Sinopsis novel Kata Rintik Sedu menceritakan kisah percintaan tokoh Binta yang mempunyai masa lalu belum usai. Kini, ia dihadirkan dengan cinta yang baru. Tetapi, ternyata hal tersebut membuatnya menjadi merasa semakin bimbang.
Lalu, bagaimanakah kisah percintaan Binta? akankah ia memilih lelaki yang sekarang ada untuknya atau tetap bertahan memikirkan masa lalunya? ikuti cerita lengkapnya dalam artikel di bawah ini.
Judul Novel | Kata |
Penulis | Nadhifa Allya Tsana (Rintik Sedu) |
Jumlah halaman | 404 halaman |
Ukuran buku | 14 x 20 CM |
Penerbit | Gagas Media |
Kategori | Roman |
Tahun Terbit | 2018 |
Harga novel | Rp. 79.000,00 |
Novel Kata karya Ritik Sedu menceritkan tentang tokoh Binta yang hidupnya penuh dengan kebimbangan. Ia terjebak dalam kehidupan masa lalu yang masih belum selesai. Tetapi, cinta baru sudah siap datang menghampirinya untuk melangkah maju ke depan.
Tokoh Binta diceritakan dalam novel sebagai seorang gadis yang cantik nan menggemaskan. Tetapi, ia hidup dalam ruang lingkup yang sangat rapuh.
Ayahnya Binta entah pergi entah kemana, sedangkan Ibu Binta mengidap sakit jiwa, Skizofrenia. Hal tersebut selalu membuat Binta dirundung masalah yang bertubi-tubi. Binta juga tumbuh dewasa menjadi orang skeptis, Ia mendapati hidupnya yang semakin berantakan.
Binta menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi, di kampus ia dikenal sebagai perempuan yang malas bergaul dan jutek. Kegiatan Binta di kampusnya, hanya masuk ke kelas kemudian kuliah langsung pulang.
Terdapat tokoh Cahyo yang sudah lama mengenal Binta. Ia sudah membutuhkan waktu lama untuk dapat dekat dengan Binta. Tetapi, Cahyo sudah tahu betul mengenai masalah yang dialami oleh tokoh Binta. Bahkan, sejak dahulu Cahyo sudah akrab dengan ibunya Binta.
Tentu saja, Binta tidak begitu menikmati masa kualiahnya. Bahkan, ia kerap dikeluarkan oleh dosen dari kelasnya. Tetapi, beruntunglah BInta mempunyai Cahyo yang selalu ada di saat BInta merasa bosan dan jenuh.
Cahyo mempunyai sifat yang sangat sabar untuk menghadapi tokoh Binta yang keras kepala. Suatu waktu, terdapat seorang pria yang merupakan senior Cahyo yang bernama Nugraha, ia begitu tertarik dengan tokoh Binta.
Nugraha merupakan mahasiswa Jurusan Arsitek yang cukup tampan, ia juga digandrungi oleh para mahasiswi. Dari sekian banyaknya wanita, Nughraha justru tertarik dengan Binta.
Tetapi, Binta memang bersikap cuek dan jutek kepada Nugraha. Tetapi, hal tersebut tidak membuat Nugraha menjadi kesal, bahkan ia semakin semangat untuk mendekati Binta.
Binta mempunyai rasa trauma dengan masa lalunya yaitu hubungannya dengan kekasihnya yang bernama Biru.
Kekasihnya memang selalu memperlakukan Binta dengan istimewa. Tetapi, lama-kelamaan justru Biru malah meninggalkan Binta tanpa kejelasan.
Baca juga: Sinopsis Novel Kita Pergi Hari Ini
Biru merupakan pemuda yang berpetualangan, Binta merasa hidupnya menjadi lebih berwarna dengan kehadiran Biru. Dulu, Biru memang seringkali mengoceh bahwa dirinya akan menghilang dari Bumi kemudian suatu saat akan bertemu lagi dengan Binta.
Hari demi hari berganti, akhirnya usaha Nug menuaikan hasil. Binta sudah mulai menyukainya, bahkan ibu Binta juga dekat dengan Nug. Perlahan Binta melupakan Biru.
