Resensi Novel Tuilet memberikan gambaran singkat isi cerita yang humoris dan menarik dari sinopsisnya. Dalam resensi novel ini, kamu juga dapat mengetahui unsur intrinsik, ekstrinsik, dan pesan moralnya.
Berikut ini resensi lengkap novel Tuilet, baca sampai akhir untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan novelnya.
Berikut ini adalah resensi novel Tuilet lengkap yang harus kamu ketahui:
Judul Novel | Tuilet |
Penulis | Oben Cedric |
Jumlah halaman | 147 Halaman |
Ukuran buku | |
Penerbit | Gradien Mediatama |
Kategori | Novel |
Tahun Terbit | 2009 |
Sinopsis novel Tuilet menceritakan tokoh bernama Edi Wardiman, biasanya ia dipanggil dengan sebutan Edward Culun. Menurut teman-temannya, Edward dianggap sebagai sosok anak yang culun.
Ia memanggil ibunya dengan sebutan papih. Sebenarnya, sebutan itu dikarenakan ibu Edward yang menganggapnya sebagai sosok papihnya. Tetapi, mamih dan papih Edward sebenarnya sudah lama bercerai.
Papih Edward selingkuh dengan sekretaris di kantornya. Tetapi, sebenarnya papih masih cinta sama mamih karena sampai sekarang papih belum menikah lagi.
Menurut mamih, semakin besar mukaku semakin mirip dengan papih sehingga saat melihat Edward terkadang perlakuannya menjadi cuek.
Tetapi, Edward sudah sangat terbiasa dengan sikap mamih itu. Dia tahu bahwa mamihnya tetap menyayanginya meski tak sesayang kepada kedua kakak perempuannya.
Edward pun menganggap dirinya sebagai sesosok pecundang hingga sahabatnya sendiri tega mengerjainya untuk pura-pura melakukan penelitian dengan subjek bencong, bahkan menyuruh Edward untuk menyamar menjadi bencong.
Hingga akhirnya, Edward pun ditangkap polici saat ada razia bencong. Joko melakukan itu karena ia ingin masuk ke dalam geng 9 Naga yang diketuai oleh Rifan. Geng itu memang sangat populer di kelasku.
Suatu saat, semua keadaan menjadi berubah saat kedatangan cewek cantik dari Bandung yang bernama Bella. Dia selalu bersikap baik kepadaku.
Bella selalu melindungi Edward saat Joko dan teman-teman mengerjainya. Bella pun yang menyelematkan nyawa Edward saat akan ditabrak oleh geng 9 naga tersebut.
Saat itu, Edward masuk rumah sakit tetapi mamihnya sedih karena menganggap Edward menambah biaya pengeluaran, padahal mamihnya masih banyak hutang.
Saat di rumah sakit, Bella pun menjenguk Edward. Hal tersebut membuat Edward merasa semangat untuk sembuh.
Perilaku Bella yang selalu aneh membuat Edward bertanya-tanya, sebenernya Bella itu siapa, kenapa ia begitu kuat.
Ketika sudah kembali dari rumah sakit, Edward berangkat ke sekolah. Ia pun sudah mulai dikerjai lagi oleh teman-temannya. Edward ingin meminjam buku catatan ke Bella karena sudah tertinggal banyak pelajaran.
Tetapi, Bella ternyata malah bersedia mengantarkan buku catatan ke rumah Edward.
Saat pukul delapan malam, Bella datang ke rumah Edward. Ia membawakan sebendel kertas yang berisi catatan.
Mereka berdua ngobrol-ngobrol hingga Edward menanyakan kepada Bella, sebenarnya Bella ini siapa. Kenapa ia bisa begitu kuat, bahkan bisa menahan Edward saat ingin bunuh diri.
Bella pun jujur kepada Edward, ia mengaku bahwa dirinya adalah sesosok Vampir Vegetarian. Tentu saja, hal tersebut tidak membuat Edward takut kepada Bella.
Ternyata, Bella menyukai Edward karena mempunyai hidung dengan lubang yang besar.
Bella menceritakan kepada Edward bahwa ia dapat membaca pikiran semua manusia, kecuali pikiran Edward. Lalu, ia juga menceritakan bahwa Bella merupakan anak terlarang dari tuan tanah Belanda dengan pekerjanya.
Tetapi, Bella di bawah ayahnya ke Belanda. Saat usia 17 tahun, Bella ingin mencari ibunya di Indonesia. Tetapi, kapal yang ditumpanginya karam hingga ia terdampar di sebuah pulau kemudian diselamatkan oleh dokter indo yang sebenarnya adalah vampir.
