Sinopsis Miracle In Cell No 7 Turki menceritakan perjuangan seorang ayah untuk membahagiakan anaknya. Ceritanya yang menggambarkan kasih sayang tulus dari seorang ayah membuat ceritanya benar-benar mengharukan.
Film Miracle in Cell No 7 Turki mempunyai banyak nilai moral di dalamnya.
Judul Film | Miracle in Cell No. 7 (bahasa Turki: 7. Koğuştaki Mucize) |
Sutradara | Mehmet Ada Öztekin. |
Penulis | Özge Efendioğlu Kubilay Tat |
Durasi | 132 menit |
Didasarkan dari | Miracle in Cell No. 7 (2013) oleh Lee Hwan-kyung |
Produser | Sinan Turan Saner Ayar |
Tahun Tayang | 2019 |
Sinopsis Miracle In Cell No 7 Turki menceritakan kisah seorang tokoh laki-laki berusia 40 tahun yang bernama Lee Yong Go. Ia mempunyai IQ yang rendah hingga mengalami latar belakang mental.
Ia berprofesi sebagai tukang parkir, dan ia hidup bersama putri kecilnya yang masih berusia 6 tahun.
Meskipun masih kecil, tetapi anaknya tersebut sangat pintar. Lee Yong Go sangat menyayangi anaknya yang bernama Ye Sung.
Meskipun tinggal hanya berdua dengan keadaan ekonomi yang kurang mampu, tetapi mereka berdua tetap hidup bahagia.
Suatu waktu Ye Sung menginginkan tas berwarna kuning yang bergambar Sailormoon. Ia melihat tas tersebut di pajang pada sebuah toko.
Saat anaknya menginginkan tas tersebut, Lee Yong Go belum menerima gaji sehingga mereka berdua hanya bisa memandangi tas tersebut dari balik etalase di dalam toko.
Tak lama, tas Sailormoon tersebut dibeli oleh seorang anak perempuan bersama kedua orangtuanya. Hal tersebut tentu membuat Lee Yo Go merasa sedih karena ia tahu putrinya memang sangat menginginkan tas tersebut.
Dengan sigap dan berani, Lee Yo Go nekat untuk menerobos masuk ke dalam toko agar tas bergambar Sailormoon tersebut tidak dibeli.
Tetapi, sayangnya anak perempuan yang akan membeli tas Sailormoon tersebut merupakan anak seorang Komisaris polisi terkenal dan mempunyai sifat sombong.
Hingga polisi itu memukul Lee Yong Go karena menganggapnya sudah mengganggu putri kesayangannya.
Lee Yong Go mengatakan kepada Ye Sung tidak berhasil mendapatkan tas Sailormoon tersebut. Tetapi, Lee Yong Go berjanji akan membelikannya saat menerima gaji.
Melihat kondisi tersebut, anak kecil yang sudah membeli tas Sailormoon tersebut, Ji Yeong merasa begitu iba.
Suatu ketika, saat Ji Yeong bertemu dengan Lee Yong Go, ia memberitahu bahwa ada toko lain yang menjual tas Sailormoon. Bahkan, Ji Yeong juga bersedia untuk mengantarnya ke toko tersebut.
Baca juga: Sinopsis Novel Mariposa Lengkap
Saat Lee Yong Go dan Ji Yeong berjalan ke toko tas, Ji Yeong tidak sengaja tertimpa batu bata di bagian kepala hingga membuatnya jatuh dan pingsan.
Dari kondisi tersebut Lee Yong Go merasa sangat panik. Kemudian, ia mencoba untuk menolong Ji Yeong dengan membuka celananya agar pernafasannya menjadi lebih longgar, serta memberikan nafas buatan.
Hal tersebut adalah bentuk penyelamatan yang diketahui oleh Lee Yong Go sebagai seorang tukang parkir.
Dari hal tersebut, Lee Yong Go dituduh sudah melakukan tindakan pembunuhan dan pemerkosaan.
Lee Yong Go yang mempunyai keterbelakangan mental, ia tidak dapat memberikan pernyataan yang dapat membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.
Terlebih, ayahnya Ji Yeong adalah seorang komisaris Jendral Polisi. Menurut, komisaris Jendral Polisi tersebut, kejadian yang menimpa putrinya merupakan aksi balas dendam karena ia sudah memukul Lee Yong Go saat berada di toko tas.
