Resensi Novel Selamat Tinggal Tere Liye ini akan memaparkan bagian-bagian penting yang terdapat dalam novel tersebut secara lengkap. Seperti sinopsis, intrinsik dan ekstrinsik serta kelebihan dan kekurangannya.
Bagi kamu yang belum baca novel ini, silahkan kamu baca dulu resensi ini terlebih dahulu. Ini akan memberikan sedikit gambaran dari cerita yang ada dalam novel tersebut.
Berikut merupakan resensi novel Selamat Tinggal karya Tere Liye secara lengkap, diantaranya adalah:
Judul Novel | Selamat Tinggal |
Penulis | Tere Liye |
Jumlah halaman | 360 halaman |
Ukuran buku | 13×20 cm |
Penerbit | PT Gramedia Pustaka Utama |
Kategori | novel |
Tahun Terbit | 2020 |
Novel Selamat Tinggal ini adalah karya terbaik dari Tere Liye yang mengangkat tema yang jarang sekali penulis lain bahas. Yaitu tentang pembajakan atau plagiarisme.
Dan buku ini menjadi salah satu buku best sellernya.
Buku ini sudah di kenal jutaan orang di Indonesia bahkan ribuan copy buku ini didistribusikan di berbagai kota di Indonesia.
Novel Selamat Tinggal ini menceritakan tentang kehidupan seorang pemuda penjaga toko buku “Berkah” yang bernama Sintong Tinggal. Selain sebagai penjaga toko ia juga merupakan seorang mahasiswa Fakultas Sastra dengan julukan “ Mahasiswa Abadi”.
Karena setelah tujuh tahun kuliah Sintong masih belum juga lulus. Pekerjaan ia sebagai penjaga toko merupakan hal yang memberatkan hatinya. Karena toko tersebut menjual buku-buku bajakan.
Karena sulitnya ekonomi ia terpaksa masih bekerja di tempat tersebut. Sebetulnya dulu Sintong merupakan mahasiswa yang cerdas dan aktif di kampus. Bahkan banyak tulisannya di salah satu koran nasional.
Selain itu ia juga penah menjadi pimpinan redaksi majalah di kampus. Lalu kenapa Sintong kini memilih menjadi mahasiswa abadi dan terlambat untuk lulus kuliah?
Ternyata hal tersebut terjadi karena teringat kisah cinta dengan teman lamanya di SMA bernama Mawar. Dan kini ia di pertemukan kembali dengan sosok yang telah membuatnya patah hati tersebut.
Namun, Sintong dikejutkan dengan kenyataan hidup yang cukup pahit dari sosok yang dulu ia amat sayangi. Selain itu novel ini juga mengisahkan kisah Sintong dengan gadis cantik bernama Jess.
Dan Jess yang membuta Sintong kembali membuka hatinya. Dan ia mulai menata hidupnya kembali secara perlahan. Dan ia memutuskan untuk membuat skripsi menggunakan buku yang ia temukan di toko berkah.
Di luar dugaan itu merupakan buku langka karya dari penulis ternama yang kini menghilang tanpa jejak yaitu Sutan Pane. Dan melalui buku ini Sintong merasakan jejak perjalanan Sutan Pane.
Buku tersebut telah banyak memberikan inspirasi bagi Sintong sehingga ia berhasil menyelesaikan tugas akhirnya dengan baik. Selain itu, Sintong bahkan membuat tulisan yang trending di surat kabar nasional.
Penasaran dengan perjalanan Sintong melewati setiap perjalanan dalam melewati setiap sisi pahit hidupnya? Kamu bisa membaca novel Selamat Tinggal untuk menikmati setiap detail cerita perjuangan dari Sintong tersebut.
Berikut merupakan kelebihan dari novel Selamat Tinggal Karya Tere Liye, diantaranya adalah:
Berikut merupakan kekurangan dari novel Selamat Tinggal yaitu adalah kisah misteri Sulta Pane penceritaannya kurang dalam sehingga terkesan di paksakan.
Nah, hanya itu kekurangan dari novel Selamat Tinggal karya Tere Liye ini. Jika, dibandingkan dengan kelebihan-kelebihannya. Kekurangan tersebut tidaklah seberapa.
Berikut merupakan unsur intrinsik dari novel Selamat Tinggal karya Tere Liye, diantaranya adalah:
Tema dalam novel ini mengangkat tema tentang pembajakan karya tulis yang terus merajalela. Selain itu juga tentang berdamai dengan masa lalu, bertemu dengan hal-hal baru yang menakjubkan, kemudian tentang seberapa besar harga dari sebuah kepercayaan.
Tokoh yang terdapat dalam novel Selamat Tinggal ini adalah:
Alur yang digunakan dalam novel Selamat Tinggal ini adalah alur campuran. Dimana di dalamnya terdapat alur maju dan alur mundur.
Latar waktu yang terdapat dalam novel ini adalah pagi hari, siang hari dan malam hari
Latar tempat yang terdapat dalam novel Selamat Tinggal ini adalah di Toko Berkah, Kampus, Kos kosan Babeh Naim dan Gunung Gede.
Sudut pandang yang digunakan dalam novel Selamat Tinggal ini adalah menggunakan sudut pandang orang ketiga. Hal ini ditandai dengan penyebutan nama tokoh dan kata dia atau pun mereka.
Berikut merupakan gaya bahasa yang terdapat dalam novel Selamat Tinggal karya Tere Liye diantaranya adalah: majas metafora, personifikasi, dipersonifikasi, hiperbola, paradoks, ironi, Zugma, litotes, Metonomia, alusi, epitet, erotesis, dan simploke.
Berikut merupakan amanat yang terkandung dalam novel ini adalah
Berikut merupakan unsur ekstrinsik dari novel Selamat Tinggal karya Tere Liye, diantaranya adalah:
Nilai sosial yang terkandung dalam novel Selamat Tinggal meliputi rasa tolong menolong, peduli, kekeluargaan, bersahabat, dan saling menghargai.
Seperti yang dilakukan teman-teman Sintong membantu Sintong untuk menyelesaikan skripsinya agar cepat selesai.
Nilai moral yang terkandung dalam novel ini adalah penulis mengajak kita untuk tidak membeli barang bajakan. Karena hal tersebut akan merugikan penulis aslinya yang tidak akan mendapatkan apa-apa.
Novel ini mengajarkan kepada pembaca bahwa hargailah karya orang lain dengan sebaik mungkin. Selain itu novel ini memberikan motivasi dan semangat dalam menuntut ilmu seperti yang dilakukan Sintong terus berusaha dengan sebaik-baiknya agar bisa meraih gelar yang ia inginkan.
Bagian terakhir dari resensi novel Selamat Tinggal Tere liye ini adalah pesan moral yang terkandung dalam novel tersebut.
Pesan dari novel ini adalah memberikan himbauan juga untuk memberi pemahaman lebih dalam tindakan yang tidak pantas di lakukan seperti melakukan pembajakan atau plagiarisme.
Selain itu mengajak para pembaca agar mengakhiri ketergantungan menggunakan produk bajakan dan mengingatkan pasti ada jalan keluar untuk mengakhiri ketergantungan tersebut.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.