Resensi Novel Hafalan Shalat Delisa ini menceritakan seluk beluk dari novel tersebut secara lengkap. Baik dari instrinsik, ekstrinsik dan sinopsis novel.
Bukan hanya itu artikel ini juga akan membahas pula kelebihan dan kekurangan dari novel hafalan Shalat Delisa tersebut.
Hal tersebut bertujuan agar kamu bisa menentukan sikap untuk membeli atau tidak novel tersebut. Dan sebagus apa novel ini jika di jadikan bacaan novel sehari-harimu di rumah.
Berikut merupakan resensi novel Hafalan Shalat Delisa secara lengkap, diantaranya adalah:
Judul Novel | Hafalan Shalat Delisa |
Penulis | Tere Liye |
Jumlah halaman | 266 halaman |
Ukuran buku | 20,5×13.5 cm |
Penerbit | Republika Penerbit |
Kategori | novel |
Tahun Terbit | 2008 |
Novel ini mengisahkan seorang anak gadis kecil berusia 6 tahun yang merupakan anak bungsu dalam keluarganya. Dan ia bernama Delisa. Delisa memiliki tiga kakak perempuan bernama Cut Fatimah, Cut Zahra, dan Cut Aisyah.
Keluarga yang sangat harmonis itu adalah keluarga Ummi Salamah dan Abi Usman. Sudah menjadi tradisi bahwa di kampung mereka semua anak haru menghafal bacaan shalat.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Delisa ia juga sedang khusyu menghafal bacaan shalatnya yang hampir sempurna. Namun, ada sesuatu hal yang membuat semuanya berubah.
Yaitu sebuah bencana tsunami yang meluluh lantahkan tempat tersebut. Lalu bagaimana keadaan keluarga harmonis tersebut? Apakah selamat? Jawabannya hanya ada di novel tersebut.
Berikut merupakan kelebihan dari novel Hafalan Shalat Delisa, diantaranya adalah:
Sama halnya dengan novel lainnya bahwa novel ini pun memiliki kekurangan, diantaranya adalah:
Berikut merupakan unsur intrinsik dari novel Hafalan Shalat Delisa, diantaranya adalah:
Tema dalam novel ini adalah tentang perjuangan seorang anak berumur 6 tahun dalam menghafal hafalan shalat. Serta keikhlasan dan ketegarannya dalam menghadapi segala cobaan yang menimpanya.
Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan alur campuran. Yang mana didalamnya terdapat alur maju dan alur mundur.
Latar waktu yang terjadi dalam novel ini adalah pagi, siang, sore dan malam hari.
Latar tempat yang terjadi dalam novel ini adalah pesisir pantai Lhok Nga, Rumah Sakit Kapal Induk, Kamar Rawat, dan Hutan.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah menggunakan sudut pandang orang ketiga. Hal ini dibuktikan oleh penulis yang selalu menyebut nama tokoh pemeran dalam novel tersebut.
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini menggunakan bahasa sehari-hari. sehingga isi novel ini sangat mudah untuk di pahami. Selain itu di tambah beberapa majas seperti personifikasi, hiperbola, dan majas metafora.
Amanat yang terdapat dalam novel Hafalan Shalat Delisa ini diantaranya adalah:
Berikut merupakan unsur ekstrinsik dari novel Hafalan Shalat Delisa, diantaranya adalah:
Tere Liye merupakan nama pena dari penulis berbakat tanah air. Tere Liye sendiri di ambil dari bahasa India yang memiliki arti milikmu. Tere Liye lahir di Lahat 21 mei 1979 dari keluarga sederhana.
Dikenal sebagai penulis yang karyanya beberapa sudah di angkat ke pertelevisian Indonesia. Menulis adalah hobinya dan dia masih aktif kerja kantoran sebagai akuntan.
Nilai sosial yang terdapat dalam novel ini adalah saat mereka terkena bencana mereka saling membantu dan memberikan yang terbaik kepada yang paling membutuhkan.
Nilai sosial lainnya bagaimana kasih sayang seorang ibu yang mendidik ke empat anaknya dengan rasa sayang dan penuh kasih itu merupakan sosial yang patut di contoh.
Nilai moral yang terdapat dalam novel Hafalan Shalat Delisa ini adalah mengenai kebiasaan masyarakat di daerah tersebut, yang sangat sopan, juga sangat mengutamakan nilai-nilai agama dan budaya islam.
Nilai agama yang terdapat dalam novel ini sangatlah kuat. Dimana kita bisa melihat bahwa setiap anak yang terdapat dalam lingkungan tersebut di wajibkan untuk hapal bacaan shalat.
Tidak terkecuali keluarga ibu Salamah si bungsu pun sedang menjalani hafalan shalat seperti yang pernah dilakukan oleh kakak-kakaknya dahulu.
Ini adalah budaya dari keluarga Ummi Salamah dimana anak yang sudah menghafal bacaan shalat maka akan dihadiahi sebuah kalung sesuai dengan inisial nama anak tersebut.
Bagian terakhir dari resensi novel Hafalan Shalat Delisa adalah pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut. Dan pesan moralnya adalah sebagai berikut:
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.