Lee Yong Go mengakui hal tersebut karena ia mendapatkan ancaman bahwa Ye Sung akan dibunuh apabila dirinya tidak mengaku.
Demi Ye Sung, akhirnya Lee Yong Go bersedia untuk ditahan asalkan putrinya tetap selamat. Selama ayahnya ditahan di penjara, Ye Sung dibawa ke panti asuhan.
Akhirnya, putusan pengadilan menyatakan bahwa Lee Yong Go divonis hukuman mati. Untuk menunggu masa eksekusinya, ia ditempatkan di Sel nomor 7 yang merupakan tempat untuk penjahat kelas tinggi.
Di Sel tersebut, Lee Yo Go bersama lima narapidana yang lainnya yaitu So Yang Ho seorang Gangster, Man Beom seorang Pemerkosa, Bongshik seorang pencopet, dan Kakek Seo serta Chun Ho yang merupakan penipu.
Sebagai bentuk tradisi, Lee Yong Go mendapatkan sambutan dari rekan-rekannya berupa pukul. Hal tersebut dikarenakan ia dianggap sebagai narapida yang paling hina dari kasus yang dilakukannya yaitu pemerkosaan dan pembunuhan.
Tetapi, lambat laun semuanya berubah saat Lee Yong Go menyelamatkan So Yang Ho, pimpinan sel dari percobaan pembunuhan napi lain.
Sebagai tindak balas budinya, So Yang Ho dan keempat rekannya membantu Lee Yong Go untuk bertemu dengan Ye Sung sebelum dikenakan hubungan eksekusi mati.
Caranya yaitu mereka memasukan Ye Sung ke dalam kardus roti yang akan dibawa ke Sel saat perayaan keagamaan umat Kristen kemudian Ye Sung menjadi salah satu anggota paduan suara di dalamnya.
Kelebihan film Miracle In Cell No 7 Turki yaitu terlihat dari tokoh pemerannya yang dapat menampilkan karakter tokoh dengan sangat bagus sehingga isi cerita filmnya juga bisa membuat penonton merasakan sampai ke dalam hati.
Tidak hanya itu, film ini tidak hanya menayangkan tentang kasih sayang antara ayah dengan anaknya atau sebaliknya. Tetapi, banyak sekali sentuhan komedi di dalam film sehingga alur ceritanya tidak monoton.
Baca juga: Daftar Judul Novel 20-30 an Paling Seru
Secara keseluruhan menurut beberapa review penonton film Miracle In Cell No 7 Turki tidak ditemukan adanya kekurangan dalam tayangan film ini.
Akhir cerita Miracle In Cell Nomor 7 Turki yaitu terjadi pertemuan yang mengharukan antara Ye Sung dan Lee Yong Go.
Setelah pertemuan itu, Lee Yong menjalankan proses eksekusi mati kemudian ia tewas seketika.
Sejak kejadian itu, Ye Sung memiliki keinginan yang kuat untuk memperbaiki nama ayahnya yang memang tidak bersalah.
Saat sudah dewasa, Ye Sung memilih profesi sebagai seorang pengacara kemudian ia mencari banyak bukti bahwa ayahnya memang tidak bersalah.
Dengan usahanya yang tak kenal lelah akhirnya Ye Sung berhasil membersihkan nama ayahnya hingga pengadilan memutuskan bahwa ayahnya memang tidak bersalah.
Meskipun, ayahnya sudah meninggal tetapi Ye Sung tetap bahagia karena dapat membuktikan kepada semua orang di seluruh dunia bahwa ayahnya yang memiliki keterbelakangan mental bukanlah seorang pembunuh dan pemerkosa anak-anak.
Baca juga: Sinopsis Novel Cinta dan Hawa Nafsu Terbaru
Pesan moral yang ditemukan dalam film Miracle In Cell No 7 Turki yaitu:
Sebagai pejabat yang berkedudukan tinggi sebaiknya tidak bersikap semena-mena terhadap orang bawah.
Keadilan memang sangat penting dalam pengakuan harkat dan martabat kemanusiaan di negara manapun.
Kasih sayang seorang ayah kepada anaknya memang tidak dapat disamakan dengan hal apapun. Seorang ayah akan rela melakukan perjuangan apapun untuk anaknya sehingga anaknya merasa bahagia.
Hanya seorang Blogger enthusiasm dan penikmat kopi saja. Suka berbagi pengetahuan kecil & bercita-cita jadi pengusaha media.