Nada dasar musik merupakan hal pertama yang harus kamu pahami sebelum belajar main alat musik maupun bernyanyi. Kenali segala hal mengenai nada, tangga nada, serta hal-hal yang berkaitan dengan nada.
Nada dasar musik adalah nada yang dijadikan penentu susunan dalam tangga nada. Unsur yang satu ini memiliki frekuensi tertentu, semakin tinggi frekuensinya semakin tinggi juga nada-nya.
Bunyi atau nada tidak sama dengan not, kalau not adalah simbol dari nada. Berapakah nada dasar pokok dalam musik? Dalam satu rangkaian nada terdapat 7 nada pokok yang ditandai dengan angka 1-7 dan dinamai dengan A-B-C-D-E-F-G.
Dalam nada dasar musik, kamu akan mengenal tangga nada dan interval nada. Kenali dulu mengenai istilah-istilah tersebut melalui informasi berikut.
Sumber https://tambahpinter.com/nada-dasar-musik/#Pengertian_Nada
Kalau nada dikenal sebagai bunyi yang harmonis dan teratur, sementara itu tangga nada merupakan urutan nada secara bertahap. Nada yang awal ini dijadikan dasar dalam menentukan susunan sebuah tangga nada.
Nada memiliki bunyi dan tingkatan yang berbeda-beda, oleh sebab itu kamu harus memahami urutan posisi nada. Tangga nada dasar terdiri dari 1-1-1/2-1-1-1-1/2 susunan ini merupakan tangga nada Do=C.
Ada 2 jenis tangga nada mulai dari kres (#) dan mol (b). Biasanya susunannya dari nada paling rendah hingga tinggi secara berurutan.
Sumber https://tambahpinter.com/nada-dasar-musik/#Pengertian_Nada
Selain mengenal tangga nada, kamu juga harus memahami interval nada yang dikenal dengan jarak antara bunyi 1 dengan yang lainnya. Jaraknya, bisa dari nada ke atas atau jarak nada ke bawah.
Berikut ini beberapa jenis interval sesuai jarak nada:
Nada dasar musik memiliki 4 sifat penting yang sangat berpengaruh. Hal itu berkaitan dengan nada tinggi, panjang, maupun warnanya. Berikut ini sifat-sifat dari setiap nada.
Sifat nada yang pertama dikenal dengan pitch atau tinggi nada yang menentukan tinggi rendahnya suatu bunyi yang dihasilkan. Biasanya, pitch ditentukan oleh frekuensi serta getarannya.
Sifat yang kedua adalah intensitas nada yang kurang lebih sama dengan pitch. Intensitas nada berkaitan dengan keras atau lembutnya nada yang harus dihasilkan.
Warna nada sangat berkaitan dengan karakter suara setiap penyanyi. Selain itu, warna suara sering disebut dengan timbre. Lewat warna nada inilah, pendengar dapat merasakan kualitas bunyi antara suara serta instrumen yang dimainkan.
Untuk menghitung panjang nada, biasanya ditentukan oleh ketukan. Dalam nada dasar musik, panjang nada dikenal dengan durasi nada yang berbunyi.
Tangga nada ini umumnya terbagi ke dalam 3 jenis, namun masing-masing variasinya mempunyai komponen lagi. Agar tidak bingung, simak penjelasan jenis tangga nada dasar musik berikut ini.
Diatonis memiliki 7 nada yang berbeda dalam 1 oktaf, umumnya di akhiri dengan 1 nada yang berulang-ulang. Selain itu, jarak not serta nada adalah 1 dan 1/2 contoh C mayor, nada dimulai dari do lalu A minor.
Pahami jenis tangga nada diatonis berikut ini.
Sumber https://www.gramedia.com/literasi/tangga-nada/#2_Mengenal_Tangga_Nada_Pentatonis
Jarak interval nada dasar musik major antara 1 – 1 – 1/2 – 1 – 1 – 1 – 1/2 . Umumnya, nada ini menghasilkan bunyi semangat dan riang gembira pada musik yang dihasilkan.
Lagu populer yang menggunakan nada musik mayor terdiri dari Berkibarlah Benderaku, Bangun Pemudi Pemuda, Balonku, dll.
Sumber https://www.gramedia.com/literasi/tangga-nada/#2_Mengenal_Tangga_Nada_Pentatonis
Aturan jarak interval nada minor terdiri dari 1 – 1/2 – 1 – 1 – 1/2 – 1- 1. Nada minor terdiri dari 8 not contohnya La, Si, Do, Re, Mi, Fa, Sol, dan La. Sementara itu, formula tangga nada minor terdiri dari 1, 2b, 3, 4, 5b, 6b, 7.
Kebalikan dari nada major, lagu yang dihasilkan dengan nada minor biasanya lagu-lagu sedih seperti Kelinciku, Indonesia Pusaka, serta Hymne Guru.
Pentatonis merupakan tangga nada yang biasanya digunakan dalam musik. Umumnya, terdiri dari 5 jenis nada yang berbeda dalam 1 oktaf. Umumnya, musisi menggunakan tangga nada pentatonis untuk menciptakan musik modern dan tradisional.
Ada 2 jenis tangga pentatonis yakni pelog dan salendro, keduanya sering ditemukan saat seseorang memainkan alat musik gamelan. Simak penjelasan mengenai jenis nada pentatonis.
Pelog terdengar menyenangkan, ada 5 nada yang digunakan dalam pelog antara lain do, mi, fa, sol, serta si. Beberapa lagu menggunakan nada pelog mulai dari Ngusak Asing, Gundul-gundul Pacul, Pitik Tukung, Karatagan Pahlawan, dll.
Sebenarnya, nada salendro sama dengan pelog namun nada ini lebih riang jarak antara intervalnya lebih kecil. Bandingkan antara lagu Pitik Tukung dengan Lir Ilir atau Cing Cakeling. Nada salendro terdiri dari do, re, mi, sol, serta la.
Sumber https://tambahpinter.com/nada-dasar-musik/#Pengertian_Nada
Ketiga nada kromatis yang terdiri dari 12 nada dengan susunan setengah nada pada setiap not. Nada yang satu ini dikenal turunan dari diatonis mayor, namun dipecah lagi jadi 1/2.
Umumnya, tangga nada kromatis ditemukan pada lagu jazz, rohani, pop, serta lagu rock. Lagu populer dengan nada kromatis antara lain Bungong Jeumpa dari Aceh. Biasanya, nada ini digunakan untuk menurunkan atau menaikkan nada.
Berikut ini 3 tanda yang biasa ada dalam nada kromatis:
Kres atau sharp merupakan tanda menaikkan nada setengah, kalau nada C dinaikkan setengah ditandai jadi C “is”.
Mol dikenal dengan flat artinya memberi perubahan pada nada, kalau kres naik setengah, kalau mol turun setengah. Jika kres ditandai dengan “is”, mol ditandai dengan “es”.
Nada natural adalah tanda kalau kamu harus kembali ka nada yang awal. Kalau kamu menemukan keterangan C# atau D# pada not natural itu artinya C “is” atau D “is”. Tanda ini menunjukkan kamu harus kembali lagi ke nada asli.
Bagi kamu yang mau mulai belajar alat musik, nyanyi, dan menulis lagu pastikan sudah paham dasar dari musik yakni nada. Dengan memahami nada dasar musik, kamu bisa mengenal semua aspek untuk membentuk karya yang bagus.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.