resensi novel 99 cahaya di langit eropa ini akan menuai beberapa ulasan mengenai buku ini. Mulai dari identitas, sinopsisi, intrinsik, ekstrinsik hingga kelebihan dan kekurangan dari buku ini.
Pesan moral yang terkandung juga akan di ulas di artikel ini secara lengkap. Informasi ini tentunya sangat bermanfaat bagi kamu yang berencana ingin membeli buku ini. Simak yuk artikelnya sampai selesai.
Judul Novel | 99 Cahaya di Langit Eropa |
Penulis | Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra |
Jumlah halaman | 412 Halaman |
Ukuran buku | 14×20 cm |
Penerbit | Gramedia Pustaka Utama |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2017 |
Harga novel | Rp. 70.000 |
Novel ini merupakan karya dari pasangan penulis suami istri yaitu Hanum dan Rangga. dan diterbitkan pada tahun 2017.
Novel ini menceritakan kisah perjalanan mereka saat napak tilas sejarah islam di benua Eropa yang ternyata peradaban islam terkubur disana.
Novel ini bermula saat Hanum ikut Rangga suaminya yang mendapat beasiswa program doktoral di Universitas di Austria. Selama 3 tahun mereka memiliki kesempatan menjelajahi bumi Eropa.
Eropa tidak hanya menara Eiffel, Tembok Berlin, Konser Mozart dan segala keindahan lainnya. Mereka menemukan sisi lain dari dari Eropa ada pesona islam yang terkubur, ada sejarah kejayaan islan di sana.
Islam dan Eropa menjadi saudara yang berjalan berdampingan dulunya. Namun, ketamakan manusia membuat dinasti itu runtuh.
Di Wina Hanum mengikuti kursus bahasa Jerman, selama itu ia berkenalan dengan Fatma. Wanita asal Turki Fatma bukan hanya sahabat tapi pemandu wisatanya.
Fatma mengenalkan islam di benua Erpa Fatma sejatinya ibu rumah tangga namun berwawsan luas.
Sayangnya tiba-tiba Fatma menghilang, padahal mereka berjanji berkelana bersama untuk menapaki jejak islam yang luar biasa.
Hanum mulai menjelajahi sisi tersembunyi dari benua Eropa bersama suaminya. Tempat kedua mereka adalah Paris Prancis, di sana Hanum bertemu ilmuwan dari Arab bernama Marion Latinmer.
Dari Paris mereka ke Cordoba dan Granda. Dan setiap tempat ia menemukan peradaban sejarah islam yang tersembunyi di sana.
Lalu bagaimana kisah perjalanan selanjutnya? Yuk baca buku novel 99 Cahaya Di Langit Eropa.
Dalam resensi novel 99 Cahaya Di Langit Eropa ini terdapat unsur intrinsik yang membangunnya, yaitu:
Tema yang diangkat di novel 99 Cahaya Di Langit Eropa ini adalah perjalanan menapaki jejak islam di Eropa untuk menemukan kembali tujuan hidup.
Alur yang digunakan dalam novel 99 Cahaya Di Langit Eropa ini yaitu menggunakan alur maju.
Latar waktu yang digunakan dalam novel ini yaitu siang, pagi, sore dan malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel ini yaitu Wina Austria, Paris, Cordoba, Granada, dan Istanbul.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel 99 Cahaya Di Langit Eropa ini yaitu sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama.
Bahasa yang digunakan dalam novel yaitu mulai dari bahasa Indonesia, Inggris, Spanyol dan Jerman.
Amanat yang terkandung dalam novel 99 Cahaya Di Langit Eropa ini yaitu ketika menjadi minoritas muslim di sebuah negara.
Berusahalah menjadi agen muslim yang menebar kebaikan meskipun kepada orang yang yang tidak mengenal agama sekali pun.
Ada pun berikut ini merupakan unsur ekstrinsik novel, yaitu:
Terlihat Latiefa yang tidak pernah berbohong dan jujur terhadap pelangganggan.
Serta Natalie yang selalu ikhlas memberi dan menerima ia percaya sisi terindah dari manusia adalah kedermawanan.
Kedekatan Fatma dan Hanum meski berbeda benua menandakan mereka sangat mudah bersosialisasi.
Fatma yang sangat cerdas ia menjadikan rumahnya sebagai Taman pendidikan Al-Qur’an. Artinya ia sangat mementingkan pendidikan.
Tidak mudah di eropa menemukan tempat ibadah tapi Fatma tidak kehabisan akal seperti tempat penitipan bayi dan kursus bahasa di jadikan tempat untuk ibadah.
Terakhir dari resensi novel 99 Cahaya Di Langit Eropa ini adalah ketika menjadi minoritas muslim di sebuah negara berusahalah menjadi agen muslim yang menebar kebaikan meskipun kepada orang yang yang tidak mengenal agama sekali pun.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.