Kalian penganut agama islam tentunya pernah mendengar kisah cerita nabi Sulaiman dan Burung Hud Hud dimana kisah ini telah di abadikan dalam Al-Qur’an surat An-naml ayat 21 hingga 27.
Nah, bagi kamu yang penasaran dengan kisah tersebut kamu bisa simak artikel ini sampai selesai. Karena tim Mustakim Media akan menjelaskan kisah secara lengkap. Simak sampai akhir ya!.
Seperti yang diketahui, Nabi Sulaiman dianugrahkan mukjizat bisa berbicara dengan hewan jan juga jin dan salah satunya adalah burung hud hud. Dan berikut kisah cerita Nabi Sulaiman dan Burung Hud Hud.
Nabi Sulaiman dianugrahi istana dan kerajaan yang besar oleh Allah SWT dan pasukannya begitu kuat yang terdiri dari manusia, jin, dan hewan. Burung hud hud menjadi salah satu yang ditugaskan untuk mencari informasi dari daerah lawan.
Dan suatu hari, burung hud hud sedang terbang melintas di negeri Saba’ ia melihat ada kerajaan dengan istana megah dan didalamnya. Kerajaan itu dipimpin oleh ratu cantik yang bernama Balqis.
Namun, ada yang aneh dari kerajaan ini. bukannya menyembah Allah. Mereka justru beramai-ramai menyembah matahari. Dan melihat keanehan tersebut burung hud hud pun berniat memberikan informasinya kepada nabi Sulaiman.
Dan burung hud hud kembali ke kerajaan dan bergegas menyampaikan pesan tersebut kepada tuannya yaitu Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman tersenyum dan berkata, “Kita lihat saja, apakah kamu benar atau kamu termasuk orang-orang yang berdusta”.
Kemudian Nabi Sulaiman menuliskan surat kepada Ratu Balqis ia mengajak Ratu Balqis beserta seluruh rakyatnya untuk meninggalkan sembahan matahari dan beralihlah menyembah Allah SWT.
Surat tersebut dibawa burung hud hud dan disampaikan kepada Ratu Balqis. Setelah surat diterima, burung hud hud pun menetap sebentar. Dan ia berniat menguping pembicaraan serius antara Ratu Balqis dengan para menterinya.
“Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan juga memiliki keberanian dalam berperang. Keputusan berada di tanganmu. Pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan!” Kata seorang menteri kepada Ratu Balqis,
Ratu Balqis tidak sepakat dengan ajakan perang yang diusulkan menterinya itu. Ia merasa bahwa Sulaiman bukanlah orang biasa, melainkan orang terpandang sebab, surat ia tulis menggunakan bahasa yang begitu sopan dan luhur.
Disebutkan bahwa akhirnya memberikan hadiah kepada Sulaiman. Ia ingin mengetahui bagaimana reaksi Sulaiman menerima hadiah yang diberikannya.
Dan mendengar hal tersebut, burung hud hud pun bergegas kembali ke istana Sulaiman. Ia menyampaikan semua informasi yang ia dengar kepada tuannya.
Pasukan Ratu Balqis disambut dengan hangat. Mereka amat terkejut melihat istana yang begitu megah dan mewah, dengan pasukan gagah dari golongan manusia, jin, dan hewan. Sang utusan pun menjadi gentar dibuatnya.
Dengan halus, Nabi Sulaiman menolak hadiah sang utusan dan ia berkata, “Apakah kamu patuh memberiku lebih dari apa yang dia berikan kepadamu.”
Akhirnya, pulanglah sang utusan membawa kembali hadiah-hadiah itu. Burung hud hud kembali ke negeri Saba untuk mencari informasi baru. Ia mendengarkan percakapan antara Ratu Balqis da para menterinya.
Sang Ratu takjub dan ingin menemui Sulaiman. Mendengar itu, burung hud hud pun kembali ke kerajaannya. Ia melaporkan akan kedatangan Ratu Balqis ke kerajaan Sulaiman
“Apa yang paling disukai rakyat negeri Saba’ wahai hud hud?” tanya Sulaiman kepada Hud Hud. Sulaiman pun memerintahkan anak buahnya untuk mengambil singgasana Ratu Balqis dari negeri Saba. Kemudian, singgasana itu diubahnya sedikit.
