Cerita cinta kamar hotel dengan bos banyak terjadi baik di dunia nyata atau sinetron. Alasannya cukup sederhana karena cinta. Cinta buta yang tak melihat dan mempertimbangkan baik buruk setelahnya.
Perbuatan tercela yang memiliki dosa besar mereka menyadarinya. Namun, kebanyakan mereka sudah terbalut nafsu dunia sehinggan sulit terlepas dari jerat dosa zina itu.
Sehingga menjadi biasa dan tak merasa berdosa karena terlalu sering dan menikmati.
Adapun berikut ini merupakan cerita cinta kamar hotel dengan bos romantis. Di simak yuk!
“Tolong bawa ini, ini dan ini” perintahnya tanpa jeda.
“Pak tangan saya cuma satu pasang, barang sebanyak ini mana bisa ke bawa semua”. Ya, sudah suruh Parjo. Parjo adalah satpam kantor ini.
Sudah 2 bulan aku bekerja sebagai sekertaris di kantor Pak Wira. “Intan, bisa lebih dekat, aku tak mendengarnya.” Lalu aku mendekatkan bibirku ke dekat telinganya.
Dan tanpa sadar mata kita saling bertatapan yang akhirnya aku melempar wajah. Pak Wira sangat karismatik dan juga fashionable juga yang terpenting adalah ganteng. Bukan tapi ganteng banget.
Tak terasa kini sudah menginjak hampir setengah tahun. Dan hubungan Aku dan Pak Wira bukan hanya sebagai atasan dan bawahan.
Tapi kekasih gelap aku sangat tidak bisa menahan rasa saat di dekatnya. Wajahnya yang rupawan membuat aku terpana. Dan kini aku sedang berada di pelukannya dan tanpa sehelai benang apapun.
Dan baru saja aku melepas masa perawanku dengan bos ku sendiri. aku sangat bahagia meski aku tahu ini salah. Dimana dia telah memiliki istri dan juga anak. Tapi aku sungguh menikmati semua perlakuannya.
Aku cepat cepat memasuki mobil yang terparkir di garasi kantor pacarku. Saat aku membuka pintu aku melihat matanya yang sayu yang penuh kerinduan aku sudah tak tahan lagi akhirnya kami saling menempelkan bibir kami tanpa jeda.
Kamu yang semakin bernafsu mulai meraba-raba bagian tubuhku yang lain. dan hasrat itu terus menggebu. Akhirnya kami memutuskan untuk ngamar di sebuah hotel yang ada di kota X.
Disana kami menghabiskan malam penuh dengan gairah. “Mas, aku ingin kepastian.” “Kamu akan menjadi istriku nanti setelah semuanya sudah siap Tiara” jawabnya.
“Kapan mas? Aku tak bisa menahan rindu jika harus berjauhan denganmu. Apalagi di kantor sikapmu selalu acuh kepadaku. Tapi di ranjang ganas begini” sindirku.
“Tenang Tiara mas udah belikan kamu sebuah rumah mewar seharga 2 M. Kamu bisa menempati rumah itu bersama orang tuamu dan adik-adikmu. Hanya saja jika harus menikahimu Mas butuh waktu lebih lama lagi.
“Mas janji suatu saat Mas akan jadikan kamu sebagai istri Mas.” Aku semakin terbuai dengan rayuannya. “Aku simpan janjimu, awas saja kalau bohong” sambil manyun. “Iya, sayang Mas janji”. Sambil mencium pipiku.
Dan berlanjut dengan mencium bibir dan kami mulai akan mengulangi perbuatan dosa lagi. Kami mengulangi sampai subuh menjelang dan di pagi hari kami siap—siap untuk ke kantor dan berpisah di gerbang kantor.
Aku sedang ganti baju di ruang ganti tapi aku tahu ada seseorang yang menanyakan namaku itu terdengar dari luar. Aku yang tengah memakai baju tapi belum selesai dan ternyata bosku mendorongku ke bagian dinding.
