Resensi Novel Dian yang Tak Kunjung Padam [Lengkap]

resensi novel dian yang tak kunjung padam

Novel dian yang tak kunjung padam ini merupakan sebuah karya best seller dari penulis S. Takdir Alisjahbana. Novel ini mengisahkan kisah percintaan yang terhalang oleh status sosial.

Penasaran dengan isi buku keren ini? Kamu bisa baca resensi novel dian yang tak kunjung padam di artikel ini. Yuk, simak selengkapnya penjelasan di bawah ini ya!

Identitas Novel

Judul NovelDian Yang Tak Kunjung Padam
PenulisS. Takdir Alisjahbana
Jumlah halaman155 ha;aman
Ukuran buku14,8×20,8 cm
PenerbitPT. Dian Rakyat
KategoriFiksi Romance
Tahun Terbit2007
Harga novelRp. 38.000

Novel dian yang tak kunjung padam ini merupakan sebuah karya dari dari S. Takdir Alisjahbana yang mulai di terbitkan pada tahun 2007 oleh PT. Dian Rakyat. Novel ini memiliki ketebalan mencapai 155 halaman.

Sinopsis Novel Dian yang Tak Kunjung Padam

Novel ini mengisahkan seorang pemuda yang bernama Yasin yang tinggal di Uluan dan hanya tinggal bersama ibunya.

Yasin jatuh cinta kepada anak Raden Mahmud bangsawan Palembang yang terkenal bernama Molek. Dan rupanya Molek pun memiliki perasaan yang sama kepada Yasin.

Namun, hubungan percintaan mereka tidak mungkin diwujudkan karena perbedaan status sosial diantara keduanya.

Itu sebabnya mereka tak bisa bertemu langsung mereka menyatakan perasaan hanya lewat surat menyurat.

Suatu ketika Yasin berniat ingin melamar Molek dengan segala kesederhanaannya ia melamar dan berembung dengan keluarga besarnya.

Namun, lamaran Yasin di tolak oleh orang tuanya karena Yasin berasal dari dusun dan keluarga miskin.

Dan di lain sisi ada saudagar kaya berasal dari Arab bernama Sayed.

Orang tua Molek setuju karena Sayed keturunan orang kaya meski Molek menolak secara terang-terangan pernikahan itu berlangsung juga.

Pernikahan tanpa cinta ini tidak berakhir bahagia, dimana Sayed hanya mengincar harta ayah Molek dan selalu memperlakukan Molek secara kasar.

Semua kejadian yang menimpa Molek ia ceritakan melalui surat-surat yang ia kirim ke Yasin. Dan dari sanalah Yasin bertekad ingin bertemu dengan Molek.

Dengan menyamar sebagai penjual nanas akhirnya mereka bisa bertemu kembali. Namun, tiada di sangka itu merupakan pertemuan terakhir mereka.

Karena Molek meninggal dunia sejak tak lama dari pertemuan itu.
Tak sampai disitu ibunda Yasin yang sedang sakit pun kini meninggal dunia. Lengkap sudahlah penderitaan yang ia alami.

Harus kehilangan 2 orang wanita yang begitu ia cintai. Dan Yasin akhirnya memutuskan untuk pergi menyepi di lereng Gunung Semenung dan ia pun akhirnya meninggal dunia di gunung tersebut.

Unsur Intrinsik Novel

Dalam resensi novel dian yang tak kunjung padam ini terdapat unsur intrinsik didalamnya yaitu:

1. Tema

Tema yang diangkat dalam novel yaitu tentang sebuah ksiah percintaan yang terhalan oleh status sosial.

2. Tokoh dan Penokohan

  • Yasin, ia merupakan pemuda yang baik hati, pendiam, sderhana, perhatian, pemberani, sholeh, pengertian dan juga jujur
  • Molek, rendah hati, pengiba, penyayang, baik, tidak sombong dan sholehah
  • Ibu Yasin, penyayang, sabar, bijaksana, baik dan rendah hati
  • Raden Mahmud, saudagar kaya, angkuh dan sombong
  • Sayed, kasasr dan matrealistis

3. Alur

Alur yang digunakan dalam novel ini yaitu menggunakan alur maju mundur atau alur campuran.

4. Latar Waktu

Latar waktu yang digunakan dalam novel yaitu pagi hari, siang hari, sore hari dan juga malam hari.

5. Latar Tempat

Latar tempat yang digunakan dalam novel yaitu: Sungai Musi, Palembang, Gunung Magang, Penganggiran, Sungai Lematang, Dusun Sukau, Rumah Yasin, dan lain-lain.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang yang digunakan dalam novel dian yang tak kunjung padam ini yaitu sudut pandang orang ketiga yang serba tahu.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel yaitu menggunakan gaya bahasa Melayu dan banyak terdapat majas di dalamnya..

Seperti majas personifikasi dan majas simile. Sehingga bahasanya agak sulit dipahami.

8. Amanat

Amanat yang terkandung dalam novel yaitu cinta yang tulus itu lebih berharga dari apapun yang paling berharga di dunia ini. Cinta juga bisa menjadi semangat hidup untuk seseorang.

Unsur Ekstrinsik Novel

Dalam resensi novel dian yang tak kunjung padam berikut unsur ekstrinsik novelnya yaitu diantaranya adalah:

1. Nilai Sosial

Nilai sosial yang terkandung dalam novel yaitu sikap Molek yang rendah hati dan bergaul dengan siapa saja meski ia keturunan orang kaya ia tidak memilih-milih temannya.

2. Nilai Moral

Sikap Raden Mahmud yang begitu angkuh dan sombong menghina Yasin yang memiliki cinta yang tulus hanya karena ia seorang pemuda miskin.

Meski menyakiti hati putrinya ia tidak peduli karena terlalu matrelialistis.

3. Nilai Agama

Dikisahkan Molek dan Yasin merupakan seorang yang taat beragama dan merupakan pemuda sholeh dan wanita sholehah.

Kelebihan Novel

  • Novel ini memberikan banyak pesan moral di dalamnya
  • Alurnya yang enak untuk di simak dan diikuti
  • Setiap tokoh memiliki karakter yang cukup kuat

Kekurangan Novel

  • Ada bahasa dan majas yang kurang di pahami bagi orang awam
  • Aku kurang suka dengan cover bukunya terkesan jadul

Pesan Moral Novel Dian yang Tak Kunjung Padam

Terakhir dari resensi novel dian yang tak kunjung padam ini yaitu pesan moral di dalamnya adalah:

cinta yang tulus itu lebih berharga dari apapun yang paling berharga di dunia ini. Cinta juga bisa menjadi semangat hidup untuk seseorang.

Suka membaca novel dan dunia literasi. Menuangkan ke dalam tulisan agar banyak orang yang tahu apa yang aku baca hari ini.

Artikel Menarik Lainnya: