah hasil karya penulis. Di dalam teks naskah tersebut ada beberapa kaidah bahasa yang biasanya digunakan penulis.
Ada beberapa jenis drama berdasarkan cerita maupun kuantitas percakapannya. Selain itu, drama merupakan karya sastra yang disusun dalam bentuk dialog kemudian dipentaskan dengan dukungan gerak tubuh setiap tokoh.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.