Dia mulai menciumiku dari leher bahu hingga ke area sensitif lainnya. Membuat aku tak tahan. Dan takut terlihat oleh orang lain. karena ini kamar ganti wanita. meski pengunjung sedikit tapi ada penjaga toko berkeliaran.
“Mas, kok tiba-tiba nyosor gini kenapa sih?” “Aku gak tahan lihat kamu pake baju seksi seperti ini.” “Ngamar yuk?” ajaknya. “Apaan si, akukan lagi belanja Mas, gangguin aja tau”.
“Kalau kamu gak mau oke mas pilih yang lain aja.” Sambil beranjak pergi. Aku tahan lengannya “Jangan Mas, oke oke ayok” ajaku kemudian. Setelah sampai di kamar hotel dia dengan sigap menariku ke atas kasur.
Dan terjadilah pergulatan penuh dosa itu. Karena kami belum menikah tapi kami sering melakukaknnya. Aku sangat cinta bos aku aku tak mau dia berpindah ke hati yang lain.
Kelebihan dia memiliki libido yang tinggi sehingga tak bisa menahan hasrat jika ingin bercinta. Dan aku sebagai sekertarisnya harus bisa memuaskannya dimana pun dan kapan pun dia butuhkan harus ada.
Dia mulai membuka kancing depanku dengan tergesa dan melumat bagian apapun yang bisa di gapai oleh bibirnya. Lalu berpagutan mesra penuh gairah dia sudah kacau ingin segera melampiaskannya.
Akhirnya kami melakukannya di kantor di meja dan kursi kerja. Itu memiliki sesasi tersendiri. Aku juga mencoba membuka kancing kemejanya akhirnya ia sudah setengah telanjang.
Aku yang hanya memakai rok mini tidak perlu membuka baju hanya perlu buka sedikit sudah bisa melakukannya. Kami yang terburu nafsu ingin cepat-cepat mencapai puncak.
Tanpa di duga ada sebuah ketukan dari pintu. Tapi kami benar-benar tanggung. Dan bos ku bilang “Tunggu sebentar,,,” sambil terengah dan sambil tergesa mengancingkan kembali kemejanya.
Terlihat peluh membasahi keninggnya aku yang hanya membetulkan kancing depan coba merapihkan rambut saja. dan ada sesuatu yang lembab di bagian bawah membuatku tidak nyaman.
Ketukan di pintu berubah menjadi gedoran. Serasa tidak sabar lagi akhirnya si bos datang dan membuka pintu. Setelah melihat tau yang datang mataku terbelalak ternyata itu istri si bos.
Aku yang gugup berpura-pura mengambil map. Dan mengucapkan terima kasih sudah menandatangani berkas yang ada di map. Dan map nya aku gunakan untuk menutupi rok ku yang sedikit basah akibat aksiku tadi dengan bos.
“Ini adalah malam terakhir kita. Dan nikmatilah Mia.” “Emangnya kamu mau kemana bos?” sambil mengelus dada bidangnya dengan penuh sayang dan penuh manja.
“Aku akan sangat rindu dengan sentuhanmu” sambil berbisik di telinganya.
“Aku tahu, kamu adalah wanita terbaik yang bisa memuaskan aku. Tapi mulai minggu depan aku harus menafkahi wanita yang akan menajdi istriku”. Aku kaget “Jadi, kamu akan menikah?”
“Iya, Mia. Orang tuaku menjodohkanku dengan wanita bercadar. Tapi aku yakin dia tak secantik kamu sayang” sambil mengelus daguku. “Baiklah, kembalilah jika kamu tak bahagia, aku siap membahagiakanmu”.
“Aku akan tetap memberikan servis terbaiku untukmu” Bos Indra mulai menggerayangi tubuhku kembali.
Dia sangat pandai membuat wanita kenikmatan dan hal tersebutlah yang membuat aku betah menjadi selingkuhannya.
Dan setelah pertemuan terakhir itu Bos Indra tidak pernah memanggilku kembali. Mungkin dia sudah menemukan kepuasan dari istrinya. Dan aku merasa kesepian telah kehilangan bos rupawan dan royal itu.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.