Semua orang pasti bisa menulis cerita, namun tidak semua orang tahu bagaimana cara menulis cerita yang menarik untuk dibaca. Apalagi mereka yang masih pemula, terkadang pengemasan ceritanya terlihat kaku dan kurang menarik.
Pada akhirnya cerita yang dibuat tidak laku dan sedikit pembacanya. Cerita yang menarik itu syaratnya harus ilustratif dan imajinatif.
Cerita yang menarik dapat membawa pembaca masuk ke dalam ceritanya. Hasilnya, pembaca akan benar-benar menghayati cerita yang ada di dalamnya.
Pembaca akan merasakan apa yang terjadi dalam cerita yang ditulis. Jiwanya seolah ada dalam cerita dan pembaca akan benar-benar menikmati setiap alur dalam ceritanya.
Cerita yang menarik dibuat dengan penulisan alur yang runtut dan jelas. Sehingga pembaca akan dapat mengikuti setiap bagian dari ceritanya dengan baik.
Baik dari pemilihan kata ataupun penulisan setiap narasi dalam ceritanya dilakukan dengan sangat baik. Buat kamu yang sedang berusaha menyajikan cerita terbaik untuk novel ataupun buku, kamu bisa gunakan beberapa tips berikut:
Tema adalah pokok pikiran yang mendasari sebuah cerita yang berasal dari pemikiran penulisnya. Tema menjadi bagian utama dari pemikiran utama cerita baik novel, cerpen ataupun karya tulis lainnya.
Sebelum mulai menulis, kamu harus menentukan dulu tema yang akan kamu pilih. Ini sebagai langkah awal yang harus kamu lakukan untuk mendapatkan ide dalam menulis cerita.
Jika kamu bingung mencari tema cerita, silakan baca artikel saya sebelumnya tentang “Cara Menentukan Tema Novel Bagi Pemula (Klik saja).
Adapun cara menulis buku tentang kisah hidup yang bisa kamu lakukan untuk dapat mendapatkan tema novel yang menarik, kamu bisa lakukan hal berikut:
Baca Juga: Cara Membuat Biografi Seorang Tokoh
Langkah cara menulis cerita yang menarik untuk dibaca kedua yang bisa kamu lakukan adalah mengenali siapa calon pembaca cerita kamu tersebut.
Kenapa kok harus tahu pembaca cerita kita?
Hal ini bertujuan untuk menentukan jenis tema cerita yang akan kita ambil serta menentukan sudut pandang dan cara penulisan konten cerita nantinya.
Artikel yang tepat adalah artikel yang ditulis sesuai dengan keinginan pembacanya. Alhasil, cerita akan terlihat lebih menarik dan lebih disukai oleh calon pembaca kita nantinya.
Implikasinya, cerita kamu akan lebih disukai oleh para pembaca. Bukan tidak mungkin jika pada akhirnya, cerita kamu bisa sukses dan jadi bahan konsumsi bacaan jutaan orang.
Tokoh merupakan orang-orang yang berperan dalam cerita yang kamu tulis. Sebelum mulai menuliskan cerita, terlebih dahulu kamu harus menentukan tokoh-tokoh yang akan berperan dalam setiap alur cerita.
Dalam cerita, tokoh adalah rohnya yang akan menghidupkan setiap alurnya sehingga bisa dinikmati oleh setiap pembaca.
Setiap konflik diciptakan oleh setiap tokoh yang ada di dalamnya. Dalam penokohan sendiri, kamu harus membagi tokoh-tokoh tersebut menjadi beberapa bagian, yaitu:
Tokoh antagonis adalah tokoh penentang atau memiliki karakter jahat. Dalam cerita tokoh ini akan sangat dibenci, karena selalu berbuat jahat pada tokoh utama.
Tokoh ini selalu mendatangkan konflik yang harus diselesaikan dalam setiap alur ceritanya. Dialah yang membuat cerita menjadi hidup dan lebih nyata.
Biasanya tokoh ini berkoloni dan biasanya lebih mudah mendapatkan akses untuk melakukan kejahatan.
Tokoh protagonis adalah lawan dari antagonis, yaitu merupakan tokoh utama dalam cerita dan memiliki watak baik.
Tokoh protagonis butuh tokoh lain yang berfungsi sebagai pendukungnya. Namun jumlah tokohnya biasanya lebih dari 1 orang.
Tokoh tritagonis adalah tokoh yang menghubungkan antara kedua karakter tokoh antagonis dan juga protagonis.
Nah, agar cerita kamu lebih menarik, sebelum mulai menuliskan setiap alur ceritanya kamu harus tentukan masing-masing tokoh ini.
Tentukan nama masing-masing tokoh lengkap dengan karakter dan ciri masing-masing tokoh-tokoh tersebut.
Baca Juga: Panduan Menulis Novel Bagi Pemula
Cerita akan lebih hidup dan lebih mudah dibuat jika kamu membuat alur (plot) ceritanya terlebih dahulu. Kamu bisa membuat plot cerita ini dengan menggunakan outline.
Outline itu berupa konsep alur cerita mulai dari A hingga Z yang menjelaskan bagaimana cerita tersebut terbentuk.
Plot dalam cerita itu ada beberapa jenis, di antaranya:
Plot maju adalah plot paling umum digunakan dalam penulisan cerita. Dalam flot ini tidak menggunakan flashback, karena ceritanya akan terus berjalan tanpa menuliskan kilas balik.
Kamu mungkin bisa membuat sedikit flashback namun jangan terlalu panjang apalagi sampai mendominasi cerita.
Plot mundur menggunakan konsep cerita flashback atau cerita yang sudah terjadi disajikan di bagian depan dalam cerita.
Pembaca seolah-olah sudah mengetahui ending dari cerita yang akan dibuat. Padahal itu adalah awal dari cerita.
Dalam plot ini, masa depan akan dituliskan terlebih dahulu kemudian barulah dilakukan flashback di mana kejadian sebelum itu terjadi.
Plot maju mundur merupakan gabungan antara kedua plot di atas. Di mana dalam ceritanya menggunakan plot maju dulu kemudian flashback ke kejadian sebelumnya.
Dalam cerita film layar lebar banyak banget yang menggunakan konsep cerita ini. Komposisi ceritanya menggunakan 50% plot maju dan 50% plot mundur secara bersamaan.
Cerita akan sangat menarik jika ada konflik yang membuatnya lebih hidup. Cerita yang menarik karena ada konflik yang bisa membuat pembacanya greget.
Semua novel pasti memiliki jenis konflik yang sangat menarik. Konflik ini biasanya dibagi menjadi beberapa bagian, seperti:
Konflik awal ini menceritakan tentang masalah-masalah yang dihadapi tokoh utama dalam cerita. Dalam konflik ini ditulis di bagian awal sebagai perkenalan siapa tokoh jahat dan siapa tokoh baik dalam cerita.
Serta menunjukkan siapa saja yang banyak melakukan konflik dalam cerita. Sehingga pembaca bisa tahu alur cerita awalnya.
Konflik ini ditulis di bagian tengah cerita, sebagai bagian paling greget dalam konflik puncak cerita. Di bagian ini, konflik harus dibuat lebih heboh agar pembaca semakin tertarik dengan ceritanya.
Salah satu cara menulis cerita yang menarik untuk dibaca ini sangat bergantung pada pembuatan konflik ini.
Bagian ini akan menentukan seperti apa konflik yang akan terjadi di akhir cerita. Di bagian ini akan dijelaskan bagaimana akhir dari konflik yang dihadapi tokoh utama.
Agar cerita lebih menarik, kamu harus membuat bagaimana sudut pandang masing-masing tokoh. Cerita akan lebih hidup jika ditulis dengan cara seperti ini.
Setidaknya, kamu harus menuliskan sudut pandang masing-masing tokoh tersebut menjadi 3 bagian, yaitu:
Orang pertama di sini disebut dengan nama tokoh “aku”. Gambarkan bagaimana sudut pandang orang pertama dalam cerita tersebut.
Sudut pandang orang kedua ini bukan tokoh bernama “aku” melainkan tokoh penghibur yang masih ada kaitannya dengan tokoh pertama atau tokoh “aku”.
Sudut pandang orang ketiga adalah penonton atau pembaca cerita.
Setelah sudut pandangnya terbentuk, maka tinggal buat dialognya. Silakan tuliskan dialog masing-masing tokoh dalam setiap alur cerita.
Cara menulis cerita yang menarik untuk dibaca adalah dengan membuat dialognya yang bagus dan relate dengan alur cerita.
Dialog cerita yang dibuat harus sesuai dengan target pembaca baik dari pemilihan kata ataupun deskripsi cerita.
Ini adalah bagian akhir dari cerita yang kamu buat. Di bagian ini kamu harus menuliskan bagaimana cerita itu berakhir.
Di bagian ini, kamu harus membuat klimaks, di mana konflik akan di selesaikan di bagian. Bahkan akhir cerita pun akan dibuat.
Di bagian ini kamu harus tentukan apakah cerita ini akan berakhir bahagia, sedih atau biasa saja. Agar ceritanya menarik dan seru dibaca, maka kamu harus membuatnya sesuai dengan keinginan pembaca.
Setelah kamu tahu cara menulis cerita yang menarik untuk dibaca di atas, lantas bagaimana memulainya?
Kamu pasti masih bingung kan bagaimana cara memulai ceritanya agar tetap menarik untuk dibaca. Agar hasil cerita kamu terlihat menarik dan enak dibaca bahkan bisa memenuhi ekspektasi pembaca, kamu bisa mulai dengan cara berikut:
Langkah pertama, kamu harus fokuskan dulu pada 1 cerita. Kendala utama yang kerap kali dialami oleh penulis pemula, mereka tidak fokus pada 1 cerita saja melainkan pada banyak hal.
Hal tersebutlah yang pada akhirnya membuat mereka tidak fokus dengan cerita yang mereka buat sehingga ceritanya jadi kehilangan rasa dan kurang menarik.
Kamu itu sedang membuat cerita bukan merangkai kata. Selayaknya orang bercerita, setiap alurnya harus dibuat semenarik mungkin.
Antar paragraf harus runtut dan nyambung. Seperti orang bercerita, tulisan antara paragraf ini harus ilustratif dan saling berkaitan satu dan lainnya sehingga bisa membentuk cerita yang utuh.
Baca Juga: Cara Membuat Biografi Singkat
Dalam cerita pasti akan ada alur kejadian, Anda harus pandai menceritakan setiap kejadian ini dengan runtut.
Ceritakan setiap kejadian dengan baik sehingga cerita akan terbentuk secara utuh. Cerita akan terbentuk dengan baik jika setiap kejadian digambarkan dengan baik.
Antar kejadian harus saling berhubungan agar lebih ilustratif dan lebih nyambung.
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa cerita yang menarik itu bergantung pada konflik yang dibuat di dalamnya.
Kamu harus membuat konflik dalam cerita itu tajam dan membuat orang merasakan konflik itu ketika mereka membaca masing-masing paragrafnya.
Agar cerita lebih menarik, kamu harus pintar menciptakan hal menarik dari cerita yang kamu buat. Buatlah pembeda antara cerita yang kamu tulis dengan yang orang lain buat.
Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan target pembaca. Relevansi cerita sangat bergantung pada hal ini. Gunakan bahasa sesuai dengan target pembacanya.
Pembaca remaja tentu akan beda dengan cerita yang kamu tujukan untuk pembaca orang dewasa.
Sampai di sini, kamu sudah paham bagaimana cara membuat cerita yang menarik untuk dibaca? Yuk mulai menulis dan buat cerita yang menarik sesuai dengan kemampuan kamu. Mulai saja dulu, soal kualitas bisa kamu kembangkan
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.