Suatu waktu, Cahyo memberikan hadiah kepada Binta berupa tiket masuk konser Banda Neira. Saat merasa bosan, ia pergi ke konser tersebut sendirian.
Saat datang ke konser tersebut, ternyata sudah ada yang menunggu Binta yaitu Biru. Saat itu, Binta langsung memeluk Biru dengan erat. Hal ini telah direncanakan oleh Biru.
Dengan kedatangan Biru kembali di hidupnya, hati Binta berubah menjadi kalut dan remuk.
Adapun unsur intrinsik novel Kata Rintik Sedu yang membuat cerita semakin menarik, berikut ini ulasannya.
Tema dalam novel Kata Rintik Sedu yaitu Kebimbangan Cinta.
Diceritakan dalam novel tokoh Binta merasa bimbang untuk memilih cinta di masa lalu atau cinta di masa sekarang.
Tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel Kata Rintik Sedu, yaitu:
Latar tempat dalam novel Kata Rintik Sedu yaitu di Kampus, rumah Binta, di pinggir jalan, di Cafe, dan di tempat konser Banda Neira.
Latar waktu dalam novel Kata Rintik Sedu yaitu saat pagi hari, siang hari, dan malam hari.
Alur dalam novel Kata Rintik Sedu yaitu menggunakan alur campuran yaitu alur maju dan alur mundur.
Sudut pandang dalam novel Kata Rintik Sedu menggunakan sudut pandang orang ketiga karena menggunakan nama-nama tokohnya.
Baca juga: Sinopsis Novel Bibi Gill Tere Liye
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Kata Rintik Sedu yaitu menggunakan bahasa sehari-hari sehingga cukup ringan dan mudah untuk dipahami.
Amanat dalam novel Kata Rintik Sedu yaitu kita harus mempunyai sikap konsisten atas keputusan yang diambil, apapun resikonya.
Adapun unsur ekstrinsik novel Kata Rintik Sedu yang membangun cerita dengan lebih menarik, berikut ulasannya.
Tsana Rintik Sedu mempunyai nama lengkap Nadhifa Allya Tsana yang merupakan perempuan cantik dari Jakarta. Bukan hanya berstatus sebagai penulis, ia juga seorang penyiar radio.
Seorang penulis perempuan ini seringkali menuliskan isi hatinya kemudian dijadikan sebagai sebuah podcast di radio. Nama penanya Rintik Sedu, ia jadikan sebagai nama identitas untuk menyembunyikannya dari teman-temannya.
Tak heran, kisah cinta yang disajikan dalam novel Kata cukup membuat para pembacanya merasa baper.
Psikologi pengarang novel Kata yang masih remaja tentu saja ia mampu menciptakan tokoh-tokoh dalam novel yang masih remaja dengan problematika percintaan.
Nilai moral yang terdapat dalam novel Kata Rintik Sedu yaitu meskipun ibunya Binta seorang yang menderita sakit jiwa, tetapi banyak teman Binta yang tidak mengejeknya ataupun menjauhinya karena hal tersebut.
Nilai pendidikan dalam novel Kata Rintik Sedu yaitu menempuh pendidikan di perguruan tinggi, bukanlah hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu.
Tetapi, jadilah mahasiswa yang aktif dan berprestasi.
Kelebihan novel Kata Rintik Sedu yaitu terlihat dari penggunaan bahasanya yang mudah dimengerti sehingga alur cerita dalam novel juga setiap bagiannya dapat mudah dipahami oleh pembaca.
Konflik ceritanya sangat bagus, ketika tokoh Biru tiba-tiba muncul kembali. Tentu, hal tersebut sangat membuat pembaca merasa penasaran dengan kelanjutan ceritanya.
Kekurangan novel Kata Rintik Sedu yaitu terdapat beberapa tokoh pendamping yang diceritakan cukup singkat sehingga karakternya kurang diketahui secara jelas.
Baca juga: Novel Cerita-Cerita Bahagia Hampir Seluruhnya
Pesan moral dalam novel Kata Rintik Sedu yaitu sebaiknya kita segera mengambil keputusan akan suatu hal agar tidak terombang-ambing dalam kehidupan masa lalu dan masa sekarang.
Komitmen dengan apa yang sudah kamu tentukan itu penting, jadi jangan berada terlalu lama dalam zona kebimbangan.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.