Oleh karena itu, Bella bisa hidup sampai sekarang karena digigit oleh dokter vampir tersebut. Hingga sampai saat ini Bella hidup dengan dokter vampir yang disebut sebagai papanya.
Jika dihitung, umur Bella sudah ratusan tahun saat ini. Tetapi, wajah Bella tetap sama seperti saat ia pertama kali menjadi Vampir.
Saat di rumah Edward, Mamih memberikan Bella camilan kerupuk jengkol. Tentu saja, cemilan tersebut kesukaan Bella. Ia menikmati kerupuk itu tidak sengaja air liur menetes ke tanganku lalu masuk ke pori-pori.
Hal tersebut tidak disadari oleh siapapun. Saat pagi hari, Edward telat bangun ia buru-buru lari ke sekolah. Tetapi, ada yang aneh dengan diri Edward pagi itu, ia bisa sampai sekolah hanya dalam waktu 3 detik.
Kemudian, saat terkena panas matahari ia merasa tubuhnya seperti akan terbakar hingga wajahnya menjadi pucat sekali.
Ternyata, hal tersebut terjadi karena Bella tidak sengaja membuatnya menjadi vampir. Hari-hari saat menjadi vampir, Edward banyak berubah. Wajahnya menjadi ganteng dan menjadi pintar.
Tetapi, Edward merasa dirinya tidak enak menjadi vampir karena tidak bisa makan, tidak bisa tidur, dan banyak ancaman dari werewolf. Edward ingin menjadi manusia kembali. Hal tersebut disetujui oleh Bella, meskipun cukup berat.
Suatu saat, Edward berhasil menjadi manusia kembali. Ia ingin memberitahu Bella hingga mendatangi rumahnya. Tetapi, Bella menghilang dan meninggalkan Edward.
Kelebihan novel Tuilet yaitu terlihat dari segi karakteristik para tokohnya yang berhasil membuat pembaca dapat memahami sifat tokoh tersebut.
Tidak hanya itu, novel ini juga mempunyai cerita humor yang membuat pembaca akan tertawa sendiri saat membacanya sehingga tidak membosankan dan monoton.
Selain itu, dilihat dari alur cerita dalam novel juga sangat menarik. Setiap bagian ceritanya sangat lengkap dan detail. Selain itu, alurnya juga tersajikan secara rapi sehingga ceritanya sangat menarik dengan adanya bagian yang mengejutkan para pembacanya.
Kekurangan dari novel Tuilet yaitu menggunakan kata serapan remaja di era sekarang yaitu menggunakan kata gue, elo, dan lainnya.
Oleh karena itu, novel ini seperti dikhususkan untuk kalangan remaja.
Untuk kamu yang sudah pernah menonton film Twillight luar negeri maka buku Tuilet ini hampir mirip dengan cerita film tersebut.
Berikut unsur intrinsik novel Tuilet yang membuat isi cerita menjadi menarik:
Tema dalam novel Tuilet yaitu kisah percintaan antara tokoh Edward dan Bella. Mereka dipertemukan dengan rasa cinta kemudian dipisahkan kembali dengan perpisahan.
Alur dalam novel Tuilet menggunakan alur maju dan alur campuran. Menceritakan kehidupan sekarang dan masa lalu Bella saat pertama kali menjadi vampir.
Sudut pandang novel menggunakan sudut pandang orang ketiga dan orang pertama. Adanya penggunaan nama tokoh dan tokoh aku.
Di sekolah, rumah sakit, rumah Edward, dan di jalan.
Pagi hari, siang hari, dan malam hari.
Gaya bahasa dalam novel menggunakan pengginaan bahasa sehari-hari sehingga muda dipahami oleh para pembacanya.
Amanat dalam novel Tuilet yaitu tidak boleh melakukan perundungan dengan siapapun karena dapat mengganggu psikologi orang tersebut, mengganggu kenyamanan dan ketentraman hidupnya.
Unsur ekstrinsik novel Tuilet juga membuat cerita menjadi lebih menarik, berikut ulasannya.
pengarang menuliskan cerita novel setelah menonton film Twilligh sehingga nama tokoh dan sedikit bagian ceritanya hampir mirip dengan film luar negeri tersebut.
Nilai moral yang terdapat dalan cerita yaitu setiap manusia harus saling membantu, menghargai, dan tidak boleh melakukan bullying.
Setiap orang akan merasakan kenyamanan apabila berada di suatu tempat dengan lingkungan yang memberikan kebahagiaan.
Pesan moral novel Tuilet yaitu tidak melakukan bullying kepada temanmu, apapun kekurangannya.
Bersikaplah untuk saling menghargai kepada orang lain agar dapat menjalin hubungan yang baik dengan siapapun.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.