Gagal menjadi manusia ini merupakan sebuah novel karya Dazai Osama yang diterbitkan di Jepang beberapa tahun setelah perang dunia II usai. Dan pada kesempatan kali ini tim Mustakim Media akan menjelaskan mengena resensi novel gagal menjadi manusia.
Mulai dari identitas novel, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik, hingga pesan moral yang terkandung di dalamnya. Tidak lupa kami sisipkan juga kelebihan dan juga kekurangannya dari novel ini yuk, simak sampai akhir ya!
Judul Novel | Gagal Menjadi Manusia |
Penulis | Dazai Osama |
Penerbit | Penerbit Mai |
Jumlah Halaman | 156 halaman |
Ukuran buku | 13×19 cm |
Kategori | Fiksi |
Tahun Terbit | 2020 |
Harga Buku | Rp.59.000,- |
Gagal menjadi manusia ini adalah sebuah karya dari penulis Jepang yang bernama Dazai Osama dimana novel ini diterbitkan setelah beberapa tahun perang dunia II usai dan di Indonesia sendiri mulai diterbitkan pada tahun 2020.
Novel ini diterbitkan oleh Penerbit Mai dan memiliki ketebalan yang mencapai sekitar 156 halaman kamu bisa baca novel ini dalam sekali duduk dan ukuran bukunya sekitar 13×19 cm.
Dalam resensi novel gagal menjadi manusia ini akan kami jelaskan juga sinopsis novel yang dimana sinopsis ini akan membantu kamu memahami isi novel ini secara garis besar dan berikut penjelasan lengkapnya.
Novel ini mengisahkan tentang laki-laki bernama Oba Yozo dalam menjalani kehidupan pada saat ia sendiri dan masih tidak mengerti mengenai apa itu kehidupan manusia yang sebenarnya. Selama hidup Yozo selalu merasa takut dan gelisah terhadap manusia.
Bahkan pada keluarganya sendiri pun. Karena menurutnya manusia terasa membosankan dan baginya mekanisme kehidupan manusia berada di luar nalar. Yozo hanya bisa melawak untuk menutupi kegelisahannya.
Dan ia menyebut dirinya melayani para manusia dengan cara ini ia bisa melewati masa sekolah dasar dan sekolah menengah secara normal di depan manusia lain.
Menuju dewasa Yozo semakin mengalami masa hidup yang berat, tepatnya setelah ayahnya turun dari jabatan politisi dan mengharuskan Yozo hidup mandiri di Tokyo.
Di usia 20 an melawak bukan lagi solusi untuk melindungi diri dari rasa kegelisahan terhadap manusia. Akhirnya memilih minuman keras sebagai cara lain. berbagai fase kehidupan manusia ia jalani dan mencari kebenaran di dunia.
Mulai dari ikut Marxisme secara ilegal, kecanduan minuman keras, masuk bui dituduh membantu upaya bunuh diri hingga fase datang perginya perempuan yang membuat pandangannya terhadap perempuan berangsur memudar.
Bersama Horixi salah satu pria yang dekat dengannya ia selalu menghabiskan waktu bersama namun tetap tidak ada yang bisa memahami Yozo. Dan ia menganggap dirinya pendosa. Dan hingga membuat laki-laki merasa bersalah akan orang disekitarnya.
Gagal menjadi manusia merupakan sebutan fase akhir Yozo dalam menjalani kehidupan. Semua orang normal berhasil menjadi manusia sedangkan dirinya merasa gagal dan menutupi diri dengan lawakan dan kepribadian palsu akan disebut gila oleh orang lain dan menjadi gagal.
Dan baginya kehidupan manusia yang ia lalui dengan rasa menyiksa hanyalah sesuatu yang berlalu. Bagi kamu yang penasaran dengan kelanjutan kisahnya kamu bisa simak langsung di novelnya ya!
Selain sinopsis kami juga akan jelaskan mengenai unsur intrinsik dari novel ini dan berikut penjelasan lengkapnya:
Tema yang diangkat dalam novel ini adalah kisah hidup Yozo yang merasa gagal menjadi manusia karena selalu gelisah dan menutupinya dengan sebuah lawakan.
Alur yang digunakan dalam novel gagal menjadi manusia ini menggunakan alur campuran dimana terdapat alur maju dan alur mundur di dalam novel ini.
Latar waktu yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan latar waktu pagi hari, siang hari dan malam hari.
Latar tempat yang digunakan dalam novel gagal menjadi manusia ini menggunakan latar tempat di Jepang Tokyo.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini cukup mudah dipahami meskipun novel ini merupakan novel terjemahan dari Bahasa Jepang.
Amanat yang terkandung dalam novel ini adalah kita perlu memahami manusia lain secara mendalam karena masih ada sosok Yozo yang masih belum percaya kepada dunia dan memiliki masalah dengan dirinya.
Jika di atas kita telah membahas mengenai unsur intrinsik selanjutnya mari kita bahas mengenai unsur ekstrinsik novel, diantaranya adalah:
Keluarga Yozo yang tidak memahami apa yang Yozo derita dalam kesehatan mentalnya malah acuh dan membiarkan ia hidup sendirian padahal ia merupakan seseorang yang membutuhkan bimbingan.
Lingkungan Yozo yang tidak memahami dan malah terjerumus pada hal-hal negatif menjadikan ia tidak menemukan tujuan hidup dan berakhir gagal menjadi manusia menurut dari beragam manusia yang ditemui.
Seperti sebuah karya pada umumnya kita akan menemukan sebuah kelebihan dan juga kekurangan dari novel dan berikut penjelasan mengenai kelebihan novel ini adalah:
Selain kelebihan tentunya novel gagal menjadi manusia ini memiliki beberapa kekurangan dan berikut penjelasan lengkapnya.
Kesehatan mental adalah sesuatu yang perlu penangan yang serius dan membutuhkan ahlinya dan jika merasa mengalami hal-hal yang tidak wajar sebagai orang terdekat seharusnya mampu membimbing dan mengarahkan agar manusia tersebut merasa dihargai dan tidak diacuhkan.
Demikian penjelasan mengenai resensi novel gagal menjadi manusia mulai dari identitas novel, sinopsis, intrinsik, ekstrinsik hingga pesan moral yang terkandung di dalam novel tersebut secara lengkap.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.