Setibanya Ratu Balqis di kerajaan Sulaiman, alangkah terkejutnya dia melihat singgananya telah berada di depannya. Ratu Balqis pun takjub dengan singgasananya yang telah berpindah sejauh ribuan kilometer ke kerajaan Sulaiman.
Dia dan kaumnya pun bersujud dan menyembah Allah SWT. Dalam peristiwa ini burung hud hud telah berjasa besar membantu Nabi Sulaiman untuk mengingatkan umatnya agar menyembah Allah SWT.
Para ulama menjelaskan beberapa hikmah yang bisa kita petik dari kisah Nabi Sulaiman dan burung hud hud diantaranya adalah:
Hikmah yang pertama tentang tindakan Nabi Sulaiman yang memeriksa pasukannya, hingga akhirnya ia mendapati bahwa burung hud hud tidak ada. Tindakan ini bisa ditiru bagi setiap orang yang memiliki amanah sebagai pemimpin.
Seseorang pemimpin hendaknya selalu memeriksa siapa saja berada di bawah kepemimpinannya mulai dari keberadaan, tugas-tugas hingga kesejahteraan.
Hikmah selanjutnya dari cerita Nabi Sulaiman dan burung hud hud yaitu mendengarkan orang yang lebih rendah saat burung hud hud datang, ia sampaikan bahwa ia mengetahui hal yang tidak diketahui oleh nabi Sulaiman.
Mendengarkan perkataan burung hud hud, nabi Sulaiman bersedia mendengar. Tidak melihat bahwa burung hud hud adalah makhluk yang lebih kecil, atau lebih rendah dari kedudukannya.
Selanjutnya hikmar dari cerita Nabi Sulaiman dan Burung Hud Hud adalah burung dengan antusias mengabarkan bahwa ada orang-orang yang menyekutukan Allah, walaupun tubuhnya kecil.
Semangat burung hud hud yang besar itu patut diteladani, sehingga kisahnya diabadikan dalam alquran agar manusia bisa mengambil pelajaran.
Dan hikmah ke empat dari kisah cerita nabi Sulaiman dan burung hud hud adalah selalu berhati-hati ketika menerima kabar. Walau akhirnya diketahui bahwa perkataan burung hud hud adalah benar.
Namun, sebelumnya Nabi Sulaiman bersikap hati-hati saat menerima kabar dari buring hud hud. Nabi Sulaiman memutuskan untuk memeriksa kebenaran kabar itu sebelum mempercayainya dan mengambil langkah.
Dalam kisah cerita nabi Sulaiman dan burung hud hud ini adalah perkataan burung hud hud yang berkata,
“ Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan Allah.”
Dan hal ini menunjukan ketulusan dan keikhlasannya dengan mentauhidkan Allah Ta’ala yang maha Esa, serta ghirahnya (rasa cemburu dan bersemangat) untuk mengubah kemungkaran yaitu syirik.
Dan hal ini menunjukkan bahwa hewan-hewan itu sesungguhnya mengenal rabb yang menciptakan, memberi dan mengatur rezeki ) mereka di mana mereka juga bertasbih memuji dan mentauhidkan-Nya.
Mereka mempunyai rasa cinta kepada orang-orang yang beriman dan mereka juga taat kepada Rabb-Nya. Bahkan mereka juga membenci orang-orang kafir dan orang yang mendustakan ajaran Allah dan juga Rasul-Nya.
Mereka tunduk kepada Allah dengan sikap ini, ketidak pahaman seseorang pada tauhid akan menjadikan dirinya lebih rendah dari pada binatang.
Demikian penjelasan mengenai cerita nabi Sulaiman dan Burung Hud Hud dan ternyata kisah ini telah di abadikan dalam Al-Qur’an serta memiliki banyak hikmah di di balik cerita tersebut.
Semoga bisa menjadi pelajaran dan memberikan ketahuidan yang lebih mendalam semoga bermanfaat,
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.
Beli hijab Syar'i keren dan murah dari Azira di Sini!
Nanti Aja! Beli Sekarang!