Apakah kamu sudah membaca buku karya Asma Nadia yang berjudul La Tahzan for Mother? Jika belum, apakah kamu sedang mencari resensi buku La Tahzan for Mother?
Jika ya, maka sangat tepat kamu berada disini karena dalam tulisan ini akan membahas tentang gambaran kisah pada buku La Tahzan for Mother.
Gimana, penasaran? Langsung saja, berikut ini rensensi La Tahzan for Mother.
Ini adalah identitas buku La Tahzan For Mother:
Judul | La Tahzan For Mother |
Penulis | Asma Nadia, dkk |
Penerbit | Lingkar Pena Publishing House |
Kategori | Buku Non Fiksi |
Tahun Terbit | 2008 |
Menjadi seorang ibu bukan suatu tugas yang gampang. Tidah hanya soal memandikan, menyiapkan makan dan menyuapi sang anak melainkan ada tugas utama seorang ibu adalah menjadi sekolah pertama, tempat bersandar, dan berkeluh kesah anak.
Asma saat kecil sering sakit mulai dari paru-paru, gegar otak, jantung, sampai tumor jinak. Hal ini membuat orang tuanya memaksa dirinya untuk membantu pekerjaan rumah sehingga ia tidak terampil dalam mengerjakan pekerjaan tersebut.
Lain cerita dengan Nadhira dimana harus bekerja jauh dari suami dan anaknya. Terbayang betapa sedihnya tidak bisa mendampingi anaknya.
Tak kuat, ia pun membawa anaknya ke suatu tempat yang dekat dengan ia bekerja. Hal itu ia lakukan karena anak bisa menjadi pelipur lara ketika lelah, suami mendiamkan dan mengalami problematika hidup lainnya.
Buku karangan Asma Nadia yang berjudul La Tahzan for Mother sama dengan buku lainnya yakni mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan kekurangan dari buku ini kamu bisa membacanya dibawah ini.
Kelebihan buku Sebuah La Tahzan for Mother, yaitu:
Tidah hanya kelebihan, berikut ini adalah kekurangan buku La Tahzan for Mother, yaitu:
Dalam resensi buku Asma Nadia La Tahzan for Mother akan dibahas juga tentang unsur intrinsik yang ada dalam bukunya, berikut ini:
Kasih sayang dan kepayahan seorang ibu saat mengandung dan mendidik anak, rahasia, dan semua persoalan yang disembunyikan dibalik senyumannya.
Tokoh utama: Bunda, Nadhira, Ibu
Tokoh pendukung: Caca, Adam, Cakra, suami Nadhira, bos Nadhira, Ayman, Ulfie, dokter, papa dari tokoh Ibu, suami dari tokoh ibu,
Alur yang digunakan dalam kisah pada buku ini yaitu bolak-balik. Di beberapa kisah diawali dengan bercerita tantang kejadian sekarang setelah itu menceritakan kembali masa lalu.
Lombok, kamar di tempat tambang Sumbawa, rumah sakit
siang hari, sore hari, dan malam hari
Sudut pandang yang digunakan dalam cerita ini yaitu orang ketiga dimana penulis yang menceritakan semua kisah tokoh dalam cerita buku La Tahzan for Mother
Selalu ada alasan untuk semua yang terjadi terutama problematika ibu-ibu dan perlu untuk diingat bahwa Allah tak akan pernah meninggalkan hamba-Nya, meskipun kita tak selalu menyambut ujian serta cobaan yang diberikan dengan senyuman terbaik.
Ini adalah resensi buku La Tahzan For Mother karya mba Asma Nadia Lengkap. Semoga bermanfaat bagi kamu yang sedang mencarinya.
Jangan lupa bagikan artikel ini ke media sosial kamu agar banyak orang yang tahu.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.